Cadar Dilarang Masuk Kampus, NU dan Muhammadiyah Beda Pandangan

Rabu, 7 Maret 2018 14:41 WIB

Kebijakan pelarangan mahasiswi menggunakan cadar di lingkungan UIN Sunan Kalijaga, Sleman oleh pihak rektorat, mendapat kritik keras.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dua organisasi masyarakat Islam, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, berbeda pandangan dalam menyikapi pelarangan penggunaan cadar di lingkungan kampus.

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta, Azman Latif, menilai pelarangan cadar di kampus merupakan kebijakan yang dangkal. Sebab, penggunaan cadar merupakan aktualisasi keyakinan atas ajaran agama yang dipahami dan tidak ada kaitannya dengan bibit radikalisme. “Cadar itu kan hanya simbol,” kata Azman di Yogyakarta seperti dimuat Koran Tempo, Rabu, 7 Maret 2018.

Azman mengatakan tak ada jaminan pelarangan penggunaan cadar bisa menghapus bibit radikalisme. Menurut dia, menghapus benih radikalisme lebih efektif dengan memberikan pengertian kepada masyarakat yang menyentuh hati dan pikiran. Bukan dengan membatasi pakaian yang ingin digunakan. Apalagi pilihan untuk menggunakan cadar tak bisa dikaitkan langsung dengan tingkat pemahaman seseorang dalam menjalankan ajaran agama. “Kan bisa saja di dalam kampus cadar dilepas, di luar dipakai lagi,” katanya.

Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DIY, Nizar Ali, tak mempermasalahkan pelarangan itu. Menurut dia, kampus boleh melarang mahasiswinya menggunakan cadar karena memiliki otonomi sebagai perguruan tinggi yang dilindungi undang-undang.

Nizar mengatakan pelarangan cadar dalam kampus itu merupakan hasil keputusan yang berbasis ijma’ (kesepakatan menetapkan suatu hukum dalam agama berdasarkan Al-Quran dan hadis) di lingkup senat universitas. “Pelarangan cadar itu sudah sesuai dengan visi-misi kampus itu yang mengajarkan Islam moderat,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Kebijakan pelarangan menggunakan cadar di kampus ini diterbitkan oleh kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Dasar pelarangan ini adalah surat yang ditandatangani Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yudian Wahyudi, tertanggal 20 Februari 2018. Beleid ini muncul setelah beredar foto mahasiswi bercadar mengibarkan bendera Hizbut Tahrir Indonesia—organisasi Islam yang telah dibubarkan pemerintah karena dianggap menentang Pancasila.

Hingga akhir Februari 2018, kampus mendata ada 41 mahasiswi yang mengenakan cadar. Yudian menjelaskan bahwa pihak kampus telah membentuk tim pendampingan bagi mereka ini. “Jika sudah dibina melalui tujuh tahapan itu namun tetap menggunakan cadar, mereka dipersilakan keluar dari UIN Sunan Kalijaga,” kata Yudian.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir meminta pihak universitas tak mengganggu hak mahasiswi menggunakan cadar. Menurut dia, mengenakan cadar adalah hak setiap orang. "Itu kan hak orang, jangan sampai diganggu gugat, yang penting itu saja. Dia mau jilbab, mau ini, silakan, itu hak orang," katanya.

Meski begitu, Kementerian tidak mengeluarkan keputusan apa pun terkait dengan kebijakan UIN Sunan Kalijaga lantaran larangan mengenakan cadar adalah kebijakan rektorat. "Saya serahkan rektor mengurus hal seperti itu," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

3 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

4 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

5 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

8 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

9 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

10 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

10 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

21 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

24 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya