Riset Perguruan Tinggi di Indonesia Tertinggal, Ini Masalahnya

Reporter

Danang Firmanto

Editor

Elik Susanto

Selasa, 31 Oktober 2017 14:27 WIB

Ilustrasi perguruan tinggi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kemampuan riset perguruan tinggi di Indonesia masih tertinggal dibanding lembaga pendidikan sejenis di Malaysia dan Singapura. Pemerintah tengah mendorong perguruan tinggi di Tanah Air meningkatkan kualitas riset agar bisa bersaing dengan negara lain.

Menurut Staf Ahli Bidang Akademik Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi, Paulina Pannen, pada 2016, jumlah peneliti di Indonesia sebanyak 1.071 per satu juta penduduk. Sedangkan di Malaysia dan Singapura sudah mencapai 2.590 dan 7.000 per satu juta penduduk.

Setiap perguruan tinggi, ujar Paulina, ke depan harus mempersiapkan topik riset secara berkelanjutan. Ia mengatakan pemerintah sudah menyiapkan anggaran. Paulina berharap riset dan inovasi perguruan tinggi itu nanti bisa menjawab kebutuhan industri. “Pemerintah sudah mencanangkan di Nawa Cita,” katanya kepada Tempo, Senin, 30 Oktober 2017.

Baca: 10 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Versi Pemerintah

Masalah lain, angka pengangguran dari kalangan lulusan perguruan tinggi di Indonesia juga cenderung meningkat. Pada 2015, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah lulusan kampus yang menganggur sekitar 374.868 orang. Angka itu meningkat menjadi 463.390 orang pada tahun lalu.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018, Kementerian Riset mendapat alokasi dana Rp 41,3 triliun. Dari jumlah itu, sekitar Rp 1,8 triliun dianggarkan untuk pengembangan penelitian.

Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset Muhammad Dimyati mengatakan anggaran tersebut tergolong kecil. “Masih jauh dari yang diharapkan.”

Untuk menyiasati hal itu, kementerian akan berfokus pada sejumlah penelitian bidang prioritas. Di antaranya pangan, kesehatan, dan transportasi. Dimyati mencontohkan, pada bidang transportasi, selain mengenai topik teknologi pada infrastruktur transportasi, riset akan difokuskan pada topik teknologi dan manajemen keselamatan transportasi.

Sejak 2016, Kementerian sudah membentuk skema konsorsium penelitian yang melibatkan industri. Dengan melibatkan industri, kata Dimyati, penelitian akan terdorong melakukan riset sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan begitu, hasil riset mereka diharapkan bisa langsung dimanfaatkan.

Anggota Komisi X DPR, Fadel Muhammad, menilai Kementerian Riset harus mendorong setiap perguruan tinggi melahirkan peneliti. “Saat ini masih kurang. Di kamus terkenal pun juga tidak tampak,” tuturnya. Fadel menilai anggaran untuk pengembangan riset di perguruan tinggi semestinya ditingkatkan. Selain itu, pemerintah perlu menutup lembaga pendidikan abal-abal dan meningkatkan mutu institusi pendidikan tinggi.

Berita terkait

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

14 jam lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

1 hari lalu

Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

Sekretaris Jenderal FSGI mengatakan study tour perlu tetap ada. Namun perlu pengawasan ketat, termasuk soal biaya.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

2 hari lalu

Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

Program ini menjadi bukti komitmen PT Pegadaian dalam upaya penerapan TPB/SDGs empat tentang Pendidikan Berkualitas melalui pengembangan kapasitas guru dan manajemen Sekolah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

3 hari lalu

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

Ki Darmaningtyas menilai perlu adanya evaluasi terhadap sistem asrama untuk taruna STIP.

Baca Selengkapnya

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

4 hari lalu

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

Pasca kecelakaan bus rombongan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok mengeluarkan surat edaran tentang kegiatan study tour.

Baca Selengkapnya

Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

5 hari lalu

Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mardani Ali menyoroti peran penting komitmen dan investasi negara dalam mengatasi masalah di sektor pendidikan.

Baca Selengkapnya

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

5 hari lalu

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan tema 'Survival Leadership, Facing Uncertainties'.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

7 hari lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

8 hari lalu

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

10 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya