Kurs Rupiah Tembus 15.000, Sri Mulyani: Pemerintah Terus Memantau

Reporter

Antara

Rabu, 3 Oktober 2018 14:31 WIB

Petugas penukaran mata uang asing menghitung uang pecahan 100 dolar AS di lokasi penukaran uang di kawasan Kwitang, Jakarta, 28 Maret 2018. Kurs rupiah menyentuh posisi Rp13.745 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu (28/3/2018). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah terus memantau pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, pihaknya bersama-sama Bank Indonesia dan Menteri Koordinator Perekonomian akan mengamati perkembangan kurs rupiah.

Baca juga: Dolar AS Menguat, Kurs Rupiah Bergerak ke Level 15.075

Sri Mulyani juga menilai perkembangan ini akan direspon oleh para pelaku ekonomi. "Di satu sisi, kami akan melihat terus indikator-indikator yang menopang perekonomian. Umpamanya dari sisi perbankan, apakah sektor perbankan cukup kuat dan terus akan bisa menyesuaikan dengan nilai 15.000 ini," katanya di Istana Negara, Selasa, 2 Oktober 2018.

Dia melanjutkan, dilihat dari sektor riil maka pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III diperkirakan cukup tinggi. "Kemarin inflasi mengalami penurunan, deflasi, dan pertumbuhan dikontribusikan dari sektor konsumsi, investasi dan pada tingkat tertentu adalah ekspor dan belanja pemerintah yang saya sampaikan tumbuh 8 persen bisa memberikan kontribusi yang bagus," katanya.

Sri Mulyani yakin, Bank Indonesia akan mampu mengelola nilai tukar rupiah sehingga bisa mengawal perekonomian dan menyesuaikan dengan tingkat ekuilibrium baru. "Kita tentu semua berharap dan terus akan menjaga dengan menggunakan instrumen yang ada," katanya.

Pihaknya akan menggunakan instrumen APBN, fiskal dalam menjaga perekonomian, baik dalam menjaga pertumbuhan ekonomi, meningkatkan stabilitas dan juga melindungi kelompok masyarakat yang paling rawan. "Saya melihat ini suatu tingkat yang harus dilihat secara seksama, namun juga penyesuaian terhadap level normalisasi dari kebijakan moneter Amerika yang berdampak terhadap rupiah, bisa berjalan cukup baik," katanya.

Advertising
Advertising

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah. Pada perdagangan kemarin, rupiah melewati level 15.000 per dolar AS, terendah sejak 1998. Pada perdagangan siang hari ini, Rabu, 3 Oktober 2018, kurs rupiah stagnan berada di level 15.070 poin.

Selain rupiah, sejumlah mata uang lainnya di seluruh dunia juga terpukul penguatan dolar AS. Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menuturkan hal itu diikuti dengan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) dan lonjakan harga minyak dunia hingga US$ 75-85 per barel.

“Ini berpotensi memberikan dampak negatif bagi negara-negara yang notabene importir minyak, karena akan memberikan tekanan pada pelebaran defisit neraca transaksi berjalan (CAD),” ujarnya.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, mengatakan pelemahan rupiah hingga level 15 ribu per dolar AS tak lagi mengejutkan pasar. “Rupiah selama sebulan ini bertahan di bawah 15 ribu disebabkan oleh intervensi BI,” ujarnya. “BI akan mengembalikannya di bawah itu. Kalau tidak berhasil, ada kemungkinan rupiah akan terus melemah dan membentuk level kestabilan baru.”

Adapun ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan dari dalam negeri terdapat sejumlah sentimen lain, seperti prediksi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2018 yang akan berada di kisaran 5,1 persen atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Bank Indonesia sebelumnya juga memprediksi pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun ini akan berada di bawah 5,2 persen.

“Pelaku pasar juga mencermati efek pengumuman inflasi September, di mana terjadi deflasi 0,18 persen. Ini menunjukkan konsumsi rumah tangga melambat,” kata dia.

ANTARA I GHOIDA RAHMA

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

13 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya