Polemik Impor Garam, Antara Data Airlangga dan Susi Pudjiastuti

Reporter

Andi Ibnu

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 24 Januari 2018 08:56 WIB

Seorang petani memkul garamnya yang siap dijual saat panen Gram di Kecamatan Bangkala, Jeneponto, Sulawesi Selatan, 7 September 2017. Petani setempat mengeluhkan harga garam yang anjlok dari harga Rp5000 per kilogram menjadi Rp2.000 per kilogram akibat produksi garam yang meningkat serta kebijakan impor garam oleh pemerintah. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Perekonomian, Elen Setiadi, membantah anggapan bahwa keputusan menambah kuota impor garam industri dari 2,2 juta menjadi 3,7 juta ton menyalahi prosedur.

Ia mengatakan keputusan dibuat dengan melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rapat koordinasi tingkat menteri yang digelar pada Jumat pekan lalu di kantornya. “KKP (Kementerian Koordinator Perekonomian) diundang, ada Dirjen yang datang,” ujarnya seperti dimuat Koran Tempo, Rabu, 24 Januari 2018.

Baca juga: KKP Beberkan Isi Rapat Impor 3,7 Juta Ton Garam

Elen menyebutkan perwakilan Kementerian Kelautan yang hadir adalah Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Brahmantya Satyamurti Poerwadi. Menurut Elen, rekomendasi Kementerian Kelautan menjadi salah satu pertimbangan. Namun ada rekomendasi lain, seperti dari Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan, yang dinilai memahami kebutuhan industri. Badan Pusat Statistik pun dilibatkan.

Saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Senin lalu, Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti mengatakan keputusan menambah kuota impor itu melebihi rekomendasinya, yang hanya 2,1 juta ton. Menurut Susi, rekomendasinya didasari stok garam, yang saat ini 349 ribu ton, dan akan bertambah 1,5 juta ton sepanjang tahun. Impor yang direkomendasikan itu untuk menutup defisit kebutuhan garam sekitar 3,98 juta ton.

Advertising
Advertising

Brahmantya menjelaskan, dalam pertemuan koordinasi, ia tetap merekomendasikan kuota impor 2,1 juta ton. Tapi, menurut dia, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution memutuskan 3,7 juta ton.

Brahmantya mengaku belum sepakat dan tetap mengusulkan angka rekomendasinya. Apalagi, kata dia, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam, impor komoditas perikanan dan komoditas pergaraman harus mendapat rekomendasi dari Menteri Kelautan dan Perikanan.

Adapun Darmin beralasan penambahan kuota impor dilakukan berdasarkan masukan dari Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Menurut Darmin, kedua kementerian menerima masukan dari pelaku usaha yang kesulitan memperoleh bahan baku.

“Mendag yang menginisiasi, meminta agar rekomendasi tak perlu lagi harus minta Kementerian Kelautan setiap kali impor,” kata Darmin.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Perekonomian Muzdalifah menambahkan ada potensi produksi garam domestik berkurang karena cuaca sedang basah.

Airlangga meyakinkan ada celah importasi garam tak perlu melalui Kementerian Kelautan. Ia menyebutkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri, Undang-Undang Penanaman Modal, dan Undang-Undang Perdagangan. “Kami akan mempermudah importasi bahan baku garam untuk industri,” ujarnya, pekan lalu.

Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat menolak keputusan penambahan volume impor garam tanpa rekomendasi Kementerian Kelautan. Sedangkan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia menilai rencana impor itu merupakan bentuk ketidakseriusan pemerintah mencapai swasembada.

FAJAR FEBRIANTO

Berita terkait

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

4 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

4 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

5 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

10 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

11 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

13 hari lalu

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

Tony Blair menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahas IKN hingga stabilitas geopolitik.

Baca Selengkapnya

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

16 hari lalu

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan potensi eskalasi konflik kedua negara tersebut belum diketahui, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

16 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

16 hari lalu

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

16 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya