Alasan PDIP Usung Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan

Reporter

Hussein Abri

Senin, 8 Januari 2018 07:01 WIB

Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat TB Hasanuddin (kiri) dan Anton Charliyan (kanan) mengepalkan tangan saat pengumuman cagub-cawagub PDIP di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, 7 Januari 2018. ANTARA FOTO(kiri) dan Anton Charliyan (kanan) mengepalkan tangan saat pengumuman cagub-cawagub PDIP di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, 7 Januari 2018. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuat kejutan di hari terakhir sebelum pendaftaran calon kepala daerah di Komisi Pemilihan Umum yang dimulai hari ini, Senin, 8 Januari 2018. Partai berlambang banteng moncong putih ini batal mencalonkan Ridwan Kamil-Anton Charliyan sebagai calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat. PDIP mengusung Mayor Jenderal (Purnawirawan) Tubagus Hasanuddin dan Inspektur Jenderal Anton Charliyan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan keputusan itu diambil partainya setelah bertemu dengan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar pada pernikahan anak Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Sabtu pekan lalu. “Mereka sepakat mengusung Uu Ruzhanul Ulum sebagai pendamping Ridwan,” ucap dia di kantornya, Minggu, 7 Januari 2018.

Baca: TB Hasanuddin-Anton Charliyan Akan Pakai Strategi Sangkuriang

Hasto membawa keputusan itu dalam rapat bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pertemuan itu pun akhirnya memutuskan PDIP tidak berkoalisi dengan partai mana pun dalam pilkada Jawa Barat dan mencalonkan Tubagus-Anton. Anton sebelumnya menjabat Wakil Kepala Lembaga Pendidikan Polri. PDIP memang bisa maju sendiri karena punya 20 kursi DPRD, syarat minimal pencalonan.

Seorang politikus PDIP menuturkan sebetulnya kesepakatan itu diambil karena Ridwan menolak dipasangkan dengan Anton. Penyebabnya, menurut dia, Ridwan khawatir akan diserang dengan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). “Anton pernah bermasalah dengan kelompok Islam ketika menjabat sebagai Kapolda Jabar,” kata sumber ini. Ridwan tak menjawab pertanyaan perihal ini. Sebelumnya, Romahurmuziy menyatakan PPP akan menarik dukungan jika Ridwan berpasangan dengan Anton.

Ketua PDIP Andreas Hugo Pareira tak membantah perihal isu SARA itu. “Tapi, itu sudah lewat, dan sekarang kami fokus untuk memenangkan Tubagus-Anton,” ujar dia. Ia yakin partainya bisa memenangi pilkada Jawa Barat.

Baca: TB Hasanuddin Kecup Kepala Anton Charliyan, Megawati Tersenyum

Advertising
Advertising

Andreas menyatakan, dalam pilkada 2013 lalu, partainya juga maju tanpa berkoalisi dengan mengusung Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki. Pasangan ini pun mengantongi 5,7 juta suara, namun kalah oleh pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, yang kini menjadi Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat. “Itu modal sosial, dan bisa dinaikkan dengan lebih menggerakkan mesin partai,” kata dia.

Megawati menuturkan keputusan mengusung Tubagus-Anton bukan hal yang mudah dan ia kerap marah jika berbicara tentang pilkada Jawa Barat. Penyebabnya, kata dia, banyak kalangan yang menyebut PDIP harus berkoalisi. “Saya bilang tidak. Saya ini banteng, kalau sudah keluar kumis dan bilang tidak, sudah enggak ada yang berani ngomong,” ujar dia. “Ini pertarungan, dan pasangan berlatar belakang TNI-Polri ini siap bertarung.”

Tubagus Hasanuddin menuturkan kesiapannya dalam memenangi pilkada Jawa Barat setelah resmi ditunjuk oleh Megawati. “Di belakang saya, seluruh kader PDIP mendukung,” ujar dia. Adapun Anton menjelaskan akan menggunakan strategi Sangkuriang dan sinergi pensiunan TNI dan Polri. Anton juga menampik kabar adanya masalah dengan pemilih Islam, terutama FPI. “Saya ini masih darah santri.”

Berita terkait

Beda Pendapat Ketum Projo dan Gibran soal Wacana Jokowi Bertemu Mega

9 hari lalu

Beda Pendapat Ketum Projo dan Gibran soal Wacana Jokowi Bertemu Mega

Gibran berharap masih ada peluang untuk pertemuan Jokowi dan Megawati. Sementara Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi meragukan pertemuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Amicus Curiae Megawati, Gibran Belum Tahu hingga Dianggap Tak Tepat oleh Otto Hasibuan

10 hari lalu

Amicus Curiae Megawati, Gibran Belum Tahu hingga Dianggap Tak Tepat oleh Otto Hasibuan

Megawati Soekarnoputri menyerahkan surat Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan ke Gedung MK pada Selasa, 16 April 2024

Baca Selengkapnya

Kirim Surat Amicus Curiae ke MK, Megawati Menyitir Ucapan RA Kartini

11 hari lalu

Kirim Surat Amicus Curiae ke MK, Megawati Menyitir Ucapan RA Kartini

Megawati mengirimkan surat Amicus Curiae ke MK. Bertuliskan tangan, Mega menyitir perkataan RA Kartini. Begini isinya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Prabowo Bisa Redam Tensi setelah Pemilu 2024, Apa Alasannya?

11 hari lalu

Pengamat Sebut Prabowo Bisa Redam Tensi setelah Pemilu 2024, Apa Alasannya?

Prabowo Subianto dinilai bisa melakukan rekonsiliasi dengan Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang Jokowi Bertemu Megawati, Para Pengamat Politik Bilang Begini

13 hari lalu

Soal Peluang Jokowi Bertemu Megawati, Para Pengamat Politik Bilang Begini

Rencana Jokowi bertemu Megawati Soekarnoputri mendapat tanggapan dari para pengamat politik. Apa pendapat mereka?

Baca Selengkapnya

Reaksi Relawan Jokowi Balas Hasto PDIP soal Halangan Bertemu Megawati

14 hari lalu

Reaksi Relawan Jokowi Balas Hasto PDIP soal Halangan Bertemu Megawati

Sejumlah relawan Jokowi membalas pernyataan Hasto PDIP yang menyebut Jokowi harus menemui anak ranting sebelum ke Megawati.

Baca Selengkapnya

4 Poin Deddy Sitorus soal Rencana Jokowi Bertemu Megawati: Gimik Politik Murahan hingga Temui Anak Ranting PDIP

14 hari lalu

4 Poin Deddy Sitorus soal Rencana Jokowi Bertemu Megawati: Gimik Politik Murahan hingga Temui Anak Ranting PDIP

Deddy Sitorus PDIP menyebut rencana Jokowi bertemu Megawati itu hanyalah gimik politik murahan. Dia juga membandingkan Jokowi dengan SBY.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Sebut Jokowi Harus Temui Pengurus Anak Ranting Sebelum Megawati

14 hari lalu

Politikus PDIP Sebut Jokowi Harus Temui Pengurus Anak Ranting Sebelum Megawati

"Jokowi tanpa anak ranting PDIP tidak mungkin bisa seperti yang sekarang," kata dia.

Baca Selengkapnya

Soal Hasil Pilpres 2024, Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian Kompak Bilang Begini

16 hari lalu

Soal Hasil Pilpres 2024, Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian Kompak Bilang Begini

Jimly Asshidiqie dan Tito Karnavian kompak buka suara terkait hasil Pilpres 2024. Begini katanya.

Baca Selengkapnya

Bicara Pertemuan Prabowo-Megawati, Maruarar Sirait Singgung Rekonsiliasi Pemilu 2019

17 hari lalu

Bicara Pertemuan Prabowo-Megawati, Maruarar Sirait Singgung Rekonsiliasi Pemilu 2019

Maruarar Sirait menyebut pertemuan Prabowo-Megawati tinggal menunggu waktu.

Baca Selengkapnya