Dinasti Politik di Pilkada 2018, Bawaslu Perketat Pengawasan

Reporter

Indri Maulidar

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 10 Januari 2018 06:54 WIB

Mahkamah Konstitusi Izinkan Dinasti Politik

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) memastikan akan memperketat pengawasan terhadap daerah pemilihan Pilkada 2018 yang diikuti para calon dari keluarga inkumben atau bekas pejabat. “Biasanya akan terjadi politik uang, politik anggaran, atau mobilisasi aparatur sipil negara,” kata anggota Bawaslu, Rahmat Bagja, seperti dimuat Koran Tempo, Rabu, 10 Januari 2018.

Menurut Rahmat, kecurangan serupa terjadi dalam dua kali penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya. Karena itu, Bawaslu akan menggandeng lembaga pemantau, termasuk penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, untuk mengantisipasi pelanggaran di daerah tempat tumbuhnya dinasti politik. “Masyarakat juga harus berani melaporkan kecurangan,” katanya.

Dalam pilkada tahun ini, setidaknya enam dari 17 provinsi penyelenggara pemilihan gubernur mulai menunjukkan indikasi pembentukan politik dinasti. Selain di tingkat provinsi, indikasi serupa terjadi di tingkat pemilihan bupati dan wali kota. Sekurang-kurangnya pemilihan di enam dari 154 daerah diikuti calon yang memiliki tali kekeluargaan dengan inkumben.

Belum semuanya resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum. Pemilihan Wali Kota Serang, misalnya, rencananya diikuti Vera Nurlela Jaman, istri inkumben Tubagus Haerul Jaman—adik tiri Ratu Atut Chosiyah. Adapun dalam pemilihan Bupati Bojonegoro, Mahfudhoh yang juga istri inkumben, Suyoto, akan maju diusung NasDem, PAN, dan Hanura berpasangan dengan Kuswiyanto.

Bawaslu telah memetakan potensi kerawanan semua daerah peserta pilkada 2018. Sumatera Selatan masuk kategori kerawanan sedang untuk variabel kekerabatan peserta pemilihan. Adapun Banten mendapat skor tertinggi untuk variabel kekerabatan.

Advertising
Advertising

Begitu pula Sulawesi Tenggara, karena salah satu pasangan calon gubernurnya memiliki tali kekeluargaan dengan sejumlah bupati dan wali kota di provinsi tersebut. “Kami mengawasi betul mutasi pejabat di sana,” kata dia.

Anggota Bawaslu Banten, Nuryati Solapari, mengatakan berkembangnya dinasti politik hanya dapat dicegah dengan memperbaiki partisipasi masyarakat. “Rekam jejak dan latar belakang calon harus sampai ke pemilih” kata Rahmat.

Koordinator Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah, Robert Endi Jaweng, mengatakan pengawasan atas dinasti politik harus diperluas. Dinasti tidak hanya terjadi di lembaga eksekutif, tapi juga berkembang ke lembaga legislatif alias lintas kamar. “Misalnya, seorang bupati memiliki kakak atau istri yang menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,” katanya.

Dodi Alex Noerdin menampik tudingan mengandalkan jaringan kekeluargaannya untuk memenangi pemilihan Gubernur Sumatera Selatan. Dia mengklaim punya segudang pengalaman, termasuk sebagai Bupati Musi Banyuasin. “Bahkan masyarakat Muba mendukung pencalonan ini,” katanya.

Adapun Ichsan Yasin Limpo tidak dapat memenuhi janji wawancara dengan Tempo. “Bapak masih sibuk,” kata juru bicara Ichsan, Henny Handayani.

Berita tentang Pilkada 2018 lainnya bisa anda simak di tempo.co dan koran.tempo.co. DIDIT HARYADI | AHMAD SUPARDI

Berita terkait

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

22 jam lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

1 hari lalu

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyoroti peran KPU dan Bawaslu dalam sengketa pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

2 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

4 hari lalu

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

Dalam sidang sengketa Pileg, PKB meminta KPU mengembalikan suara partainya yang telah dihilangkan.

Baca Selengkapnya

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

6 hari lalu

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

KPU akan mendapatkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk Pilkada 2024 dari Kemendagri pada 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Persiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

6 hari lalu

Persiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

MK mengagendakan sidang pemeriksaan pendahuluan sengketa Pileg yang akan dibagi dalam tiga panel persidangan.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

7 hari lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, KPU Bilang Harusnya Ada Putusan Bawaslu Dulu

PDIP menggugat KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN Cakung, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

7 hari lalu

KPU Siapkan Jawaban Hadapi Sidang Perdana Gugatan PDIP di PTUN

PDIP tercantum sebagai pihak penggugat diwakili oleh Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum DPP PDIP.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

8 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

8 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya