Tiga Fokus Nicke Widyawati Setelah Diangkat Jadi Dirut Pertamina

Kamis, 30 Agustus 2018 15:34 WIB

Nicke Widyawati setelah menyampaikan hasil RUPS Pertamina di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2018. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Nicke resmi diangkat menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada 29 Agustus 2018. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah menunjuk Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama PT Pertamina yang baru. Setelah dilantik Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Rini Soemarno pada Rabu, 29 Agustus 2018, sejumlah tugas menanti Nicke.

Baca: Bos Pertamina Nicke Widyawati Ingin Impor BBM Turun

Menurut Nicke Widyawati, ia akan berfokus pada tiga kegiatan usaha dalam memimpin perusahaan minyak dan gas negara. “Dari hulu, produksi harus naik, kapasitas kilang bertambah, dan di hilir menyediakan energi untuk seluruh masyarakat dengan harga yang terjangkau dan mudah aksesnya,” ujarnya, Rabu, 29 Agustus 2018.

Khusus kilang, menurut Nicke, Pertamina akan mengoptimalkan produksi minyak kilang Balikpapan dan menuntaskan pembangunan di kilang baru di Tuban, Jawa Timur. “Target harus jelas dan dua itu yang jadi prioritas,” katanya.

Nicke menyebutkan salah satu tantangan Pertamina adalah mendukung kemandirian maritim nasional. Selain itu, perusahaan melakukan investasi, membangun kilang, menekan impor, dan menjalankan kebijakan B20 (biofuel 20 persen). Semua program tersebut harus segera diselesaikan.

Nicke membantah anggapan bahwa penunjukannya kental dengan aroma politik. Dia juga akan meyakinkan sejumlah kalangan, yang ragu akan kapasitasnya memimpin Pertamina. “Rasanya saya tidak berpolitik, ya,” ucapnya.

Pengangkatan dirinya sebagai Direktur Utama Pertamina, kata Nicke, adalah amanat negara. Dia membantah soal adanya perbincangan politik sebelum dipilih Presiden Joko Widodo. Ketika memutuskan bekerja di BUMN, ia harus menerima tugas negara, sebagai apa pun dan di mana pun. “Niat saya untuk nusa dan bangsa,” tuturnya.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menjamin pemilihan Nicke sebagai Direktur Utama Pertamina tidak mengandung unsur politik. “Selama empat bulan ini, kami cukup mengevaluasi, dan calonnya disampaikan kepada Presiden,” ujarnya.

Sebelumnya, Nicke menjabat pelaksana tugas direktur utama sejak 20 April 2018 setelah Menteri BUMN Rini Soemarno mencopot Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik. Nicke bergabung dengan Pertamina pada November 2017 sebagai direktur sumber daya manusia.

PT Pertamina EP Asset 4 mencatatkan produksi gas sebesar 174,87 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada semester I tahun 2018. (Dok. Pertamina)

Selain menunjuk Nicke, Menteri BUMN mengangkat Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu, menggantikan Syamsu Alam dan Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina Kushartanto Koeswiranto. Dharmawan sebelumnya berkarier di BP Indonesia, sementara Kushartanto di PT Jasa Marga.

Direktur Hulu Dharmawan Samsu mengaku belum bisa berbicara tentang strategi meningkatkan produksi minyak dan gas. “Saya akan kolaborasi dengan direktur sebelumnya untuk melihat apa yang sudah dicapai,” katanya.

Adapun Direktur Sumber Daya Manusia Koeswiranto Kushartanto mengatakan akan menjalin kolaborasi dan kerja sama dengan semua pihak. Salah satunya menjalin komunikasi dengan serikat pekerja Pertamina. “Ini korporasi yang strategis. Saya akan berfokus ke opportunity yang ada di Pertamina,” ucapnya.

Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, mengatakan ada beberapa tugas strategis yang harus diselesaikan direktur baru. Tugas di sektor hilir adalah mengamankan pasokan bahan bakar minyak di seluruh Indonesia. Sedangkan di hulu adalah mengoptimalkan lifting di blok terminasi, yang kini dikelola Pertamina. Selain itu, Pertamina harus mampu menekan harga gas di bawah US$ 6 per juta satuan panas Britania (MMBTU).

Baca: Nicke Widyawati Dirut Pertamina, JK Pesan Investasi Dalam Negeri

Fahmy menyatakan direksi harus memastikan lifting nantinya mesti dapat ditingkatkan menjadi di atas satu juta barel per hari. "Tanpa melakukan agenda itu, dikhawatirkan Nicke Widyawati akan mengalami nasib serupa dengan Direktur Utama Pertamina sebelumnya, yang dicopot sebelum periode kepemimpinannya berakhir," tuturnya.

ADITYA BUDIMAN | DIAS PRASONGKO | CHITRA PARAMAESTI

Advertising
Advertising

Berita terkait

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

1 hari lalu

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

PT Inka tahun ini memasuki usia ke-43. Perusahaan persero ini memproduksi manufaktur untuk perkeretaapian, produknya telah menyebar ke mancanegara.

Baca Selengkapnya

Pertamina Merilis Competency Development Program

1 hari lalu

Pertamina Merilis Competency Development Program

Pertamina merilis Competency Development Program sebagai bagian dari Pertamina Investment Excellent untuk menjawab kebutuhan serta tantangan bisnis ke depan, khususnya terkait pengelolaan dan eksekusi investasi.

Baca Selengkapnya

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

1 hari lalu

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

PT Pertamina Trans Kontinental memulai operasional kapal Transko Moloko miliknya di perairan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Berikan Kado Terbaik untuk Kebangkitan UMKM di Indonesia

2 hari lalu

Pertamina Berikan Kado Terbaik untuk Kebangkitan UMKM di Indonesia

PT Pertamina (Persero) memberikan kado istimewa bagi kebangkitan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

2 hari lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ketahui pula soal saksi memberatkan dar KUHAP?

Baca Selengkapnya

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

2 hari lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

2 hari lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus dugaan korupsi terdakwa Eks Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

3 hari lalu

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan direktorat baru, yaitu direktorat manajemen risiko di seluruh subholding.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

3 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

3 hari lalu

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

Jusuf Kalla mengatakan bila direktur perusahaan harus dihukum karena merugi, maka seluruh BUMN Karya harus dihukum.

Baca Selengkapnya