Defisit BPJS Kesehatan, Jokowi: Pencegahan Penyakit Lebih Utama

Kamis, 18 Oktober 2018 12:06 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan orasi di kampus Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Sumatra Utara, Senin, 8 Oktober 2018. Orasi Presiden yang dihadiri ribuan mahasiswa dan civitas academica tersebut dalam rangka Dies Natalis Ke-66 USU. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegur Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan dan Menteri Kesehatan atas defisit yang mencapai Rp 10,98 triliun. "Ini urusan Direktur Utama BPJS Kesehatan, enggak sampai ke Presiden," kata Jokowi saat membuka Kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia di Jakarta Convention Centre, Senayan, Rabu, 17 Oktober 2018.

Baca: Urusan Defisit BPJS sampai ke Presiden, Jokowi: Kebangetan

Menurut Jokowi, untuk menambal defisit tersebut, pemerintah sudah menyuntikkan dana hingga Rp 4,9 triliun pada tahap pertama. Selanjutnya, suntikan dana akan didapat dari cukai rokok yang aturannya—berupa peraturan presiden—sudah diteken Jokowi pada pertengahan September lalu.

Jokowi mengatakan, untuk mencegah persoalan tersebut terulang kembali, harus ada manajemen sistem yang baik dan memberikan kepastian bagi rumah sakit. Ia juga menyayangkan Menteri Kesehatan dan Dirut BPJS Kesehatan tak bisa menyelesaikannya.

"Ini adalah problem tiga tahun yang lalu. Kalau bangun sistemnya benar, gampang. Mestinya harus rampung di Menteri Kesehatan dan Dirut BPJS (Kesehatan). Urusan ini, kok, sampai Presiden. Kebangetan," ucapnya.

Advertising
Advertising

Baca: Defisit BPJS Kesehatan Turut Jadi Penyebab Industri Farmasi Lesu

Jokowi juga mengingatkan agar pencegahan penyakit menjadi hal yang paling utama, di samping mengobati. Sehingga mempromosikan gaya hidup sehat juga menjadi penting guna menjaga kualitas kesehatan sumber daya manusia.

Selain itu, Presiden Jokowi mengajak para pengelola rumah sakit di Tanah Air dengan efektif dan efisien memastikan masyarakat mendapatkan akses pelayanan kesehatan secara menyeluruh. “Mulai dari penyakit, promosi hidup sehat, penanganan penyakit, dan rehabilitasi pasien dengan kualitas layanan yang semakin baik,” tuturnya.

Ia menilai biaya untuk pengidap penyakit katastropik atau penyakit mematikan sangat tinggi. Pendapatnya itu merujuk pada data BPJS Kesehatan. Pada 2017, misalnya, klaim kasus untuk penyakit jantung tercatat Rp 9,25 triliun. “Gede banget, gede banget, lho, Rp 9,25 triliun. Itu duit gede banget, untuk tadi penyakit jantung,” ujar Jokowi, seperti dikutip dari keterangan tertulis di situs resmi Sekretariat Kabinet, setkab.go.id, Kamis, 18 Oktober 2018.

Suasana ruang tunggu pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe D Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tampak normal dan tak ada antrean menular meski harus melayani tambahan rujukan dari Puskesmas setelah terbitnya Berdasarkan Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Tahun 2018 soal rujukan berjenjang. Rabu, 3 Oktober 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

Penyakit mematikan lain yang klaimnya tinggi, kata Jokowi, di antaranya pengobatan kanker Rp 3 triliun, gagal ginjal Rp 2,2 triliun, hingga penanganan stroke yang juga Rp 2,2 triliun. “Hati-hati, ini gede banget, dan ini mestinya menjadi kajian,” kata Jokowi.

Di samping itu, Jokowi menyoroti klaim BPJS Kesehatan untuk penyakit non-katastropik, yang juga dinilai sangat tinggi. Pada 2017 tercatat klaim untuk operasi katarak Rp 2,6 triliun serta fisioterapi yang mencapai Rp 965 miliar.

Kepala Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma'ruf mengatakan persoalan defisit yang dialami lembaganya, misalkan defisit keuangan, tidak bisa diselesaikan hanya di tingkat direksi. Musababnya, perkara-perkara itu berkaitan dengan kementerian dan lembaga lain.

"Misalnya, iuran kan ditetapkan oleh pemerintah, tarif benefit pembiayaan juga," ujar Iqbal kepada Tempo, Rabu, 17 Oktober 2018. Ia menyebut BPJS Kesehatan hanya penyelenggara jaminan sosial dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan. Sehingga kebijakan lembaga penyelenggara jaminan itu pun kerap disusun bersama kementerian dan lembaga terkait.

"Contohnya, saat kami coba atur dengan mengeluarkan Perdirjampelkes (Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan) 2,3,5, itu diambil menindaklanjuti hasil rapat tingkat menteri, yang meminta BPJS Kesehatan mengendalikan pembiayaan kesehatan," ucap Iqbal.

Namun, ihwal teguran Presiden Jokowi kepada direksinya, menurut Iqbal, adalah bentuk perhatian seorang atasan. "Presiden menggarisbawahi agar kerja sama lintas sektoral ditingkatkan sehingga tidak perlu dieskalasi ke beliau," tuturnya.

Iqbal mengatakan teguran Jokowi itu adalah sesuatu yang positif untuk peningkatan kinerja BPJS Kesehatan, khususnya agar bisa meningkatkan kerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait lain. "Kalau diingetin, itu tanda beliau peduli kepada kita. Kita selalu positive thinking."

Terkait dengan mengapa BPJS Kesehatan melaporkan permasalahannya kepada Presiden, Iqbal melanjutkan, karena memang hierarkinya seperti itu. "Namanya BPJS Kesehatan melapornya ke Presiden," katanya. Sehingga, kata dia, lembaganya selalu menyampaikan fakta dan data yang ada kepada Presiden.

"Kami memandang positif Presiden memberikan perhatian dengan cara yang berbeda sehingga insya Allah program ini bisa lebih sustain," ujar Kepala Humas BPJS Kesehatan tersebut.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

10 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

14 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

18 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

20 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya