Evaluasi 3 Tahun Jokowi-JK di Bidang Sosial-Ekonomi

Reporter

Riky Ferdianto

Rabu, 18 Oktober 2017 17:36 WIB

Pemaparan kinerja tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK oleh sejumlah menteri dan pejabat lembaga negara di Gedung Bina Graha Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, 17 Oktober 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis Pae Dale

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Jokowi-JK genap berusia tiga tahun. Usai dilantik Majelis Permusyawaratan Rakyat pada 20 Oktober 2014, keduanya punya tanggung jawab besar memnuhi janji selama masa kampanye. Apa saja capaian dalam 3 tahun Jokowi-JK di bidang ekonomi dan sosial?

Direktur Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati, mengatakan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia selama masa pemerintahan Jokowi-JK berada di angka 5 persen dengan tingkat inflasi di bawah 4 persen. Prestasi itu, menurut dia, belum cukup membanggakan karena pertumbuhan di angka 5 persen hanya berdampak pada elastisitas bagi ketersediaan 200 ribu lapangan pekerjaan. Jumlah itu jauh dari kebutuhan nasional yang memerlukan ketersediaan 1 juta lapangan kerja. “Masih jauh dari kebutuhan,” kata dia.

Baca: INDEF: Kemiskinan Jadi Tantangan 3 Tahun Jokowi-JK

Enny menjelaskan, capaian Jokowi-JK dalam membuka akses lapangan kerja punya dampak bagi upaya pemerintah menekan angka kemiskinan. Data badan Pusat Statistik pada Maret 2017 menyebutkan bahwa angka penduduk miskin di Indonesia mencapai 27,77 jiwa atau mewakili 10,64 persen dari total penduduk Indonesia. Ia mengapresiasi kebijakan pemerintah yang mulai berfokus menata sumber daya manusia melalui program pendidikan vokasi. “Tapi strategi tersebut hanya akan efektif jika pemerintah menggandeng kalangan industri,” kata dia.

Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting, Djayadi Hanan, menilai capaian bidang ekonomi berkorelasi terhadap masalah sosial. Dalam tiga tahun terakhir, kata dia, Indeks Demokrasi Indonesia relatif stabil meski memiliki tren penurunan. Data BPS 2014 menyebut IDI berada di angka 73,04 persen. IDI menurun menjadi 72,82 pada tahun 2015 dan kembali merosot menjadi 70,09 pada 2016. “Penurunan tersebut banyak disumbang oleh indeks skor untuk partai politik dan kinerja Dewan Perwakilan Rakyat,” kata dia.

Advertising
Advertising

Menurut Saiful, situasi politik di Indonesia akan semakin stabil jika ditopang dengan fondasi ekonomi yang kuat. Ia menyarankan agar duet kepemimpinan Jokowi-JK berfokus menata kinerja di bidang ekonomi dalam dua tahun sisa masa pemerintahannya. Pekerjaan besar yang harus dibenahi adalah mengurangi tingkat pengangguran, membuka lapangan pekerjaan, mengontrol harga kebutuhan pokok, dan mengurangi angka kemiskinan. “Persepsi masyarakat terhadap persoalan-persoalan tersebut masih belum baik,” kata dia.

Baca: 3 Tahun Jokowi-JK, Menko Darmin Soroti Perizinan

Kepala Kantor Staf Kepresidenen, Teten Masduki, mengklaim pemerintahan Jokowi-JK berhasil menekan angka kemiskinan dan menekan tingkat pengangguran. Menurut dia, jumlah penduduk miskin sebesar 27,77 jiwa yang dilansir BPS menurun sebesar 0,22 persen di banding tahun sebelumnya. Adapun tingkat pengangguran saat ini berada di angka 5,33 persen atau mengalami penurunan 0,17 persen dibanding 2016. “Meski turunnya kecil, tapi angka ini tentu tidak bisa diabaikan jika melihat keadaan ekonomi global yang tengah lesu,” kata dia.

Baca: Survei Sebut Masyarakat Puas terhadap 3 Tahun Kinerja Jokowi

Meski tak banyak peningkatan, capaian kinerja 3 tahun Jokowi-JK tergolong memuaskan bagi sebagian besar masyarakat. Survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat mencapai angka 68,3 persen. Dalam pengamatannya, tingkat kepuasan tersebut relatif stabil dalam tiga tahun terakhir. Meski begitu, tingkat kepuasan tidaklah mencerminkan tingkat dukungan politik. Mereka yang mengaku puas, kata Burhanuddin, belum tentu akan memilih Jokowi lagi di tahun 2019. “Ada factor lain seperti ideologi, hati, dan seterusnya,” kata dia.

Baca juga: Responden Empat Survei Memuji Program Infrastruktur Jokowi

ERLANGGA DEWANTO | VINDRY FLORENTIN | KARTIKA ANGGRAENI | RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

3 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

3 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

3 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

4 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

5 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

6 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

6 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

6 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

8 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

8 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya