Begal Marak, Polisi Jakarta Serius Tangani Kejahatan Jalanan

Jumat, 6 Juli 2018 13:21 WIB

Penjambretan menimpa penumpang ojek online di Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, 1 Juli 2018. ISTIMEWA/CCTV

TEMPO.CO, Jakarta – Begal dan penjambretan di jalanan marak terjadi di Jakarta dalam sebulan terakhir. Dalam sepekan terakhir, Polda Metro Jaya mendapat sedikitnya empat laporan kejahatan jalanan di Jakarta Pusat dan dua laporan di Jakarta Barat.

Polda Metro Jaya mengidentifikasi setidaknya 54 titik rawan kejahatan jalanan di Ibu Kota. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan kawasan berbahaya itu terdapat di seluruh wilayah Jakarta.

Di Jakarta Pusat, misalnya, titik rawan ada di perempatan Coca Cola, Stasiun Senen, Jalan Sudirman, hingga Jalan Tosari. Di Jakarta Barat, titik rawan terletak di Taman Sari, Tambora, dan kolong Jembatan Grogol.

Baca: Begal Sadis di Tangerang, Korban Baru 3 Bulan Beli Sepeda Motor

Daerah Cawang, Pulogadung, Pasar Rebo, dan Kampung Rambutan merupakan titik rawan di Jakarta Timur. Sedangkan Tanjung Priok dan Penjaringan dianggap sebagai titik paling rawan di Jakarta Utara.

“Jakarta Selatan, kemarin di Pondok Indah, Palmerah, Rempoa, dan Kemang,” kata Argo, Rabu lalu.

Para begal dan penjambret juga tak segan melukai korbannya hingga tewas. Seperti yang dialami Saripah, ibu dua anak yang tewas ditembak dan ditusuk begal sepeda motor di Cipondoh, Tangerang. Penjambretan yang dialami Warsilah, penumpang ojek daring di Cempaka Putih, juga menyebabkan korban tewas ketika mempertahankan barang miliknya.

Baca: Staf Presiden Dibegal, KSP Bantah Dokumen Negara Melayang

Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Rakyat Syarief Burhanudin juga terluka akibat penjambretan di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

"Menanggapi hal itu, Polda Metro Jaya membentuk tim khusus untuk melakukan operasi kewilayahan mandiri," ujar Argo.

Operasi ini digelar menjelang Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games. Operasi yang dinamai Operasi Cipta Kondusif guna pemberantasan premanisme, pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) ini akan digelar selama sebulan mulai 3 Juli hingga 4 Agustus 2018.

Seribu personel dari tingkat polda dan polres diturunkan untuk memberantas tindak kejahatan jalanan ini. "Fokusnya mencegah dan memberantas penjambretan, begal, curas, dan curat," katanya.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis mengatakan tim operasi ini akan dibagi dalam 16 tim, yang terdiri atas 13 tim dari polres dan tiga tim Polda Metro Jaya.

Idham menuturkan tempat-tempat yang menjadi sasaran utama operasi tersebut antara lain jalan raya, stasiun, terminal, dan pusat-pusat perbelanjaan.

Idham memerintahkan anggotanya menembak di tempat pelaku jika dinilai membahayakan masyarakat. "Tidak usah ragu untuk menindak tegas terukur," ucapnya.

Selama tiga hari pada 3-5 Juli 2018 pelaksanaan Operasi Cipta Kondusif pemberantasan premanisme, curat, curas, dan curanmor, jajaran Polda Metro Jaya berhasil mengamankan 387 orang dan menetapkan 73 orang di antaranya sebagai tersangka.

Argo mengatakan tercatat ada 18 komplotan penjambret yang ditangkap. Delapan di antaranya ditangkap di kawasan Tangerang Selatan, enam di Jakarta Selatan, dan empat di Jakarta Barat.

Argo enggan merinci tersangka penjambret dan begal yang tertangkap dalam operasi ini berasal dari kelompok mana saja.

Baca: Begal Staf Ahli Presiden Masih Bebas, Ini Kata Polisi

Namun Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengky Haryadi menyebut sindikat Tenda Orange di Teluk Gong, Jakarta Utara, sebagai kelompok penjambret dan begal yang beroperasi di Jabodetabek saat ini.

Dua penjambret Dirjen PUPR Syarief Burhanudin juga anggota sindikat tersebut. Satu dari dua penjambret itu ditembak mati ketika berusaha melawan saat diminta menunjukkan markasnya.

Pada 2015, Polda Metro Jaya mencatat ada enam kelompok begal di Jakarta dan sekitarnya. Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya saat itu, Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengatakan enam kelompok itu lebih ke hubungan kerabat dan asal daerah.

Enam kelompok itu berasal dari Lampung, Pandeglang, Depok, Bekasi, Karawang, dan Bogor. Meski bermain di Jakarta, kelompok tersebut lebih banyak di daerah penyangga, semisal Kelompok SMA dan Kelompok Lampung yang bergerak di Depok. Ada pula Kelompok Depok, Kelompok Bekasi, dan Kelompok Tangerang.

Selain menggelar Operasi Cipta Kondusif, polisi mengimbau masyarakat untuk turut mencegah aksi penjambretan dengan selalu bersikap waspada dan menjaga barang-barang pribadi saat di keramaian. "Jangan beri kesempatan penjambret untuk lancarkan aksinya," tutur Argo.

Termasuk saat berkendara, kata Argo, lebih baik tidak mengeluarkan telepon genggam atau sambil memainkannya saat dibonceng di sepeda motor. Pasalnya, prilaku seperti itu kerap menjadi sasaran para penjambret dan begal.

Berita terkait

Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

1 hari lalu

Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

Polisi menangkap seorang pemuda berinisial J, 31 tahun, karena diduga mencuri ratusan celana dalam wanita dari berbagai indekos

Baca Selengkapnya

IPW Minta Polisi Proses Hukum Richard Lee Atas Dugaan Rekayasa Pencurian untuk Konten Klinik

1 hari lalu

IPW Minta Polisi Proses Hukum Richard Lee Atas Dugaan Rekayasa Pencurian untuk Konten Klinik

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso meminta Polresta Padang untuk mengusut Richard Lee yang diduga merekayasa pencurian di klinik miliknya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

1 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

2 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

2 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya