Intimidasi terhadap Jurnalis BBC yang Meliput di Papua, Dikecam

Senin, 5 Februari 2018 07:54 WIB

Jurnalis BBC dan staf, menggelar unjuk rasa dengan berdiam selama satu menit di gedung New Broadcasting House, London, 24 Juni 2014. Aksi ini untuk mendukung tiga wartawan yang dipenjara di Mesir (AP).

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen mengecam intimidasi pemerintah terhadap jurnalis British Broadcasting Corporation. Tiga jurnalis BBC Indonesia diusir saat meliput wabah campak dan busung lapar di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua, hanya karena sebuah cuitan di Twitter.

Ketua Umum AJI Indonesia, Abdul Manan, mengatakan peristiwa ini menunjukkan pemerintah ketakutan terhadap peliputan Agats sehingga jurnalis diintimidasi. Padahal, jurnalis BBC bernama Rebecca Henschke memiliki dokumen dan izin liputan yang lengkap. “Kami mengecam intimidasi yang terus berulang di Papua ini,” kata Manan, Ahad, 4 Februari 2018.

Baca: Polri Belum Terima Investigasi Pengusiran Wartawan BBC dari Papua

Peristiwa bermula ketika Henschke bersama dua rekannya, Dwiki dan Heyder Affan, berangkat ke Asmat pada 1 Februari lalu. Baru saja tiba, ketiganya diinterogasi polisi di Agats karena tiga cuitan di akun Twitter milik Henschke.

Perempuan berkewarganegaraan Australia ini memfoto bantuan yang datang di pelabuhan Agats dan membubuhkan komentar yang jika diterjemahkan: “Inilah bantuan yang datang untuk anak-anak dengan gizi buruk di Papua—mi instan, minuman rigan, dan biskuit.” Dalam cuitan lainnya di hari yang sama Henschke memberikan catatan bahwa keterangan dari sejumlah narasumber lain mengatakan barang-barang tersebut bukan bantuan, melainkan pasokan normal.

Setelah diinterogasi di Agats, Dwiki langsung terbang kembali ke Jakarta. Adapun Henschke dan Heyder Affan diperiksa di Kantor Imigrasi Mimika hingga akhir pekan lalu. Keduanya lalu terbang ke Jakarta pada Sabtu pagi dengan dikawal kepolisian Mimika menuju bandara.

Baca: AJI Indonesia Kecam Pengusiran Jurnalis BBC dari Asmat, Papua

Advertising
Advertising

BBC, dalam keterangan resminya, menyebutkan Rebecca Henschke telah tiba di Jakarta. Mereka menegaskan tim BBC memiliki dokumen lengkap untuk meliput di Papua.

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mengatakan pemerintah tidak sepantasnya bersikap cepat panas kuping hanya karena sebuah cuitan di Twitter. “Pekerjaan para jurnalis ini penting untuk mengabarkan kepada dunia mengenai krisis di Asmat,” kata dia. Krisis campak dan busung lapar di daerah itu telah menyebabkan setidaknya 71 anak meninggal dalam beberapa bulan terakhir.

Komando Daerah Militer Cenderawasih, Papua, dan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia telah mengkonfirmasi penahanan sementara terhadap tiga jurnalis BBC akibat cuitan di Twitter. Cuitan itu dianggap menimbulkan kesan negatif.

Juru bicara Direktorat Jenderal Imigrasi, Agung Sampurno, mengatakan cuitan Henschke tidak hanya menyinggung pemerintah, tetapi juga masyarakat Indonesia yang selama ini menyaksikan kemajuan pembangunan di wilayah Papua. “Serta mencederai profesi jurnalis yang harus berimbang dalam pemberitaan berdasarkan fakta yang ada,” kata Agung. Menurut dia, kantor imigrasi terus mengawasi aktivitas warga negara asing di Indonesia demi alasan keamanan, termasuk aktivitas mereka di media sosial.

Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih, Kolonel Infanteri Muhammad Aidi, mengatakan Henschke dipulangkan ke Jakarta tak hanya disebabkan oleh cuitan negatif, tapi juga nomor paspor yang berbeda berdasarkan dokumen Kementerian Ketenagakerjaan. “Kami sudah konfirmasi ke imigrasi bahwa Rebecca tetap diizinkan meliput di Asmat,” kata Aidi.

TAUFIQ SIDDIQ | REUTERS

Berita terkait

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

3 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

6 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

17 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

18 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

22 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

23 jam lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

1 hari lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

1 hari lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya