Israel Larang Jenazah Ilmuwan Palestina Dibawa ke Gaza

Editor

Budi Riza

Selasa, 24 April 2018 13:23 WIB

Hamas minta Malaysia menginvestigasi kematian ulama Palestina Fadi al-Batsh yang tewas ditembak agen Israel, Mossad, Sabtu, 21 April 2018. [Al Jazeera]

TEMPO.CO, Israel - Pemerintah Israel telah meminta pemerintah Mesir tidak mengizinkan jenazah ilmuwan Palestina, Dr Fadi Muhammad Al-Bats, yang tewas ditembak di Malaysia pada pekan lalu, dibawa melalui perlintasan perbatasan Rafah.

Perbatasan ini merupakan akses utama untuk memasuki wilayah Jalur Gaza, yang merupakan tempat tinggal keluarga besar Al-Bats, dari Mesir. Keluarga Al-Bats tinggal di kawasan Jabalia.

Baca: Israel Bantah Mossad Membunuh Ulama Palestina di Malaysia

“Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengirim permintaan itu kepada pemerintah Mesir lewat jalur konvensional,” bunyi laporan media Palestine News Network, seperti dikutip Straits Times, Senin, 23 April 2018.

Avigdor mengatakan pelarangan ini merupakan kebijakan Israel guna mencegah pengiriman jenazah para martir dari gerakan Hamas untuk dikuburkan di Jalur Gaza.

Advertising
Advertising

Baca: Mossad Israel Bunuh Ulama Palestina di Malaysia

Permintaan serupa juga disampaikan Menteri Pendidikan Naftali Bennett sehari sebelumnya. Dia bersumpah, jenazah Fadi Al-Bats tidak boleh dikuburkan di Jalur Gaza hingga tentara Israel yang ditahan Hamas dilepaskan.

Selain menahan tentara, Hamas masih menahan dua warga sipil Israel karena memasuki Jalur Gaza tanpa izin pada 2014 dan 2015. Hamas juga sedang menahan dua jenazah tentara Israel yang tewas dalam pertempuran.

Saat ini, Kedutaan Besar Palestina di Malaysia sedang berkoordinasi dengan pemerintah Malaysia terkait dengan pengiriman jenazah Al-Bats kepada keluarganya di Gaza.

Seperti diberitakan sebelumnya, ulama sekaligus pengajar berkebangsaan Palestina, Dr Fadi Muhammad Al-Bats, tewas ditembak dua lelaki bersepeda motor BMW pada Sabtu subuh, 21 April 2018.

Al-Bats merupakan insinyur ahli teknologi roket dan pesawat tanpa awak. Dia terkena sepuluh tembakan di bagian badan dan kepala.

Hamas dan keluarga korban mengatakan Mossad berada di balik aksi pembunuhan ini. Hamas mengakui bahwa Al-Bats merupakan anggotanya. Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, meyakini Mossad berada di balik pembunuhan ilmuwan Palestina itu.

"Serangan mematikan terhadap Al-Bats menyusul serangkaian peristiwa sebelumnya yang dialami para tokoh Palestina," ujar Haniyeh.

Sebaliknya, Israel mengatakan Al-Bats bukanlah seorang suci, melainkan seorang ahli pembuat roket. Menhan Avigdor Lieberman, seperti dilansir Middle East Monitor, membantah lembaga mata-mata Israel, Mossad, terlibat dalam pembunuhan ini.

Lieberman menyebut kematian Bats sebagai bagian dari perselisihan internal Palestina. “Kami mendengar itu dari berbagai berita. Palestina selalu menyalahkan Israel jika ada peristiwa pembunuhan. Kami sudah terbiasa mendengar tuduhan itu,” ucap Lieberman kepada Radio Israel.

Berita terkait

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

4 jam lalu

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

Gelombang protes mahasiswa pro-Palestina sedang terjadi di seluruh bagian dunia, sebuah gerakan yang diharapkan dapat menghentikan genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

5 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

6 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

8 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

8 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

9 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

9 jam lalu

Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

Mahasiswa di kampus-kampus di seluruh dunia menggelar unjuk pro-Palestina untuk memprotes genosida di Gaza oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

9 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

9 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

11 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya