Redupnya Bisnis Retail Kita, Tergerus Penjualan Online?

Reporter

Ali Nur Yasin

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 26 Oktober 2017 08:31 WIB

Diskon yang ada di Lotus mulai dari 20 persen hingga 80 persen.

TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis retail semakin tergerus perkembangan zaman. Sejumlah perusahaan retail besar menutup gerai-gerainya karena pasar yang semakin menurun. Terakhir, Lotus Departement Store di Jakarta ditutup. Penjualan secara online disebut-sebut menjadi salah satu penyebab meredupnya bisnis retail ini.

Bulan ini, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) mengumumkan penutupan tiga gerai: Lotus Department Store di kawasan Thamrin (Jakarta Pusat), Cibubur (Jakarta Timur), dan Bekasi. Penutupan ini menyusul dua gerai sebelumnya. Sekretaris Perusahaan PT Mitra Adiperkasa Tbk, Fetty Kwartati, menyatakan gerai tutup karena kinerja kurang baik. Menutup gerai, kata dia, untuk memaksimalkan kinerja perusahaan. "Bisnis Lotus discontinued," ujarnya seperti ditulis Koran Tempo, Kamis, 26 Oktober 2017.

Baca: Lotus Department Store Dikabarkan Tutup, Toko Diserbu Pembeli

Selain Lotus, perseroan akan menutup gerai Debenhams pada akhir 2017. MAPI juga mengelola sejumlah pusat belanja, di antaranya Sogo, Seibu, Galeries Lafayette, dan Alun-Alun Indonesia. Bulan lalu, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menutup dua gerai: Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai, Jakarta Selatan. Penutupan ini menyusul PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk yang menutup delapan gerai. PT Modern Sevel Indonesia juga menutup seluruh gerai 7-Eleven.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan terus memantau usaha retail yang mulai beralih ke perdagangan elektronik agar tak mengganggu perekonomian. “Salah satu yang kami pantau bisnis retail karena berhubungan dengan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan konsumsi," katanya.

Dia memastikan sektor retail masih tumbuh baik. Hal ini tampak dari pencapaian pajak pertambahan nilai retail yang tumbuh 14 persen pada periode Januari-September lalu. “Kami akan lihat sektor lain, apakah mereka menghadapi tekanan atau perubahan karena ada konsep digitalisasi ini,” kata Sri.

Sejauh ini, tidak ada angka pasti nilai transaksi di sektor perdagangan elektronik (e-commerce). Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia, Aulia Marinto, menerangkan, selama semester I 2017, tak ada data pasti transaksi online.

Infografis Bisnis Retail

Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Indonesia, Karaniya Dharmasaputra, menyebutkan angka transaksi e-commerce di Indonesia sekitar US$ 7 miliar dengan kenaikan 20 persen per tahun. Sedangkan transaksi di sektor teknologi keuangan mencapai US$ 18,6 miliar. E-commerce yang paling aktif melakukan transaksi antara lain Tokopedia dan Bukalapak dengan nilai transaksi sekitar Rp 40-100 miliar per hari.

Advertising
Advertising

Meski demikian, Bank Indonesia mencatat ada kenaikan transaksi uang elektronik setiap tahun. Jika pada 2015 terjadi 54 juta transaksi dengan nilai Rp 471 milir, sepanjang 2017 ini sudah naik menjadi 67 juta transaksi dengan nilai Rp 817 miliar.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih menyatakan pemerintah terus mengamati perkembangan kinerja sektor retail ini. Pemerintah, kata dia, mendorong pelaku usaha retail responsif terhadap perubahan perilaku konsumen. Ia menduga tutupnya gerai penjualan produk mewah milik PT Mitra Adiperkasa Tbk akibat pergeseran konsentrasi konsumen. "Tutupnya retail itu juga bisa akibat tak menyesuaikan dengan konsumen,” kata Karyanto kepada Tempo, di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, terjadi anomali pada bisnis retail. Perusahaan retail menutup beberapa gerainya, tapi dari sisi penerimaan pajak masih bagus.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Roy Nicolas Mandey, menyatakan bisnis retail dalam tahap pemulihan. Pada semester pertama tahun ini, kata dia, tumbuh di bawah 4 persen. Pengusaha retail sedang berjuang menggenjot performanya dengan meninjau ulang lokasi usaha. "Lokasi merupakan hal utama ketika membuka retail.”

Sekretaris Perusahaan PT Mitra Adiperkasa (MAP) Tbk Fetty Kwartati menyebutkan alasan utama rencana penutupan gerai-gerai Lotus Department Store. Salah satunya karena bisnis brand retail anak perusahaan PT Java Retailindo ini kurang baik. "Bisnis Lotus akan discontinued. Ke depannya tidak akan ada bisnis Lotus lagi," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Rabu, 25 Oktober 2017.

ALI NY | ADITYA BUDIMAN | M JULNIS FIRMANSYAH


Berita terkait

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

1 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

5 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

10 hari lalu

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.

Baca Selengkapnya

Tips Belanja Online Aman di Masa Lebaran

19 hari lalu

Tips Belanja Online Aman di Masa Lebaran

Agar terhindar dari menjadi korban penjahat siber saat belanja online di masa Lebaran, simak tips berikut ini.

Baca Selengkapnya

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

20 hari lalu

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

Peningkatan belanja online berkaitan erat dengan perayaan Lebaran.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

21 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya

Paylater Meningkat Jelang Lebaran, Ekonom Ingatkan Jangan Melebihi Pendapatan

26 hari lalu

Paylater Meningkat Jelang Lebaran, Ekonom Ingatkan Jangan Melebihi Pendapatan

Ekonom Nailul Huda mengimbau masyarakat pengguna paylater untuk mengimbangi utang yang diambil dengan pendapatan. Pasalnya, tren berbelanja menjelang Lebaran cenderung tinggi.

Baca Selengkapnya

Cara Lacak Paket SPX Hemat Shopee Lewat Website dan Aplikasi

24 Februari 2024

Cara Lacak Paket SPX Hemat Shopee Lewat Website dan Aplikasi

Cara lacak paket SPX Hemat Shopee cukup mudah. Anda bisa melakukannya secara online lewat aplikasi dan website resminya.

Baca Selengkapnya

IIMS 2024: TokoKakiKaki Jadi Marketplace Belanja Khusus Otomotif

22 Februari 2024

IIMS 2024: TokoKakiKaki Jadi Marketplace Belanja Khusus Otomotif

Marketplace TokoKakiKaki menawarkan beragam komponen otomotif yang dapat dibeli secara online.

Baca Selengkapnya

Fitur 'Ambil di Tempat ' Tokopedia, Begini Cara Pakainya

7 Februari 2024

Fitur 'Ambil di Tempat ' Tokopedia, Begini Cara Pakainya

Tokopedia menyediakan skema pembelian di tempat bagi pengunjung toko offline. Transaksi tetap dipermudah melalui aplikasi belanja Tokopedia.

Baca Selengkapnya