Teka-teki Keberadaan Jamal Khashoggi, Tewas Dibunuh?
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Selasa, 9 Oktober 2018 15:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Misteri keberadaan jurnalis Jamal Khashoggi menimbulkan ketegangan diplomatik antara Turki dengan Arab Saudi.
Khashoggi, jurnalis kenamaan dan seorang komentator kritis di televisi, hilang setelah memasuki kantor Konsulat Arab Saudi di Ankara, Selasa 2 Oktober 2018.
Pejabat di Konsulat bersikeras pria yang tinggal di pengasingan Washington, Amerika Serikat, itu telah meninggalkan gedung usai menyelesaikan urusannya.
Baca: Wartawan Hilang, Siapa Jamal Khashoggi
Tetapi keterangan tersebut dibantah tunangan Khashoggi yang menunggu calon suaminya itu di depan pintu Konsulat selama lima jam. Menurut tunangannya, Khashoggi sengaja datang ke Konsulat untuk mengurus dan mengamankan dokumen pribadinya karena akan segera melangsungkan pernikahan.<!--more-->
Melihat peristiwa yang diselimuti tabir gelap tersebut, pemerintah Turki merasa perlu mendapatkan informasi terang benderang. Untuk itu, Kementerian Luar Negeri Turki memanggil Duta Besar Saudi guna dimintai keterangan.
Bahkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyatakan kekesalannya terhadap sikap Konsulat Saudi. "Harus dijelaskan secara transparan, bagaimana nasib Khashoggi. Konsulat tidak bisa ingin aman dengan mengatakan Khashoggi telah keluar dari gedung. Kami perlu penjelasan," kata Erdogan dalam acara jumpa pers di Budapest, Hungaria, Senin 8 Oktober 2018, seperti dilansir Al Jazeera.
Turki curiga Khashoggi sengaja dibunuh dan jejaknya dihilangkan. Kecurigaan itu berdasarkan keberadaan mobil van hitam yang meninggalkan kantor Konsulat Saudi tak lama sebelum Khashoggi dilaporkan hilang.
"Kuat dugaan mobil van hitam itu membawa mayat Khashoggi," tulis Independent, Selasa 9 Oktober 2018. Hingga saat ini pemerintah Arab Saudi belum memberikan keterangan resmi mengenai keberadaan Khashoggi meskipun pekan lalu, sekitar 15 otoritas Saudi tiba di Ankara, termasuk penyelidik, untuk menyelidiki kasus ini.<!--more-->
Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang biasanya lantang bersuara, kali ini, bungkam. Jumat pekan lalu, dia hanya berkata bahwa pihaknya telah memberikan izin kepada investigator Turki memasuki Konsulat. Tetapi, keterangan tersebut, belum cukup bagi publik termasuk Erdogan.
"Turki ingin aksi nyata dari pihak Konsulat. Kasus Khashoggi tidak boleh didiamkan, harus ada yang bertanggung jawab," kata Erdogan.
Baca: Wartawan Jamal Khashoggi Diduga Sudah Dibunuh
Untuk mengungkap teka teki hilangnya Khashogi, sebagaimana dilaporkan televisi NTV, Sabtu 6 Oktober 2018, Kejaksaan Turki melakukan investigasi. Menurut Ankara, tidak ada bukti sama sekali Khashoggi meninggalkan gedung Konsulat. "Semuanya masih misteri."
Selain dari Turki, desakan terhadap Kerajaan Saudi mengungkap keberadaan Khashoggi datang dari Amerika Serikat dan kelompok hak asasi manusia di Inggris. Investigasi Turki dan penyelidik dari Arab Saudi diharapkan segera menjawab misteri keberadaan Khashoggi dalam beberapa hari ke depan.