BI Diprediksi Naikkan Suku Bunga, Ekonomi Kian Tertekan

Reporter

Andi Ibnu

Kamis, 28 Juni 2018 14:11 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) mendapat ucapan selamat dari mantan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kanan) usai pelantikannya di Mahkamah Agung, Jakarta, 24 Mei 2018. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Bank Indonesia akan menggelar rapat dewan gubernur sore nanti. Sejumlah pihak meramalkan BI akan kembali menaikkan suku bunga acuan.

Gubernur BI Perry Warjiyo beberapa waktu terakhir melempar sinyal bakal melanjutkan penyesuaian suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate setelah menaikkannya dua kali ke level 4,75 persen pada bulan lalu.

Menurut Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo, Bank Indonesia mungkin akan kembali menaikkan suku bunga. Hal tersebut untuk merespons kebijakan bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) yang menaikkan suku bunganya.

Baca: The Fed Naikkan Suku Bunga, Menko Darmin Dorong Efisiensi Perbankan

"Kalau kami lihat kebijakannya yang kemarin disampaikan The Fed pada FOMC, ada kemungkinan (BI menaikkan suku bunga), karena memang hampir semua bank sentral harus mengubah policy tahun ini," kata Kartika saat ditemui seusai halalbihalal dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 25 Juni 2018.


Pertumbuhan Ekonomi 2018 Bergerak ke Level 5,3 Persen

Langkah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan dinilai bakal memberi tekanan terhadap perekonomian RI di semester kedua tahun ini. Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance Eko Listyanto mengatakan kenaikan suku bunga akan berdampak terhadap sektor riil. “Ada tren Bank Indonesia bakal melakukan penyesuaian. Kalau benar naik, akan berdampak terhadap sektor riil karena bisa menekan laju kredit,” ujarnya, kemarin.

Akibatnya, pemerintah harus bekerja ekstra keras untuk mengejar rata-rata pertumbuhan 5,6 persen pada triwulan ketiga dan keempat. Pada triwulan pertama lalu, pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 5,04 persen. Pemerintah memperkirakan ekonomi tumbuh 5,2 persen pada triwulan kedua.

Baca: Agar Rupiah Kuat, BI Diharapkan Naikkan Suku Bunga Ketiga Kali

Ramadan dan Lebaran, yang mendongkrak konsumsi masyarakat, diyakini merupakan motor utama membaiknya pertumbuhan pada April-Juni. Eko mengingatkan, tak ada momen musiman serupa yang bisa menggenjot konsumsi masyarakat sebesar Ramadan dan Lebaran dalam enam bulan ke depan.
“Memang banyak berbagai event diskon juga, tapi mayoritas barangnya kan dari impor,” ujarnya.

Direktur Riset Center of Reform on Economics Pieter Abdullah menambahkan, pasar meyakini BI bakal kembali menaikkan suku bunga acuan. Dampak normalisasi suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) dan perang dagang Amerika Serikat-Cina masih terasa serta membuat nilai tukar rupiah kembali terpuruk di atas 14 ribu sejak akhir pekan lalu.

Advertising
Advertising

“BI sudah terlambat merespons dibanding negara lain. Kalau tidak respons, malah bisa bikin panik,” kata Pieter.

Langkah BI menaikkan suku bunga membuat pengusaha real estate khawatir. Ketua Umum Real Estat Indonesia Pusat Soelaeman Soemawinata meramalkan nasib sektor properti bakal terkena imbas lebih awal oleh kenaikan suku bunga.

Sejak kuartal ketiga tahun lalu, periode yang biasanya suku bunga rendah, bunga kredit properti justru tidak pernah turun. “Stabil di angka 12-13 persen,” kata Soelaeman.

HENDARTYO HANGGI | ANDI IBNU

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

12 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

16 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya