Menteri Sering Silang Pendapat, Jokowi Keluarkan Inpres Antigaduh

Reporter

Hussein Abri

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 8 November 2017 07:12 WIB

Presiden Jokowi didampingi Ibu Iriana Widodo, bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Ibu Mufidah Kalla, saat pemotretan bersama Kabinet Kerja di halaman Istana Negara, Jakarta, 27 Oktober 2014. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Para menteri sering saling silang pendapat di depan publik membuat Presiden Joko Widodo menerbitkan Inpres Antigaduh. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Presiden Jokowi mengeluarkan Instruksi Nomor 7/2017 tentang Pengambilan, Pengawasan, dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan di Tingkat Kementerian Lembaga dan Lembaga Pemerintahan karena ingin menghindari kegaduhan di antara para menteri.

“Supaya masyarakat tidak bingung,” kata Kalla di Jakarta, seperti dimuat Koran Tempo, Rabu, 8 November 2017.

Baca juga: Menteri Sering Buat Gaduh, Istana: Jokowi Mulai Gerah

Menurut Kalla, selama ini perbedaan pandangan di tingkat menteri kerap dikritik oleh sejumlah kalangan. Karena itu, dalam rapat kabinet, kata Kalla, Presiden dan ia pun kerap menegur para menteri yang membikin kegaduhan.

Namun Kalla menilai teguran itu tidak mempan dalam tiga tahun pemerintahan saat ini. “Karena lisan tidak mempan, ya Instruksi Presiden (Inpres) sekalian,” ujarnya.

Politikus senior Golkar ini membantah nantinya Inpres akan seperti zaman Orde Baru, ketika hanya Menteri Penerangan saat itu, Harmoko, yang boleh bicara ke publik. “Semua menteri boleh bicara, tapi pernyataannya tentang kebijakan yang sudah disepakati.”

Instruksi yang diteken Jokowi pada 1 November 2017 ini ditujukan kepada pejabat tinggi negara, seperti menteri di kabinet, Sekretaris Kabinet, kepala lembaga pemerintahan non-kementerian, Panglima TNI, Jaksa Agung, dan Kepala Kepolisian RI.

Ada 13 poin dalam instruksi tersebut. Intinya, setiap kebijakan kementerian maupun lembaga non-kementerian harus dibahas dulu dengan lembaga terkait. Pertemuan itu harus dibawahi oleh kementerian koordinator jika melibatkan satu sektor atau antar-kementerian koordinator jika lintas sektor. Hasil pertemuan akan dibahas dalam rapat kabinet.

Advertising
Advertising

Direktur Saiful Mujani Research and Consulting, Sirojuddin Abbas, menilai instruksi ini dikeluarkan karena Jokowi tidak ingin terganggu oleh perbedaan pendapat para menterinya. Dia mencontohkan ketika mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dan mantan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirman Said berbeda pendapat soal pengembangan Blok Masela.

Isu yang terbaru, kata dia, perseteruan antara Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian ihwal impor senjata. “Ini ( Inpres Antigaduh) untuk menyempurnakan koordinasi, karena dua tahun masa pemerintahan ke depan butuh kestabilan untuk menyukseskan program pemerintah,” ujarnya.
AMIRULLAH | HUSSEIN ABRI

Berita terkait

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

38 menit lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

2 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

4 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

6 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

13 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

14 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

14 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya