Golkar dan PDI Perjuangan Akan Berkoalisi di Pilkada Jawa Barat

Reporter

Hussein Abri

Editor

Suseno

Jumat, 22 Desember 2017 07:51 WIB

Ilustrasi pilkada Jawa Barat 2018

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar langsung mendekati Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk membentuk koalisi dalam Pilkada Jawa Barat. Komunikasi itu dilakukan setelah partai berlambang beringin itu mencabut dukungannya terhadap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat.

Ketua Harian Partai Golkar, Nurdin Halid, menuturkan saat ini tim pemenangan pilkada partainya sudah merumuskan tokoh yang bakal diusung bersama PDI Perjuangan. “Kami sedang melihat simulasinya, bisa Dedi Mulyadi dengan Anton Charliyan,” kata dia di kantornya, kemarin.

Dedi adalah Bupati Purwakarta yang sekaligus Ketua Dewan Perwakilan Daerah Golkar Jawa Barat. Adapun Anton adalah perwira tinggi polisi berpangkat inspektur jenderal yang kini menjabat Wakil Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian. Anton juga pernah menjadi Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan pintu koalisi dengan Golkar di Jawa Barat memang terbuka lebar. Apalagi, ucap Hasto, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sudah memerintahkannya bertemu dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto untuk membahas peluang koalisi tersebut. “Ada semangat untuk bergandengan tangan,” ujar dia.

Nama Anton memang sudah masuk daftar tokoh yang berpeluang diusung oleh PDI Perjuangan. Selain Anton, partai berlambang banteng bermoncong putih itu mempersiapkan calon lain. Seperti Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Tubagus Hasanuddin dan Puti Guntur Soekarno yang merupakan cucu Presiden Sukarno. “Nama-nama itu masih kami timbang,” ujar dia. “Kami akan umumkan pada Januari mendatang.”

Syarat minimal bagi partai atau koalisi partai untuk mengajukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Jawa Barat adalah 20 kursi parlemen di daerah tersebut. Golkar memiliki 17 kursi, sedangkan PDI Perjuangan yang merupakan partai terbesar di Jawa Barat memiliki 20 kursi.

Baca: Nurdin Sebut Dedi Mulyadi Prioritas Golkar dalam Pilkada 2018

Saat ini sudah ada dua koalisi partai yang telah terbentuk di Jawa Barat. Pertama adalah koalisi Partai Nasional Demokrat (5 kursi), Partai Persatuan Pembangunan (9 kursi), dan Partai Kebangkitan Bangsa (7 kursi) yang mendukung Ridwan Kamil. Koalisi yang ditinggalkan Golkar ini tampaknya tidak terlalu solid dan masih menjadikan posisi wakil gubernur sebagai rebutan. “Kami akan tunggu sampai Kamis pekan depan, kalau tidak mengusung Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum (sebagai wakil), dukungan bisa dicabut PPP,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi.

Koalisi kedua adalah Partai Demokrat (12 kursi), Partai Keadilan Sejahtera (12 kursi), dan Partai Amanat Nasional (4 kursi) yang mengusung pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu. Koalisi ini juga awalnya akan didukung oleh Gerindra (11 kursi) yang belakangan membatalkan dukungan dan menyatakan mengusung Mayor Jenderal (Purnawirawan) Sudrajat. Bahkan, untuk Pilkada Jawa Barat ini Gerindra berencana menarik PKS dan PAN untuk masuk koalisi baru yang akan dibentuknya.

ADAM PRIREZA | AHMAD FAIZ

rdin

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya sebagai Plh Sekda Kota Medan, Diskominfo: Sejak 24 April 2024

10 jam lalu

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya sebagai Plh Sekda Kota Medan, Diskominfo: Sejak 24 April 2024

Wali Kota Bobby Nasution menunjuk pamannya, Benny Sinomba Siregar sebagai Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Medan.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

13 jam lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

18 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

18 jam lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

21 jam lalu

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

Peluang PKS merapat ke kubu Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN. Apa responsnya?

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

1 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

1 hari lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

1 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajekshah soal Kemungkinan Maju Cawagub: Kan Udah Pernah

2 hari lalu

Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajekshah soal Kemungkinan Maju Cawagub: Kan Udah Pernah

Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara Musa Rajekshah mengomentari saat ditanya kemungkinan maju calon wakil gubernur

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

2 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya