Pemerintah Cairkan Rp 985 Miliar untuk Korban Gempa Lombok

Kamis, 23 Agustus 2018 19:11 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) bersalaman dengan anak korban gempa di posko pengungsian Dusun Karang Subagan, Desa Pemenang Barat, Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Selasa, 14 Agustus 2018. Pemerintah akan memberi bantuan perbaikan rumah rusak ringan sebesar Rp 25 juta dan Rp 50 juta untuk rumah rusak berat. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah telah mencairkan dana Rp 985,8 miliar untuk penanganan korban gempa Lombok. Dari jumlah tersebut, Rp 557,7 miliar di antaranya disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan sisanya Rp 428,1 miliar berasal dari kementerian/lembaga.

Baca juga: Kurang Koordinasi, Penyebab Bantuan Gempa Lombok Tidak Merata

Dana itu, kata Sri Mulyani, akan digunakan untuk membangun kembali atau melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi agar kehidupan masyarakat Lombok dapat kembali normal. "Sejak terjadinya gempa, pemerintah telah menyalurkan berbagai bantuan untuk kebutuhan dasar yang diperlukan masyarakat melalui belanja APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2018, yang dialokasikan pada beberapa kementerian," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 Agustus 2018.

Menurut Sri Mulyani, BNPB telah menyiapkan anggaran Rp 1,1 triliun dalam Program Penanggulangan Bencana. Dari jumlah itu, dana yang sudah dicairkan Rp 557,7 miliar dan digunakan untuk operasional logistik, seperti makanan, family kit, sandang, dan tenda.

Selain itu, beberapa kementerian dan lembaga lain telah menyumbangkan dana hingga Rp 428,1 miliar. Dana tersebut berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 230 miliar untuk bantuan guru, tenda darurat pembelajaran, serta peralatan mobile dan school kit.

Kemudian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencairkan Rp 176,2 miliar untuk memobilisasi bantuan berupa mobil tangki air, mobil sanitasi, dump truck, toilet cabin, genset, dan tenda hunian darurat.

Advertising
Advertising

Kementerian Sosial, kata Sri Mulyani, menggelontorkan Rp 12,6 miliar untuk bantuan logistik, santunan ahli waris, paket sembako, dan pendirian dapur umum. Selanjutnya, Kementerian Kesehatan mengalokasikan Rp 7,8 miliar untuk logistik kesehatan lingkungan, obat-obatan, logistik gizi, orthopedic set, tenda pos kesehatan, logistik persalinan, dan peralatan kesehatan lain.

Baca juga: Pengungsi Anak Gempa Lombok Keluhkan Sejumlah Penyakit

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memberikan Rp 1,5 miliar untuk pembuatan sumur tanggap darurat di lokasi pengungsian. "TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan Polri (Kepolisian RI) juga telah memobilisasi pasukan dan peralatan untuk membantu pencarian dan penyelamatan korban," tutur Sri Mulyani.

RS Lapang (Darurat) Tanjung, Kabupaten Lombok Utara dibangun dari tenda peleton setelah gempa 5 Agustus 2018 merusak bangunan RS Tanjung [Dok: Dokter Agus Supriyadi]

Selain dari pemerintah pusat, bantuan datang dari pemerintah daerah, antara lain dari Jawa Barat. Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan sudah mengirimkan bantuan berupa uang, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat, jauh sebelum Kementerian Dalam Negeri menerbitkan surat edaran bernomor 977 soal rincian payung hukum daerah agar membantu pemerintah Nusa Tenggara Barat menangani bencana akibat gempa Lombok.

“Provinsi sudah merespons duluan. Sesuai dengan apa yang menjadi edaran, kami sudah melakukan duluan,” kata Iwa di Bandung, Kamis, 23 Agustus 2018.

Bantuan yang dikirimkan berupa uang tunai Rp 3,6 miliar. Sebesar Rp 2 miliar di antaranya berasal dari Pos Dana Bantuan Tidak Terduga APBD Jawa Barat 2018 serta sisanya sumbangan aparatur sipil negara dan perbankan.

Rekonstruksi dan rehabilitasi pasca-gempa juga dipercepat. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah akan memulai rekonstruksi bangunan pasca-gempa di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada awal September 2018.

"September sudah dimulai. Persiapannya berarti tinggal dua minggu," ujarnya setelah memberikan orasi ilmiah berjudul Pembangunan Infrastruktur Berbasis Lingkungan di Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture, yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di Jakarta, Kamis, 23 Agustus 2018.

"Pembangunan rumah-rumah dipercepat. Enam bulan akan diupayakan selesai dengan cara swakelola masyarakat. Masyarakat yang akan membangun sendiri dengan pendampingan, mereka harus bekerja," ucapnya.

Dana pembangunannya berasal dari APBN. Sesuai dengan pernyataan Presiden Joko Widodo, bantuan pembangunan rumah yang mengalami rusak berat Rp 50 juta, sedangkan yang rusak ringan Rp 25 juta.

Untuk pembangunan fasilitas umum, Basuki melanjutkan, akan dilakukan kementeriannya. Sudah ada delapan badan usaha milik negara yang mulai bekerja di Lombok, membangun fasilitas rumah sakit, pasar, dan sekolah.

"Sejumlah peralatan masih kami datangkan ke Lombok untuk rekonstruksi. Targetnya Desember nanti rekonstruksi harus sudah clear," tutur Basuki.

ANTARA | CHITRA PARAMAESTI | AHMAD FIKRI

Baca berita lain tentang gempa Lombok di Tempo.co.

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

16 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

5 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya