Gelisah Angkutan Online Soal Embargo Gubernur Jawa Barat

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 13 Oktober 2017 15:30 WIB

Warganet membuat petisi atas pelarangan angkutan online di Jawa Barat, yang dimuat di change.org, 10 Oktober 2017.

TEMPO.CO, Depok -Banyak pengemudi angkutan online di Depok dan Bandung gelisah atas kebijakan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang melarang taksi online beroperasi. Pengemudi Go-Jek, Nana Suryana, 38 tahun, mengatakan transportasi online sudah merupakan kebutuhan masyarakat.

"Tidak tepat kalau angkutan online dilarang. Pemerintah harus bijak," kata Nana, warga Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Bogor yang telah dua tahun menjadi pengemudi Go-Jek di Stasiun Depok, Jumat, 13 Oktober 2017.

Menurut dia, penumpang yang sekarang memilih untuk beralih menggunakan transportasi online. Musababnya, mereka menganggap transportasi online lebih efisien dan mudah dijangkau. "Online bisa pesan di rumah dan tinggal tunggu," ujarnya.
Baca : Angkutan Online Dilarang di Bandung, Warganet Bikin Petisi

Pemerintah, kata dia, harus membuat aturan yang adil untuk transportasi online. Jangan sampai pemerintah melarang angkutan online tanpa dasar yang jelas. Apalagi, banyak orang yang menggantungkan hidupnya dengan menjadi mitra penyedia jasa angkutan online.

"Pemerintah mau carikan kerja mereka yang dilarang beroperasi," ucapnya. "Kan pemerintah tidak bisa menyediakan lapangan kerja untuk semuanya."

Nana sendiri mengaku telah fokus untuk menjadi pengemudi ojek online. Per hari, Nana bisa mengantongi duit Rp 150-200 ribu untuk menafkahi istri dan ketiga anaknya. "Ini yang harus dilihat pemerintah. Jangan asal main larang. Bagaimana kalau mereka punya keluarga yang dinafkahi," ucapnya.

Cahya Ramdan, pengemudi ojek online lainnya, menambahkan, lebih baik pemerintah membuat regulasi tarif yang sama antar transportasi online dan konvensional. Dengan harga yang sama, kata dia, tinggal masyarakat yang memilih. "Tidak adil kalau melarang saja. Pemerintah mau menafkahi keluarganya," ucapnya.

Ia berharap pemerintah kembali mengizinkan angkutan online untuk beroperasi di Jawa Barat. "Kalau memutuskan sesuatu harus melihat dampak. Transportasi online tidak bisa dibendung," tuturnya.

Pengemudi Grab, Dimas Triadi, 28 tahun, melihat keputusan pemerintah Jawa Barat, sangat serampangan. Menurutnya, pemerintah wajib bertanggung jawab untuk menafkahi keluarga sopir taksi online yang tidak bisa beroperasi. "Kebutuhan hidup jalan terus. Pemerintah mampu tidak sediakan lapangan kerja," ujarnya.

Pengemudi taksi online di Bandung memilih mengandangkan mobilnya, menyusul munculnya imbauan agar mereka tidak beroperasi lebih dulu. Hasil pertemuan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dengan Wadah Aliansi Aspirasi Transportasi (WAAT) Jawa Barat salah satunya meminta taksi online tidak beroperasi sebelum terbitnya aturan baru
Simak : Pemerintah Jabar Sepakat Larang Angkutan Online Beroperasi

Humas Pengemudi Online Satu Komando (Posko) Jawa Barat Agi Ginanjar mengatakan, organisasinya yang menjadi wadah komunitas pengemudi kendaraan angkutan online meminta anggotanya untuk mengikuti imbauan gubernur untuk tidak beroperasi dulu menunggu terbitnya aturan yang dijanjikan pemerintah bakal rampung November ini. “Asosiasi mengimbau, tiarap dulu deh. Kita menjauhi bentrok, kita cooling down dulu,” kata dia saat dihubungi Tempo, di Bandung, Kamis, 12 Oktober 2017.

Agi mengatakan, Posko Jawa Barat yang merupakan gabungan perwakilan 80 komunitas pengemudi angkutan online, sudah berembuk jauh sebelum Dinas Perhubungan Jawa Barat mengumumkan hasil kesepakatan antara Gubernur dan WAAT itu. “Ketua komunitas kita kumpulkan, berembuk, akhirnya kita putuskan mengimbau, kita tiarap dulu,” kata dia.

Seperti diketahui, Pemerintah Jawa Barat sejak Senin lalu, memutuskan melarang taksi online beroperasi. Keputusan tersebut disepakati Dinas Perhubungan Jawa Barat dengan Wadah aliansi Aspirasi Transportasi Jawa Barat.

CEO Go-Jek Nadiem Makarim meminta pemerintah daerah segera menyelesaikan masalah yang terjadi antara transportasi online dan angkutan kota serta taksi konvensional di Jawa Barat.
Baca juga : YLKI: Kebutuhan Angkutan Online Tidak Bisa Dibendung Lagi

Menurut Nadiem, pemerintah harus memberi solusi yang adil terhadap transportasi online. "Pemerintah harus segera menangani masalah ini," kata Nadiem di Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2017. Menurut Nadiem, pangsa pasar transportasi online di Jawa Barat, cukup besar.

Nadiem mengatakan keberadaan angkutan online pada prinsipnya membantu ekonomi kerakyatan masyarakat. Apalagi, berdasarkan catatan Gojek, 60 persen mitra mereka adalah pekerja paruh waktu yang mencari tambahan uang dengan menjadi driver.

IMAM HAMDI | AHMAD FIKRI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

34 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

36 hari lalu

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Garuda Indonesia Tebar Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

20 Februari 2024

Terkini: Sri Mulyani Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Garuda Indonesia Tebar Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dikabarkan tidak akan masuk kabinet Prabowo Subianto, apabila Menteri Pertahanan itu resmi memenangkan pilpres.

Baca Selengkapnya

KCIC Buka Suara soal Penodongan Penumpang Whoosh oleh Driver Taksi Online di Sekitar Stasiun Tegalluar

20 Februari 2024

KCIC Buka Suara soal Penodongan Penumpang Whoosh oleh Driver Taksi Online di Sekitar Stasiun Tegalluar

PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) buka suara soal penodongan terhadap penumpang Whoosh.

Baca Selengkapnya

Sopir Taksi Online Jabodetabek Tuntut Tarif Dasar di Aplikasi Naik

23 November 2023

Sopir Taksi Online Jabodetabek Tuntut Tarif Dasar di Aplikasi Naik

Kenaikan yang diminta hampir dua kali lipat. Sopir taksi online ancam ajak ojek online berunjuk rasa jika tuntutan tidak direspons dalam seminggu.

Baca Selengkapnya

Eks Anggota Densus 88 Pembunuh Sopir Taksi Online di Depok Divonis Seumur Hidup

25 September 2023

Eks Anggota Densus 88 Pembunuh Sopir Taksi Online di Depok Divonis Seumur Hidup

Eks personel Densus 88, Bripda Haris Sitanggang, membunuh sopir taksi online Sony Rizal karena terjerat utang akibat judi online

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek, Cerita Penumpang Tunggu 1,5 Jam Sebelum Pindah ke Taksi Online

30 Agustus 2023

LRT Jabodebek, Cerita Penumpang Tunggu 1,5 Jam Sebelum Pindah ke Taksi Online

Hari ini LRT Jabodebek alami gangguan di Bekasi dan Halim.

Baca Selengkapnya

Proyek Galian Perparah Kemacetan Lalu Lintas, Ciputat-Fedex sampai 2 Jam

29 Agustus 2023

Proyek Galian Perparah Kemacetan Lalu Lintas, Ciputat-Fedex sampai 2 Jam

Pekerjaan proyek saluran air di Jalan Juanda, Ciputat Timur, berdampak kemacetan lalu lintas yang bertambah parah beberapa hari belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kejahatan dan Pelecehan Jadi Ancaman di Taksi Online, Organda Bilang Begini

25 Agustus 2023

Kejahatan dan Pelecehan Jadi Ancaman di Taksi Online, Organda Bilang Begini

Taksi online kerap menjadi tempat terjadinya tindak kejahatan seperti pelecehan hingga hilangnya nyawa penumpang oleh oknum pengemudi.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Warga Cina Banyak Jadi Sopir Taksi Online

16 Agustus 2023

Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Warga Cina Banyak Jadi Sopir Taksi Online

Pemulihan pasca-pandemi Cina yang lemah dan rekor pengangguran kaum muda mengirim lebih banyak orangmenjadi sopir taksi online.

Baca Selengkapnya