Jokowi Klaim Didukung Tiga Kandidat

Reporter

Editor

Jumat, 13 Juli 2012 10:18 WIB

Jokowi menanda tangani berkas-berkas yang menumpuk selama ditinggal cuti kampanye dan pencoblosan pilkada jakarta di rumah dinas wali kota, 12-7, 2012. Begitu tiba dari Jakarta, Jokowi menyempatkan melihat dan mengecek berkas yang harus segera ditanda tangani. Tempo/Ukky Primartantyo

TEMPO.CO, Surakarta - Joko Widodo menyatakan siap menghadapi pertarungan di putaran kedua pemilihan Gubernur Jakarta 2012. Ia mengklaim telah mendapat dukungan dari tiga kandidat yang gagal masuk ke putaran kedua. "Tiga calon sudah (menyatakan) komitmen, tapi tidak bisa saya katakan siapa saja," ujarnya di rumah dinas Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, kemarin.

Jokowi sudah bertemu dengan Hidayat Nur Wahid di posko pemenangan calon dari Partai Keadilan Sejahtera, dua hari lalu. Ia juga mengaku menjalin komunikasi yang intens dengan Faisal Basri dan Alex Noerdin. Bahkan kemarin dia sebenarnya berencana bertemu dengan Hendardji. Namun pertemuan itu batal karena Jokowi harus bertolak ke Surakarta untuk memenuhi tugasnya sebagai wali kota. "Dari dulu Pak Hendardji punya semangat pembaruan dan perubahan," katanya.

Kemarin, Hendardji mengatakan, dirinya legawa menerima kekalahan dalam pemilihan Gubernur Jakarta. Namun dia sama sekali tak berminat mengerahkan konstituennya untuk mendukung kandidat lain di putaran kedua. "Saya bebaskan mereka pilih siapa pun," ujarnya.

Ketua DPP PDI Perjuangan Arif Wibowo mengatakan, sebagai partai yang mengusung Jokowi, PDI Perjuangan belum membahas ihwal koalisi. Menurut dia, komunikasi dengan beberapa calon gubernur memang sudah terjalin, tapi tim pemenangan Jokowi-Basuki belum mengambil keputusan apa pun. "Itu baru dalam penjajakan, masih silaturahmi," kata dia.

Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Abdul Hakim, menyatakan partainya belum membuat kesepakatan apa pun dengan calon gubernur yang maju ke putaran kedua. “Kami masih mengevaluasi, mencermati, dan menghitung,” katanya. “Mungkin satu atau dua hari lagi baru bisa terlihat.”

Abdul mengatakan, Jokowi memang telah menemui Hidayat Nur Wahid. Namun, menurut dia, kunjungan itu hanya pertemuan biasa, bukan pertemuan politik. “Pak Hidayat juga belum menyampaikan secara formal kepada pengurus partai,” katanya.

Dari kubu Fauzi Bowo-Nachrowi, sekretaris tim pemenangan, Budi Siswanto, mengatakan wacana kerja sama dengan calon lain masih terbuka. Namun saat ini mereka belum melangkah ke sana. “Kita tunggu saja. Keputusan belum ada," ujarnya. Fauzi, seusai hitung cepat pada Rabu lalu, menyatakan, “Kami akan berkoalisi dengan rakyat.”

UKKY PRIMARTANTYO | ANANDA PUTRI | FEBRIYAN | ANANDA W. TERESIA | SUSENO

Berita lain:
Foke Tidak Angkat Telepon dari Jokowi?

Jokowi Dituding Khianati Warga Solo

Pilkada DKI Digugat ke MK, Jokowi Bisa Menang 1 Putaran

Demokrat: Foke Kalah Karena Warga Berlibur

Jokowi Unggul Karena Ilmu ''Kebatinan''

Berita terkait

Perilaku Pemilih Pilkada DKI

21 Maret 2017

Perilaku Pemilih Pilkada DKI

Perdebatan perilaku pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017 kali ini sangat menarik. Tulisan Eep Saefulloh Fatah di kolom majalah Tempo edisi 12 Maret 2017 menggelitik karena menafikan dua teori utama dalam melihat pemilih DKI. Pemilih rasional sering terlalu disederhanakan sebagai pemilih yang menggunakan akal sehat dan diterjemahkan dalam pilkada ketika pemilih melihat kinerja sebagai basis pilihan. Politik aliran lebih melihat sekat-sekat kelompok, khususnya agama, sebagai salah satu penentu bagi pemilih di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perilaku Pemilih Pilkada DKI

21 Maret 2017

Perilaku Pemilih Pilkada DKI

Perdebatan perilaku pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017 kali ini sangat menarik. Tulisan Eep Saefulloh Fatah di kolom majalah Tempo edisi 12 Maret 2017 menggelitik karena menafikan dua teori utama dalam melihat pemilih DKI. Pemilih rasional sering terlalu disederhanakan sebagai pemilih yang menggunakan akal sehat dan diterjemahkan dalam pilkada ketika pemilih melihat kinerja sebagai basis pilihan. Politik aliran lebih melihat sekat-sekat kelompok, khususnya agama, sebagai salah satu penentu bagi pemilih di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hitung Cepat Pilih Jokowi-Ahok Pimpin Jakarta

20 September 2012

Hitung Cepat Pilih Jokowi-Ahok Pimpin Jakarta

Rata-rata selisih perolehan suara Foke dan Jokowi hanya 9,4 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi - Ahok Disenggol Isu SARA

17 Juli 2012

Jokowi - Ahok Disenggol Isu SARA

Meski aksi jegal kandidat pada pasangan pemenang putaran pertama pemilihan Pilkada DKI Jakarta versi hitung cepat Jokowi-Ahok terus bergulir

Baca Selengkapnya

Sentimen Negatif Foke-Nara *)

8 Juni 2012

Sentimen Negatif Foke-Nara *)

Namun pengalaman pada beberapa pemilihan di tempat lain membuktikan upaya untuk mengatasi stigma negatif terhadap petahana ini tidak mudah dilakukan. Sejumlah kasus menunjukkan bahwa petahana yang elektabilitasnya melorot sulit mengalami recovery untuk tetap berada di atas para pesaingnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Siap Genggam DKI-1

19 Maret 2012

Jokowi Siap Genggam DKI-1

Wali Kota Solo ini menyatakan siap menaklukkan Jakarta. "Sudah dari dulu saya sampaikan, saya siap," kata Jokowi.

Baca Selengkapnya

Koalisi Dukung Fauzi Tandingi Alex-Nono

17 Maret 2012

Koalisi Dukung Fauzi Tandingi Alex-Nono

Fauzi, berbekal dukungan dari Demokrat, diagendakan siap merapat ke PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Mundurnya Wakil Gubernur Prijanto

27 Desember 2011

Mundurnya Wakil Gubernur Prijanto

Pakar hukum tata negara dari Universitas Andalas, Saldi Isra, menilai mundurnya Prijanto sebagai sinyal bahwa posisi wakil kepala daerah sebaiknya dihapuskan.

Baca Selengkapnya