Menanti Gebrakan Gatot Nurmantyo Setelah Pensiun

Senin, 2 April 2018 11:51 WIB

Gatot Nurmantyo. TEMPO/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Gatot Nurmantyo resmi pensiun dari dinas militer pada 1 April 2018. Berpangkat terakhir jenderal bintang empat, Gatot Nurmantyo disebut-sebut berpeluang maju sebagai calon presiden pada 2019 mendatang.

Dalam beberapa survei, Gatot Nurmantyo yang mengakhiri karier militernya sebagai Panglima TNI itu muncul di antara dua nama petarung lama, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, mengatakan elektabilitas mantan Panglima TNI tersebut masih rendah dibanding Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Baca juga: Disebut Lebih Kaya dari Prabowo, Gatot Nurmantyo: Itu Doa

Dalam survei Indo Barometer, nama Gatot muncul di bawah nama Jokowi dan Prabowo, dengan elektabilitas 2,4 persen. “Kalau melihat angka ini agak sulit dan berat untuk mengharapkan partai-partai ini mendukung, apalagi kalau dia bukan kader partai,” kata Qodari saat dihubungi di Jakarta, Ahad, 1 April 2018.

Advertising
Advertising

Adapun Gatot Nurmantyo mengaku siap jika ditakdirkan bertarung di Pilpres 2019. "Apabila republik memanggil saya dan rakyat menghendaki, jadi apapun saya siap," kata Gatot ketika mengunjungi TEMPO, di Jalan Palmerah Barat 8, Jakarta, Selasa 27 Maret 2018.

Beberapa saat sebelum menanggalkan seragam hijaunya, Gatot Nurmantyo aktif bertemu dengan ketua umum partai politik. Beberapa di antaranya adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Namun menurutnya pertemuan itu adalah bentuk ucapan terima kasih atas dukungan partai politik selama ia menjabat sebagai Panglima TNI. "Etika saya begitu saya selesai menjadi Panglima TNI, saya juga melaporkan,” kata Gatot.

Gatot Nurmantyo sempat heran karena yang muncul adalah cerita ia melamar jadi calon presiden ke partai-partai tersebut. "Keluar munculnya, saya mau beli partai Pak Prabowo, ha-ha-ha," ujarnya tergelak.

Pertemuan Gatot dan Prabowo di Kertanegara dibenarkan Muhammad Syafi'i. Anggota Dewan Penasihat Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra ini menyebutkan Gatot menyatakan kesiapannya untuk maju dalam pemilihan presiden. "Pak Gatot kan datang, ya, mendaftarlah untuk menjadi capres," kata Syafi'i, pada Kamis 22 Maret 2018.

Menurut Syafi'i, pernyataan Gatot itu disampaikan ketika partainya belum membuka ruang pengajuan diri bagi calon presiden dan wakil presiden yang diusung Gerindra. "Cuma dia datang menyatakan, bila memang memungkinkan, siap," katanya. Partai Gerindra, kata dia, satu suara untuk mengusung Prabowo.

Gerindra tak langsung menerima tawaran Gatot. Syafi'i menjelaskan partainya masih akan melihat konfigurasi politik menjelang pendaftaran pasangan capres dan cawapres sambil memantapkan susunan partai koalisi pendukung. Menurut dia, pendamping Prabowo harus bisa meningkatkan elektabilitas Prabowo dan partai pengusung. "Siapa yang menjadi cawapres, saya kira masih banyak pertimbangan," katanya.

Gatot membantah. Menurut dia, pertemuan itu sama sekali tak menyinggung soal pembahasan calon presiden dan wakil presiden dalam pertemuan sekitar awal Februari 2018. “Sama sekali tidak menyinggung itu. Begitu saya jawab seperti itu, langsung bicara hal lain,” ujarnya. Pertemuan dengan Prabowo, Gatot menilai, sebagai pertemuan biasa antara junior dan seniornya.

Baca juga: Jejak Karir Gatot Nurmantyo, Jadi Tentara Demi Sekolah Adik

Ketua DPP Partai Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa, mengatakan pertemuan itu adalah pertemuan biasa antar sesama prajurit TNI. "Kalau soal pilpres, Pak Gatot paham seniornya. Hubungan mereka sama tentara AD tidak pernah putus," ujarnya. Desmond mengatakan partainya belum memperhitungkan Gatot sebagai salah satu nama yang bakal diusung dalam pilpres.

Gatot bukan tanpa dukungan. Kelompok Relawan Selendang Putih Nusantara (RSPN) berencana mendeklarasikan dukungan untuk Gatot agar maju dalam pemilihan presiden. Ketua RSPN Rama Yumatha mengklaim pendukung Gatot yang tergabung dalam kelompok relawan mencapai 2 juta orang. "Dalam waktu dekat kami segera bertemu," kata Rama. Bertemu di Masjid Al Azhar pada 3 Maret 2018, awalnya Gatot menyatakan tak tahu-menahu soal kelompok ini.

Tidak hanya merapat ke Prabowo dan Gerindra, Gatot juga masuk dalam sejumlah survei untuk menjadi calon wakil presiden untuk Joko Widodo yang resmi diusung PDI Perjuangan. Namun, Gatot enggan berbicara banyak soal kemungkinannya menjadi cawapres untuk Jokowi. "Kalau itu tanya sama beliau-lah, jangan sama saya. Jadi begini, saya bukan pelacur politik. Saya, selama ini, jabatan yang mencari saya," katanya.

Politikus PDI Perjuangan , Bambang Wuryanto, mengkonfirmasi adanya pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Gatot tak lama setelah lengser. "Ya benar, di TU (Teuku Umar)," kata Bambang. Namun, ia mengaku tak tahu-menahu apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan tak tahu-menahu soal pernyataan Gatot soal pertemuan dengan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono. "Biasanya kalau ada tamu, saya tahu," kata Hinca. Ia pun menganggap wacana pencalonan Gatot sebagai calon presiden atau wakil presiden adalah hal biasa. Meski menyambut kontestasi Gatot, Hinca menyatakan partainya masih berfokus meningkatkan elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono.

Gatot Nurmantyo mengutarakan niatnya untuk maju sebagai calon presiden pada 2019. Meski menjadi purnawirawan TNI, Gatot mengatakan dirinya telah memiliki hak politik untuk maju dalam pemilu. "Jadi apapun jabatannya, kalau memang rakyat memanggil, republik memanggil, ya saya mau jadi apa saja," ujarnya.

Ia pun menyuarakan pandangan politiknya. Ia menyebut, politik itu harus sabar, politik itu cair dan tidak boleh menunjukkan arahnya, dan pengambilan keputusan di detik-detik akhir. "Dalam kondisi seperti ini, kalau saya bilang, “Oh, saya mau jadi wakilnya ini, saya mau jadi wakil nya itu.” Lo mimpi atau gimana?" ujar Gatot.


GATOT NURMANTYO DALAM SURVEI CALON PRESIDEN

INDO BAROMETER

Elektabilitas 5 Besar Calon Presiden
Joko Widodo: 47,5 persen
Prabowo Subianto: 19,4 persen
Gatot Nurmantyo: 2,4 persen
Anies Baswedan: 1,8 persen
Agus Harimurti Yudhoyono: 0,9 persen


POLTRACKING
Elektabilitas 5 Besar Calon Presiden
Joko Widodo: 55,9 persen
Prabowo Subianto: 29,9 persen
Anies Rasyid Baswedan: 2,8 persen
Gatot Nurmantyo: 2,3 persen
Agus Harimurti Yudhoyono: 2,1 persen


SMRC
Elektabilitas 5 Besar Calon Presiden
Joko Widodo: 38,9 persen
Prabowo Subianto: 10,5 persen
Susilo Bambang Yudhoyono: 1,4
Gatot Nurmantyo: 0,8 persen
Anies Baswedan: 0,5 persen

--------------------------------------------

GATOT NURMANTYO DALAM SURVEI CALON WAKIL PRESIDEN

INDOBAROMETER
Elektabilitas Calon Wakil Presiden
Anies Baswedan: 20,6 persen
Gatot Nurmantyo: 17,6 persen
Agus Harimurti Yudhoyono: 16,7 persen
Ridwan Kamil: 16,0 persen
Sri Mulyani Indrawati: 4,1 persen


POLTRACKING
Elektabilitas Calon Wakil Presiden
M. Jusuf Kalla: 15,9 persen
Gatot Nurmantyo: 7,9 persen
Agus Harimurti Yudhoyono: 7,6 persen
Anies Rasyid Baswedan: 7,5 persen persen
Ridwan Kamil: 6,1 persen


SMRC
Elektabilitas Calon Wakil Presiden
M. Jusuf Kalla: 14,1 persen
Agus Harimurti Yudhoyono: 12,7 persen
Gatot Nurmantyo: 12,2 persen
Hary Tanoesudibjo: 6,0 persen
Wiranto: 5,0 persen

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

8 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

9 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

43 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

6 Februari 2024

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

Mahfud Md fokus menjaring suara di Jawa Timur. Masyarakat di sana sekarang merindukannya sebagai cawapres yang sempat gagal dipilih Jokowi pada 2019.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

15 Januari 2024

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

Prabowo sebut dua kali menjadi rival Jokowi. Namun, Prabowo mengaku mereka tak pernah saling membenci. Bagaimana persahabatan Ganjar dan Jokowi?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkit Ucapan Jokowi saat Debat Capres 2019: Persahabatan Kita Tidak Akan Putus

15 Januari 2024

Prabowo Ungkit Ucapan Jokowi saat Debat Capres 2019: Persahabatan Kita Tidak Akan Putus

Prabowo Subianto mengungkit kembali ucapan rivalnya pada debat pilpres 2019, Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Selengkapnya