Rehab Rumah Korban Gempa Lombok, Kejar Tayang Sebelum Musim Hujan

Reporter

Antara

Senin, 3 September 2018 15:07 WIB

Presiden Jokowi (tengah) bersama warga korban gempa nonton bareng upacara penutupan Asian Games 2018 di Lapangan Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Ahad, 2 September 2018. Upacara Penutupan Asian Games di Jakarta dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla. ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta para relawan untuk merampungkan pembangunan rumah yang rusak karena gempa Lombok bisa selesai sebelum musim hujan. "Pembangunan ini berkejaran dengan waktu karena sebentar lagi musim hujan datang," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam apel Siap Siaga NTB Bangun Kembali, Lombok, Senin, 3 September 2018.

Baca: Jokowi Bagikan Bantuan Rp 264 M untuk 5.293 Rumah Rusak di Lombok

Musim hujan dapat menggangu perbaikan rumah rusak. Oleh sebab itu, Jokowi meminta para relawan siap membantu masyarakat untuk memperbaiki rumah. "Saya ingin titip ke saudara semuanya, agar masyarakat dibantu baik dalam pembersihan, dan pembangunan kembali," kata Jokowi.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah memperkirakan ada 78 ribu rumah rusak akibat gempa Lombok. Dari angka tersebut, Kementerian akan mendata ulang untuk dikategorikan mana saja rumah yang rusak berat, ringan, dan sedang.

Menurut Basuki, pemerintah menargetkan perbaikan keseluruhan rumah rusak dalam waktu enam bulan. Perbaikan rumah rusak ini, kata dia, akan didampingi tim gabungan dari Kementerian PUPR. Satu tim, kata Basuki, akan berisi sekitar sembilan orang yang terdiri dari TNI, mahasiswa, serta seorang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumaha Rakyat. Tim ini bertugas mensupervisi pembangunan rumah rusak akibat gempa Lombok.

Advertising
Advertising

Simak juga: Jokowi Nobar Penutupan Asian Games 2018 di Lombok

Menurut Basuki, pengerjaan pembangunan rumah rusak ini akan dikerjakan dengan sistem Rekompak. Sistem ini merupakan sistem rehabilitasi konstruksi berbasis gotong royong. Basuki mengatakan sistem ini juga pernah digunakan dalam perbaikan rumah rusak saat bencana erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta beberapa waktu lalu. "Supaya lebih cepat, masyarakat tidak menonton, juga ikut bekerja. Itu mekanisme," ujar Basuki.

<!--more-->

Basuki menuturkan tim juga akan mengarahkan masyarakat agar membangun rumah dengan sistem Rumah Instan Sederhana Sehat atau Risha. Teknologi ini dikhususkan untuk rumah tahan gempa. "Syaratnya satu, bangun rumah tahan gempa. Mau pakai kayu, mau pakai apa tak masalah, tapi strukturnya harus tahan gempa," kata dia.

Pembangunan Risha, kata Basuki, akan melibatkan masyarakat dengan cara gotong royong. Masyarakat harus bisa membangun rumahnya, dengan pendampingan dari fasilitator lapangan (FL) yang telah disiapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Baca: PUPR Kembangkan Rumah Tahan Gempa Berteknologi RISHA di Lombok

Seluruh FL akan diberikan pelatihan untuk bermacam persiapan dan pembekalan materi terkait pembangunan Rumah Risha. FL yang sebagian besar juga merupakan mahasiswa tenaga Kuliah Kerja Nyata Tematik dari berbagai PTN/PTS dengan kualifikasi jurusan fakultas Teknik. "Senin besok akan kami kumpulkan mahasiswa dari Universitas Mataram, Universitas Udayana dan Universitas Gadjah Mada," kata Basuki.

Direktur Jenderal Cipta Karya Danis Hidayat Sumawilaga menjelaskan bangunan tersebut berbeda dengan bangunan sebelumnya yang ada di Lombok. Dia menuturkan struktur yang digunakan ialah balok, tiang, dan sambungan.

<!--more-->

Sementara itu, untuk tahap awal, Puslitbang Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakayat telah mengirimkan panel-panel beton risha dari Jakarta dan Denpasar pada 14 Agustus 2018. Panel-panel ini akan digunakan untuk membangun 20 unit risha sebagai percontohan.

Simak juga: Ribuan Kelambu Dibagikan untuk Korban Gempa Lombok

"Selain mengirim panel beton precast, kami juga membawa cetakan yang nantinya akan digunakan untuk pelatihan kepada masyarakat, sehingga masyarakat ikut terlibat, mulai dari pembuatan komponen sampai dengan perakitan," kata Kepala Pusat Litbang Permukiman Balitbang Kementerian PUPR Arief Sabarudin .

Menurut Arief, aplikasi risha yang merupakan e-produk Litbang PUPR, sudah banyak diterapkan untuk merekonstruksi rumah-rumah yang hancur akibat bencana, seperti rekonstruksi rumah pasca gempa bumi dan tsunami di Aceh dan Nias tahun 2004, gempa bumi di Yogyakarta tahun 2006, dan bencana erupsi Gunung Sinabung tahun 2015.

Baca juga: Masjid Berusia Ratusan Tahun Ini Tetap Kokoh Dilanda Gempa Lombok

Sebelumnya, Jokowi telah memberikan bantuan dana sebesar Rp 264 miliar untuk 5.293 unit rumah. Dana Rp 264 miliar itu akan disalurkan sebesar Rp 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rusak ringan. Bantuan ini diberikan dalam bentuk tabungan BRI ke masyarakat terdampak gempa Lombok.

Syafiul Hadi | Citra Prameswari | Antara




Berita terkait

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

8 menit lalu

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

2 jam lalu

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

2 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

3 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

4 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

4 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

4 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

14 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

17 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya