Ganjil Genap Diperluas, Pengendara Beralih ke Angkutan Umum?

Sabtu, 4 Agustus 2018 13:01 WIB

Petugas kepolisian melakukan sosialisasi perluasan wilayah sistem ganjil - genap di daerah Cawang, Jakarta Timur, 26 Juli 2018. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf menyatakan perluasan kawasan ganjil - genap diberlakukan selama penyelenggaraan Asian Games 2018 pada 18 Agustus-2 September mendatang. Tempo/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta – Perluasan area ganjil genap untuk mengurangi kemacetan lalu lintas menjelang pesta olahraga Asian Games 2018 telah memasuki hari keempat. Kendati sudah melalui proses sosialisasi sebulan penuh, masih banyak pelanggaran ketika sistem itu resmi diterapkan pada 1 Agustus 2018.

Baca: Polda Sebut Ganjil Genap Sepeda Motor Hoax, Ini Kata Dishub DKI

Pada hari pertama penerapan ganjil genap, tercatat lebih dari 1.102 pengemudi kena tilang akibat melanggar pada pukul 06.00-14.00. Padahal aturan pembatasan kendaraan pribadi tersebut diberlakukan hingga pukul 21.00.

Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budiyanto mengatakan lokasi dengan jumlah pelanggaran tertinggi adalah simpang Pancoran dan Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan.

“Untuk sebaran wilayah dan angka pelanggarannya masih kami rekap,” tuturnya, Rabu, 1 Agustus 2018.

Polisi menilang pengemudi mobil yang melanggar aturan ganjil-genap di ruas Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu, 1 Agustus 2018. Perluasan aturan ini sebenarnya sudah disosialisasi sejak sebulan lalu, dan mulai hari ini aturan itu diberlakukan sepenuhnya. TEMPO/M Yusuf Manurung

Hingga hari ketiga, polisi masih menemukan pengendara yang melanggar ganjil genap di simpang Pancoran. Namun jumlahnya jauh menurun dibanding hari pertama dan kedua karena polisi baru menilang 20 pengendara hingga Jumat siang.

Pada 1 Agustus 2018, pelanggar ganjil genap di simpang Pancoran berjumlah sekitar 300 orang, sedangkan hari berikutnya 200 orang.

Tak hanya menjaring warga biasa, sanksi tilang juga berlaku bagi pengemudi mobil dengan pelat nomor rahasia, yang biasa digunakan pejabat pemerintahan, DPR/MPR, kepolisian, dan angkatan bersenjata.

Baca: 6 Fakta dan Fenomena dari Perluasan Ganjil Genap di Jakarta

Akibat perluasan ganjil genap dengan durasi panjang hingga malam, jalur alternatif pun diserbu para pengendara mobil. Akibatnya, kemacetan panjang terjadi di kawasan Pasar Minggu dan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Bambang Prihartono telah mengingatkan jalur alternatif bukanlah solusi untuk menghindari sistem ganjil genap. “Solusinya, masyarakat pindah ke angkutan umum,” ujar Bambang, Rabu, 1 Agustus lalu.

Meski tidak drastis, jumlah penumpang bus Transjakarta dan kereta rel listrik (KRL) memang meningkat pada hari pertama pemberlakuan sanksi tilang.

Kepala Humas PT Transportasi Jakarta Wibowo menuturkan, pada Rabu lalu, jumlah penumpang Transjakarta bertambah sekitar 22 ribu orang bila dibanding pada hari yang sama pekan sebelumnya.

Pada Rabu pekan lalu, jumlah penumpang Transjakarta hanya 567.250 orang. Dua hari lalu, penumpang Transjakarta naik menjadi 589.544 orang.

Wibowo belum bisa menyimpulkan apakah peningkatan jumlah penumpang bus Transjakarta itu akibat perluasan aturan ganjil genap. “Untuk faktor kenaikan (penumpang), itu masih perlu dievaluasi,” ucapnya kepada Tempo, Jumat.

Menurut Wibowo, peningkatan jumlah penumpang Transjakarta pada Rabu lalu terbilang signifikan. Biasanya, lonjakan jumlah penumpang terjadi ketika Transjakarta membuka rute baru atau meningkatkan pelayanan.

Tak hanya penumpang bus, jumlah penumpang kereta rel listrik juga melonjak. Vice President Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia Eva Chairunisa menuturkan, pada Rabu lalu, jumlah penumpang KRL mencapai 1,15 juta. Padahal, pada Rabu pekan lalu, jumlah penumpang KRL hanya 940 ribu.

“Peningkatannya sekitar 23 persen,” tuturnya.

Baca: Kawasan Ganjil Genap Diperluas, Pelat Nomor Palsu Makin Marak?

Seperti halnya Wibowo, Eva tak bisa memastikan apakah kenaikan jumlah penumpang itu akibat pemberlakuan aturan ganjil genap.

Eva masih memperhitungkan beberapa faktor lain, yakni penambahan jumlah perjalanan dan penambahan rute baru KRL tujuan Rangkasbitung, Banten, dan Cikarang-Bekasi, Jawa Barat.

“Bisa juga karena adanya penerapan ganjil-genap,” ujar dia.

Eva menjelaskan, peningkatan jumlah penumpang yang signifikan, sekitar 123 persen, terjadi di Stasiun Ancol. PT KCI memang menambah jadwal perjalanan KRL yang melewati stasiun tersebut.

Adapun di stasiun lain, seperti Angke, Cikini, Jayakarta, Juanda, Sudirman, Jakarta Kota, dan Tanah Abang, jumlah penumpangnya meningkat 40-50 persen.

Kemacetan di Jalan Letjen S. Parman, Jakarta Barat di hari pertama sistem ganjil genap, Rabu, 1 Agustus 2018. TEMPO/Lani Diana

Abdur Rohim, 44 tahun, warga Bekasi Timur yang berkantor di Kalideres, Jakarta Barat, mengaku beralih naik kendaraan umum setelah aturan perluasan ganjil genap berlaku. Sebelumnya, Abdur biasa mengendarai mobil pribadi untuk pulang-pergi ke kantornya.

Pada Selasa lalu, dia memilih kereta listrik ketika berangkat dan pulang kerja. Adapun Rabu lalu dia menjajal Transjakarta. “Jadi malas bawa mobil,” katanya.

Diar Kusuma Ramanda punya pilihan yang sama. Pria 29 tahun itu sudah sepekan meninggalkan mobilnya di kantor karena beradaptasi dengan perluasan aturan ganjil genap.

“Dulu, kalau pulang kantor sering lewat Gatot Soebroto, tapi sekarang enggak bisa,” ujar karyawan perusahaan swasta di Jalan Jenderal Sudirman ini. “Saya berencana beralih naik busway kalau berangkat kerja.”

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansah mengatakan peningkatan jumlah penumpang Transjakarta dan KRL mengindikasikan berpindahnya sebagian warga dari mobil pribadi ke angkutan umum. Andri pun meyakini perpindahan itu tak terlepas dari perluasan aturan ganjil genap. Untuk membuktikan indikasi itu, kata dia, Dinas perlu mengevaluasi kebijakan itu lebih lanjut.

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

2 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

4 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

6 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

11 hari lalu

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

Keputusan memperpanjang rute perjalanan KRL hingga ke Karawang merupakan wewenang pemerintah.

Baca Selengkapnya

Rencana Kenaikan Tarif KRL, Ini Tanggapan PT KCI

11 hari lalu

Rencana Kenaikan Tarif KRL, Ini Tanggapan PT KCI

Tarif kereta rel listrik (KRL) direncanakan akan naik. Bagaimana tanggapan PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI?

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

13 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

17 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya