Target Investasi Terancam Pelemahan Rupiah

Rabu, 15 Agustus 2018 11:08 WIB

Realisasi Penanaman Modal

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM khawatir berlanjutnya pelemahan rupiah bakal membuat realisasi investasi pada paruh kedua tahun ini semakin lambat. Target penanaman modal Rp 765 triliun tahun ini, baik dari dalam maupun luar negeri, berisiko tak tercapai.

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan pelemahan rupiah dan sentimen perang dagang global telah menyebabkan realisasi penanaman modal pada semester lalu melambat. “Kecenderungan investor menunda (penanaman modal) tinggi sekali,” kata Thomas di kantornya, Selasa, 14 Agustus 2018.

BACA: Lira Turki Menguat, Rupiah pun Diprediksi Menguat Hari Ini

Potensi berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS justru meningkat ketika bank sentral dan pemerintah tengah melakukan stabilisasi. Sentimen negatif baru datang dari luar. Memuncaknya krisis ekonomi yang dialami Turki memicu kekhawatiran krisis bakal menular ke negara berkembang lainnya, termasuk Indonesia. (Koran Tempo edisi 14 Agustus 2018: Pelemahan Rupiah Rentan Berlanjut)

Data BKPM menunjukkan realisasi penanaman modal pada semester pertama lalu naik 7,42 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kenaikan tersebut ini lebih rendah dibanding pencapaian semester pertama 2017 yang melonjak 12,8 persen. Melambatnya pertumbuhan didorong oleh jebloknya kinerja penanaman modal asing (foreign direct investment) pada triwulan II 2018, baik dibanding triwulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun lalu.

Advertising
Advertising

Kepala BKPM Thomas Lembong saat memberikan keterangan pers Realisasi Investasi Kuartal I di kantor BKPM, Jakarta, 26 April 2017. Tempo/Tongam Sinambela

Kondisi ini dinilai memprihatinkan lantaran FDI sangat penting untuk menyerap tenaga kerja. Walau begitu, Thomas menilai langkah investor asing menunda atau membatalkan investasinya di kondisi saat ini sebagai hal yang wajar. Dia memastikan lembaganya tetap akan mendukung segala upaya untuk meningkatkan likuiditas. “Atau setidaknya bisa meyakinkan pasar, rupiah sudah mencapai ekuilibrium baru,” kata Thomas.

Presiden Joko Widodo pun mengumpulkan anggota kabinet ekonomi di Istana Negara untuk kembali membahas upaya menstabilkan nilai tukar rupiah, Selasa, 14 Agustus 2018. Membuka rapat, Jokowi kembali menyampaikan pesannya dalam rapat serupa pada Selasa, dua pekan lalu. “Perkuat cadangan devisa penting agar ketahanan semakin kuat, terutama menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Termasuk dampak yang terakhir terjadi di Turki,” kata Jokowi.

BACA: Rupiah Jeblok, LPEM UI: Bukan yang Terparah Dibanding Negara Lain

Setelah mengikuti rapat, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memastikan bank sentral akan melanjutkan langkah yang selama ini telah dilakukan, dari kebijakan suku bunga sampai stabilisasi nilai tukar rupiah. “Ini komitmen kami dalam menjaga stabilitas ekonomi,” kata Perry. Rencananya, Rapat Dewan Gubernur BI digelar hari ini, di antaranya membahas kebijakan suku bunga acuan bank sentral.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance atau Indef Dzulfian Syafrian menyebut pemerintah mesti mewaspadai kenaikan harga minyak dunia akibat krisis lira Turki dan geopolitik di Timur Tengah mengingat 2018-2019 merupakan tahun politik. "Kalau harga minyak dunia tiba-tiba meroket, besar kemungkinan Presiden Joko Widodo akan subsidi besar-besaran," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 15 Agustus 2018. Imbasnya, defisit ganda yang tengah dialami Indonesia bakal semakin memburuk.

Saat ini, Indonesia tengah mengalami defisit fiskal dan defisit neraca berjalan. Defisit neraca ganda inilah yang kemudian menjadi alasan struktural dan fundamental mengapa rupiah terus melemah.

ANDI IBNU l AHMAD FAIZ | HENDARTYO HANGGI | DIAS PRASONGKO l CAESAR AKBAR

Berita terkait

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

35 menit lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

13 jam lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

17 jam lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

18 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

1 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

2 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

2 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

2 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya