Banten dan Tangerang Saling Lempar Soal Pabrik Petasan Kosambi

Sabtu, 28 Oktober 2017 13:22 WIB

Gubernur Banten Wahidin Halim menjenguk korban kebakaran pabrik kembang api kawat PT Panca Buana Cahaya Sukses di RSUD Kabupaten Tangerang pada Jumat, 27 Oktober 201. FOTO: TEMPO/AYU CIPTA

TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten Tangerang saling lempar terkait dengan kewenangan pengawasan perusahaan terhadap PT Panca Buana Cahaya Sukses, pabrik petasan dan kembang api di Kosambi yang terbakar hebat, Kamis lalu. Petaka pada pukul 09.00 itu menewaskan 47 orang dan 43 korban luka bakar.

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, terkait dengan fungsi pengawasan pada pabrik petasan itu, justru Pemerintah Kabupaten Tangeranglah yang berwenang. "Yang memberikan izin kan Pemkab Tangerang, merekalah yang melakukan pengawasan," ujarnya menjawab pertanyaan Tempo saat menjenguk korban luka bakar di RSUD Kabupaten Tangerang, Jumat petang, 27 Oktober 2017.

Baca: Cerita Korban Pabrik Petasan Terbakar Lolos dari Kengerian Kobaran Api

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan telah menemukan sejumlah pelanggaran yang dilakukan PT Panca Buana Cahaya Sukses. "Hasil investigasi kami, ada pelanggaran, yaitu mempekerjakan anak di bawah umur dan upah yang rendah," ujar Wahidin.

Untuk itu, Wahidin menunggu hasil investigasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tangerang terkait dengan masalah ini. Menurut dia, ditemukan sejumlah pelanggaran oleh PT Panca Buana yang mengantongi izin mendirikan bangunan dan izin industri petasan dan kembang api dari Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Pelanggarannya, Wahidin melanjutkan, meliputi mempekerjakan anak di bawah umur, upah murah, serta tempat kerja yang tidak sesuai standar, seperti tidak memiliki alat pemadam kebakaran dan pintu darurat. "Soal sanksi yang akan diberikan kami masih menunggu hasil investigasi Bupati Tangerang," tutur Wahidin.

Simak: Jenazah Kembali Ditemukan di Lokasi Pabrik Petasan Terbakar

Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang Jarnaji mengaku tidak tahu jumlah karyawan dan sistem bekerja di PT Panca Buana Cahaya Sukses. "Itu bukan kewenangan kami, tapi Provinsi Banten," ujarnya kepada Tempo, Jumat pagi, 27 Oktober.


Kondisi pabrik petasan, PT Panca Buana Cahaya usai terbakar, di Kosambi, Kabupaten Tangerang, 27 Oktober 2017. PT yang baru beroperasi sejak dua bulan lalu dan memeperkerjakan 103 orang ini terbakar pada Kamis (26/10) dan menewaskan 47 orang. Tempo/Ilham fikri

Jarnaji berkilah selama ini tidak melakukan pengawasan terhadap perusahaan dan tenaga kerja di pabrik kembang api dan petasan, karena bukan kewenangan mereka.

Jarnaji mengatakan, dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang tidak menyalahkan pihak mana pun. "Ini menjadi tanggung jawab bersama, meski kewenangan berbeda-beda," kata dia.

Simak pula: Pabrik Petasan Terbakar, Tangerang Repot Awasi Ribuan Industri

Sampai saat ini, Jarnaji mengakui belum mendapatkan data soal latar belakang perusahaan dan karyawan kembang api yang sudah beroperasi dua bulan itu. "Termasuk jumlah karyawan, cabangnya di mana saja, dan soal adanya pekerja di bawah umur, itu kewenangan Provinsi," kata dia menegaskan.

Menurut Jarnaji, kewenangan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang adalah memperjuangkan hak buruh sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan. "Kami akan mencari tahu apakah buruh di sana ter-cover BPJS atau tidak. Jika memang ter-cover kami akan bantu untuk mengurusnya," tuturnya.

Begitu juga dengan hak karyawan yang terluka dan meninggal, menurut Jarnaji, hak mereka mendapatkan layanan pengobatan, perawatan, bahkan santunan.

Pabrik petasan dan kembang api yang mempekerjakan hampir 100 karyawan dan baru beroperasi dua bulan itu terbakar dan meledak. Sedikitnya 47 jiwa tewas dan 43 korban luka bakar serius dilarikan ke RS Bun Kosambi, Mitra Keluarga, RSUD Kabupaten Tangerang, dan RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

JONIANSYAH HARDJONO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

2 hari lalu

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

Diduga terjadi kebocoran gas agen tabung dan air mineral di Gang Melati 1, Cinere, Depok, terbakar Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

6 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Cerita Petugas Damkar Tak Bisa Selamatkan 7 Orang saat Kebakaran di Mampang

9 hari lalu

Cerita Petugas Damkar Tak Bisa Selamatkan 7 Orang saat Kebakaran di Mampang

Kebakaran toko Saudara Frame & Galery di Mampang Prapatan Kamis kemarin mengakibatkan tujuh orang tewas

Baca Selengkapnya

Tujuh Orang Tewas dalam Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan

10 hari lalu

Tujuh Orang Tewas dalam Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan

Tujuh orang tewas dalam kebakaran ruko Saudara Frame dan Galery di Mampang Prapatan.

Baca Selengkapnya

Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran

11 hari lalu

Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran

Dinas Sosial DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menurunkan bantuan berupa tenda darurat, selimut, dan makanan kepada korban kebakaran.

Baca Selengkapnya

Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

11 hari lalu

Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

Kebakaran di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, menghanguskan tiga rumah. Delapan kamar kontrakan.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Kebon Kosong Melumatkan Tiga Rumah, Delapan Kontrakan

11 hari lalu

Kebakaran di Kebon Kosong Melumatkan Tiga Rumah, Delapan Kontrakan

Kebakaran melumatkan tiga rumah warga di permukiman warga di Jalan Kemayoran Gempol, Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya

Gedung Lama Bursa Efek Denmar yang Ikonik Kebakaran

12 hari lalu

Gedung Lama Bursa Efek Denmar yang Ikonik Kebakaran

Gedung lama bursa efek Denmark adalah gedung bersejarah, yang pucuk menaranya berbentuk empat ekor naga yang saling terjalin.

Baca Selengkapnya

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

15 hari lalu

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Tinjau lokasi Kebakaran Pajak Tarutung

16 hari lalu

Nikson Nababan Tinjau lokasi Kebakaran Pajak Tarutung

Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nabaan, didampingi jajaran instansi terkait, meninjau langsung lokasi Kebakaran Pajak Tarutung dan menemui para korban.

Baca Selengkapnya