Ketika Presiden Jokowi Pertegas Lagi Loyalitas TNI

Jumat, 6 Oktober 2017 12:21 WIB

Presiden Jokowi bersama beberapa pejabat tinggi TNI dan Polri berjalan kaki menuju upacara peringatan HUT TNI di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, 5 Oktober 2017. Kemacetan lalu lintas terjadi mulai dari jalan alternatif Tol Jakarta-Merak. Biro Pers Pre

TEMPO.CO, Cilegon - Presiden Joko Widodo meyampaikan bahwa politik TNI itu mengutamakan negara dan loyalitas bagi kepentingan bangsa. Dalam pidatonya di perayaan HUT TNI ke-72, Jokowi menegaskan soal loyalitas TNI itu saat menyinggung mengenai netralitas TNI di ranah politik.

"TNI adalah milik nasional, yang berada di atas semua golongan, yang tidak terkotak-kotakkan oleh kepentingan politik yang sempit dan kancah politik praktis," kata Jokowi, di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis, 5 Oktober 2017.

Baca: Pesan Soedirman: Jangan Sekali-Kali TNI Menyalahi Janjinya...

Mengutip ucapan Jenderal Soedirman, Jokowi mengatakan, politik tentara adalah politik negara dan loyalitas tentara hanyalah loyalitas untuk kepentingan bangsa dan negara. Dengan kata lain, prioritas TNI seharusnya adalah memperjuangkan kepentingan rakyat dan setia pada pemerintahan yang sah.

Dalam pidatonya, Jokowi juga menegaskan masalah keutuhan dan stabilitas NKRI, serta netralitas TNI. Menurut dia, menjaga keutuhan dan stabilitas NKRI bukan perkara mudah. Sebab, di era keterbukaan seperti sekarang, ancaman terhadap keutuhan NKRI bisa datang dari manapun dalam bentuk apapun alias tak bisa ditutup-tutupi.

"Kita tidak boleh lengah, kita harus bersatu. TNI dengan institusi lain dalam pemerintahan dan dengan seluruh komponen bangsa harus bersinergi dan solid, harus bersatu padu dan bahu-membahu," kata Jokowi.

Baca juga: HUT TNI, Jokowi Tak Singgung Kisruh Senjata dalam Pidatonya

Pidato Presiden yang menegaskan kembali loyalitas tentara pada bangsa dan negara, menjadi sorotan. Ini terkait manuver Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo beberapa pekan terakhir. Yang pertama setelah Panglima TNI menginstruksikan semua jajaran di lembaganya untuk menonton kembali film Pengkhianatan G30S PKI. Lalu pernyataan Panglima TNI mengenai impor senjata yang akhirnya membuat gaduh. Pernyataan Gatot tentang impor senjata ini membuat hubungan antara TNI dan Kepolisian menjadi tegang.

Advertising
Advertising

Kegaduhan itu membuat Presiden Jokowi merasa perlu bersikap. Dalam rapat kabinet paripurna Senin 2 Oktober 2017, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahkan meminta para pimpinan TNI dan Polri tidak bertindak dan bertutur seenaknya.

"Sebagai Kepala Pemerintahan, sebagai Kepala Negara, sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Darat, Laut dan Udara, saya ingin perintahkan kepada bapak ibu saudara sekalian, fokus pada tugas masing-masing," kata Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin 2 Oktober 2017.

Teguran Presiden Jokowi tak bisa menampik tudingan banyak kalangan kalau Panglima TNI Jenderal Gatot kian membawa tentara untuk berpolitik. Namun Jenderal Gatot Nurmantyo menyangkal itu. Menurut Gatot, TNI selama 72 tahun melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Indonesia dan rakyat.

Hari ini, dalam pidatonya,Jenderal Gatot juga menegaskan tentang kesetiaan prajurit TNI terhadap NKRI, Pancasila, dan UUD 1945. "Izinkan saya tegaskan kembali, bahwa sampai kapanpun TNI akan setia dan menjunjung tinggi sumpah prajurit yang tadi disampaikan Bapak Presiden," ujarnya, di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis, 5 Oktober 2017.

Gatot juga mengungkapkan bahwa politik yang dijalankan TNI adalah politik negara, dengan mengabdikan diri untuk menegakkan NKRI, menaati hukum yang berlaku dan mengutamakan kepentingan rakyat. "Serta taat kepada atasan, yaitu Presiden RI yang dipilih secara sah sesuai konstitusi," ucapnya.

Perayaan HUT TNI yang digelar di Dermaga Indah Kiat menyedot perhatian masyarakat. Karena antusias warga untuk menyaksikan perayaan itu tinggi, lalu lintas menuju lokasi pun macet. Walhasil, Jokowi bersama Ibu Negara Iriana, harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer saat akan menuju ke sana.

Simak pula: HUT TNI, Jenderal Soedirman Punya 3 Jimat Sakti, Apa Itu?

Beragam atraksi ditampilkan untuk menyemarakkan acara HUT TNI ke-72 yang mengangkat tema "Bersama Rakyat, TNI Kuat". Terjun payung, aksi pencak silat, debus, pamer alutsista, simulasi pertempuran di udara, diperagakan mewarnai perayaan ulang tahun.

Dalam perayaan TNI kali ini juga ada pertunjukkan drama kolosal mengangkat cerita saat Jenderal Soedirman bergerilya pada pertengahan Desember 1948 di Yogyakarta. Ketika itu, Belanda melancarkan Agresi Militer II untuk menduduki Yogyakarta. Danang Priambodo Soedirman memerankan sosok kakeknya dalam drama tesrebut.

RINA W. | ISTMAN MP | KARTIKA ANGGRAENI | ANTARA

Berita terkait

Pemerintah Undur Tenggat Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM hingga 2026, Apa Sebabnya?

7 menit lalu

Pemerintah Undur Tenggat Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM hingga 2026, Apa Sebabnya?

Pemerintah memundurkan tenggat waktu kewajiban sertifikasi halal bagi pelaku UMKM dari sebelumnya 17 Oktober 2024 menjadi 2026. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ragam Respons Balasan ke PDIP soal Tak Undang Jokowi ke Rakernas

18 menit lalu

Ragam Respons Balasan ke PDIP soal Tak Undang Jokowi ke Rakernas

PDIP tidak mengundang Jokowi ke Rakernas menuai respons dari sejumlah kalangan. Ada respons menohok dan ada pula yang santai.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Puan Tegur Sapa di Gala Dinner World Water Forum

33 menit lalu

Kala Jokowi dan Puan Tegur Sapa di Gala Dinner World Water Forum

Pertemuan Jokowi dan Puan terjadi di tengah renggangnya hubungan PDIP dan Presiden imbas Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Dihadiri Elon Musk, Jokowi akan Buka KTT World Water Forum Senin Pagi Ini

1 jam lalu

Dihadiri Elon Musk, Jokowi akan Buka KTT World Water Forum Senin Pagi Ini

Presiden Jokowi akan membuka KTT World Water Forum Ke-10 bertempat di Bali Internasional Convention Center (BICC), Bali, Senin pagi ini,

Baca Selengkapnya

Kritik Wacana Revisi UU TNI, PBHI Ungkap Ada 114 PSN Dijaga Militer Saat Ini

1 jam lalu

Kritik Wacana Revisi UU TNI, PBHI Ungkap Ada 114 PSN Dijaga Militer Saat Ini

Wacana Revisi UU TNI kembali mencuat, kritik mulai berdatangan. Salah satunya PBHI yang melihat kemiripan seperti era Orde Baru, hingga mengungkap 114 PSN yang kini dijaga TNI.

Baca Selengkapnya

Kata Maruarar Sirait Soal PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas V

1 jam lalu

Kata Maruarar Sirait Soal PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas V

Mantan politikus PDIP Maruarar Sirait mengatakan harus menghormati keputusan PDIP yang tidak mengundang Jokowi dalam Rakernas V.

Baca Selengkapnya

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

9 jam lalu

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

Ada 500 undangan naratetama atau VVIP dan Ketua DPR Puan Maharani di antara welcoming dinner delegasi World Water Forum ke-10 di Bali malam ini.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

13 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

15 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

16 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya