Begini Pamor Jenderal Gatot Nurmantyo di Mata Partai

Jumat, 29 September 2017 08:38 WIB

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah partai pendukung pemerintah mulai kehilangan minat untuk mengusung Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai salah satu calon pendamping Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2019. Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny Gerald Plate, mengatakan partainya telah lama menggadang-gadang Gatot sebagai kandidat alternatif calon wakil presiden. “Tapi manuvernya belakangan ini jadi poin negatif. Kami harus mempertimbangkan lagi rencana mengusulkan Gatot kepada koalisi,” kata Johnny kepada Tempo, Kamis, 29 September 2017.

Menurut Johnny, peluang mengusung Gatot telah dibicarakan beberapa kali dalam rapat Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem. Partai menilai kinerjanya cukup baik. NasDem, kata Johnny, berencana menyodorkan nama Gatot sebagai calon wakil presiden ke pemimpin koalisi partai pemerintah, PDI Perjuangan, seusai mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu pensiun pada Maret 2018.

BACA: Jenderal Gatot Nurmantyo Menghadap Presiden Jokowi

Jenderal Gatot Nurmantyo disorot setelah mengumbar kabar tentang adanya lembaga non-militer yang berniat membeli 5.000 pucuk senjata api. Informasi yang disampaikan pada acara silaturahmi purnawirawan dan perwira tinggi di Markas Besar TNI, Jumat pekan lalu, itu dinilai kontroversial karena Gatot menyatakan akan menyerbu institusi itu jika merealisasi rencananya. Belakangan, Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menepis pernyataan Gatot.

Sebelumnya Gatot memerintahkan jajaran TNI di daerah mengajak masyarakat nonton bareng film Pengkhiatanan G 30 S/PKI, yang kemudian menyulut pro dan kontra. Padahal, pemerintah menarik peredaran film buatan sutradara Arifin C. Noer itu sejak September 1998 lantaran dianggap sarat rekayasa sejarah. Sejumlah kalangan menilai Gatot bermanuver politik menjelang pensiun dan pemilihan presiden 2019.

Baca Juga: Jenderal Gatot Nurmantyo Memuji PKS Serbagai Partai yang Konsisten

Rencana dukungan partai bukan hanya dari koalisi pemerintah. Gerindra telah menyatakan sedang mempertimbangkan untuk memasangkan Gatot dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Begitu pula Partai Keadilan Sejahtera (Koran Tempo edisi 28 September 2017).

Partai Persatuan Pembangunan, anggota koalisi pemerintah, membenarkan telah menempatkan Gatot sebagai salah satu calon kuat—selain kandidat dari internal partai—yang akan diusung pada Pemilu 2019. “Sejak awal Gatot diminta siap ke tingkat yang lebih tinggi (presiden atau wakil presiden),” kata Wakil Ketua Umum PPP Reni Marlinawati.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan, Teras Narang, menyatakan partainya belum membicarakan pemilihan presiden 2019 dengan partai anggota koalisi. Saat ini semua partai berkonsentrasi pada pemilihan kepala daerah serentak pada 27 Juni 2018. “Setelah itu, kami akan bahas tentang 2019. Politik itu dinamis,” kata dia. Agustus lalu, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyatakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang akan memutuskan usul calon presiden dan wakilnya.

BACA: Gatot Nurmantyo Disebut Berpolitik dan Penjelasan Denny JA

Sumber Tempo mengungkapkan PDI Perjuangan kini getol menimang sejumlah kandidat pendamping Jokowi. Kalangan profesional non-militer dianggap paling menguntungkan untuk memastikan Jokowi tak direcoki oleh wakil presiden yang sibuk bermanuver mencalonkan diri untuk pemilihan presiden 2024. “Bisa laki-laki atau perempuan (kandidatnya),” kata sumber di lingkungan Istana Negara ini.

Jenderal Gatot Nurmantyo menampik tudingan bermanuver politik. Apalagi mencalonkan diri di pemilihan 2019, kata dia, “Saya enggak mikir. Belum.”

AMIRULLAH | INDRI MAULIDAR

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

9 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

9 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

43 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

6 Februari 2024

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

Mahfud Md fokus menjaring suara di Jawa Timur. Masyarakat di sana sekarang merindukannya sebagai cawapres yang sempat gagal dipilih Jokowi pada 2019.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

15 Januari 2024

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

Prabowo sebut dua kali menjadi rival Jokowi. Namun, Prabowo mengaku mereka tak pernah saling membenci. Bagaimana persahabatan Ganjar dan Jokowi?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkit Ucapan Jokowi saat Debat Capres 2019: Persahabatan Kita Tidak Akan Putus

15 Januari 2024

Prabowo Ungkit Ucapan Jokowi saat Debat Capres 2019: Persahabatan Kita Tidak Akan Putus

Prabowo Subianto mengungkit kembali ucapan rivalnya pada debat pilpres 2019, Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Selengkapnya