Lawatan Jokowi, RI Banjir Investasi Korea Selatan dan Vietnam

Reporter

Tempo.co

Kamis, 13 September 2018 17:39 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berbicara pada sesi pleno Forum Ekonomi Dunia ASEAN di Convention Center, Hanoi, Vietnam, 12 September 2018. Tema Forum Ekonomi Dunia tersebut adalah "ASEAN 4.0: Kewirausahaan dan Revolusi Industri Keempat". AP
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pertemuan tersebut mencerminkan antusiasme besar pengusaha Korea Selatan untuk lebih mendorong kolaborasi bisnis dengan Indonesia. “Total investasi mencapai US$446 juta,” ujar Airlangga, Selasa, 11 September 2018.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Korsel (KCCI) Park Yong-man berharap forum ini dapat memuluskan jalan bagi perusahaan-perusahaan Korsel untuk berinvestasi dalam proyek-proyek inovatif di Indonesia. Khususnya dalam pengembangan industri ke depan melalui peta jalan Making Indonesia 4.0.

"Jadi, ada rencana yang komprehensif bagi pengembangan industri berteknologi tinggi, mencakup teknologi digital, serta bio and hardware automation. Sebagaimana perusahaan Korea sangat tertarik dan memiliki pengalaman terbaik di bidang ini, kami berharap kedua belah pihak dapat meningkatkan kolaborasi di masa depan," ujar Park.

Selain Rosan, penandatanganan nota kesepahaman investasi itu juga disaksikan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.

Foto-foto kebersamaan Presiden Jokowi dan Super Junior yang diunggah di akun Instagram para member Suju mengundang banyak like dan komentar netizen. Bahkan keseruan mereka menjadi trending di media lokal Korea Selatan. instagram.com/xxteukxx

Dari Seoul, Presiden Jokowi bertolak ke Hanoi, Vietnam untuk bertemu Presiden Trn i Quang di Istana Kepresidenan, Selasa, 11 September 2018. Pertemuan tersebut menghasilkan komitmen kerja sama kedua negara di sejumlah bidang.

Bidang perdagangan menjadi salah satu fokus komitmen. Indonesia dan Vietnam sepakat akan terus menggali potensi dan mengembangkan tren perdagangan kedua negara yang terus meningkat beberapa waktu terakhir. "Dalam tiga tahun belakangan ini tren perdagangan cukup baik dan mencapai nilai US$ 6,8 miliar. Kami ingin nantinya pada tahun 2020 perdagangan bisa mencapai USD10 miliar," kata Jokowi usai pertemuan, seperti dilansir keterangan tertulis Biro Pers Sekretariat Presiden, Selasa, 11 September 2018.

Salah satu upaya yang hendak dilakukan kedua negara ialah menghilangkan hambatan perdagangan yang saat ini masih terjadi. Salah satunya, ekspor produk otomotif Indonesia. Jokowi secaea khusus meminta perhatian Presiden Trn i Quang terhadap masalah tersebut.

Dalam pertemuan itu, Jokowi juga menyampaikan keinginan investor Indonesia untuk mengembangkan investasinya di Vietnam. Mereka merupakan salah satu investor tertua dan pertama yang ada di Vietnam. Dia ingin para investor tersebut dilindungi dan diberikan perlakuan adil dan baik.

"Oleh sebab itu, tadi saya menitipkan kepada Presiden Trn i Quang untuk dapat melindungi investor Indonesia dan memberikan perlakuan yang adil dan baik," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Vietnam seperti dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Presiden, 11 September 2018.

Indonesia dan Vietnam juga sepakat bekerja sama dalam hal pemberantasan pencurian ikan ilegal di perairan masing-masing. Kedua negara juga sepakat untuk mengintensifkan penyelesaian pembahasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Di bidang perdamaian, Jokowi menyinggung masalah Laut Tiongkok Selatan (LTS). Indonesia menyambut baik kemajuan dari proses negosiasi code of conduct di LTS. "Hal ini tentu akan berkontribusi besar dalam memastikan Laut Tiongkok Selatan menjadi kawasan yang aman, adil, dan damai," katanya.

Seluruh kerja sama itu disepakati dengan penandatangan dua nota kesepahaman yang disaksikan langsung oleh Jokowi dan Trn i Quang. Kedua nota kesepahaman dimaksud antara lain Rencana Aksi Kemitraan Strategis Indonesia-Vietnam 2019-2023 yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia dan Menteri Luar Negeri Vietnam.

CAESAR AKBAR | AHMAD FAIZ | ANTARA

Berita terkait

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

10 menit lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

1 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

1 jam lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

3 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

3 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

6 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

7 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

7 jam lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

8 jam lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

9 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya