43 Jam yang Mencekam di Kantor YLBHI Jakarta

Reporter

Editor

Selasa, 19 September 2017 08:44 WIB

Massa yang mengepung Gedung LBH Jakarta terlibat bentrok di depan Gedung LBH Jakarta, 18 September 2017. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata saat massa mulai ricuh dan memaksa merangsek masuk ke dalam gedung LBH Jakarta. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengepungan kantor Yayasan Lembaga Hukum Indonesia (YLBHI) di Jalan Diponegoro, Jakarta, mencederai demokrasi. Setidaknya 2.000 orang memaksa masuk ke kantor yang juga menjadi markas LBH Jakarta itu. Selain membubarkan acara seminar, mereka menggagalkan kegiatan seni. Hasutan mereka sebar dengan mengatakan kegiatan itu digelar oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) dan simpatisannya.

Selama tiga hari, Sabtu, Minggu dan Senin, suasana kantor YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, itu mencekam. Hampir 43 jam lamanya massa mengepung lalu merusak kantor tempat rakyat miskin mencari keadilan tersebut. Bentrokan antara massa yang menolak acara dengan aparat Kepolisian pecah. Massa melempari polisi dan gedung dengan batu dan botol. Polisi akhirnya membubarkan massa dengan water canon.

Baca juga: Kivlan Zein Bantah Disebut Aktor Penyerangan ke YLBHI

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan di LBH Jakarta memiliki isu sensitif. Polisi sebelumnya sudah mengimbau agar kegiatan tidak dilanjutkan lantaran belum adanya izin. "Itu diskusi, dialog, harus ada perizinan." Ketua Advokasi LBH Jakarta Muhammad Isnur menduga ada aktor di balik penyerangan kantornya. Berikut ini ketegangan di LBH Jakarta sejak Sabtu hingga Senin dinihari lalu.


Sabtu, 16 September


07.00
Sebanyak 70 polisi menutup akses jalan masuk menuju LBH Jakarta—satu lokasi dengan YLBHI.


12.00
Jumlah polisi terus bertambah. Massa Laskar Merah Putih dan FPI mulai terlihat di kantor YLBHI. Polisi berkeras melarang seminar tentang tragedi kemanusiaan 1965 yang diadakan di sana.


15.58
Polisi merengsek masuk gedung dan mencopot spanduk acara. Seminar pun batal terselenggara.


Advertising
Advertising

Minggu, 17 September


15.00 - 21.00
YLBHI mengadakan acara seni dengan tema “Asik Asik Aksi”. Mereka membaca puisi serta menggelar pentas musik dan stand-up comedy. Acara ini sebagai bentuk keprihatinan atas pembubaran seminar sejarah tentang 1965 sehari sebelumnya.


21.30
Puluhan orang tanpa spanduk dan atribut mulai berunjuk rasa di depan kantor YLBHI. Mereka berteriak, “Ganyang PKI,” dan menuduh acara di dalam kantor YLBI merupakan kegiatan PKI.


23.00
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Aziz datang ke kantor YLBHI. Dia meminta massa mundur. Idham juga meminta massa berdialog dengannya dan anggota YLBHI.


24.00
Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Suyudi Ario Seto, masuk ke kantor YLBHI. Setelah itu, Seto menyakinkan massa bahwa tak ada kegiatan PKI di sana. Massa tidak percaya dan menolak bubar.


Senin, 18 September


00.48
Massa semakin beringas. Mereka melemparkan batu dan botol ke gedung YLBHI.


03.34
Polisi menghalau massa agar mereka meninggalkan gedung YLBHI, tapi massa melawan. Polisi menggunakan gas air mata dan menyemprotkan cairan dari water canon.


04.00
Massa mundur dari kantor YLBHI. Lokasi berangsur steril dari massa yang mengamuk.


HUSSEIN ABRI DONGORAN


Berita terkait

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.

Baca Selengkapnya

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?

Baca Selengkapnya

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.

Baca Selengkapnya

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.

Baca Selengkapnya

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.

Baca Selengkapnya

Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

2 Oktober 2022

Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

David T. Johnson, dalam bukunya mengungkapkan bahwa Amerika Serikat, melalui tangan-tangan CIA, turut terlibat dalam G30S pada 30 September 1965.

Baca Selengkapnya

Daftar Buku yang Membedah Peristiwa G30S

30 September 2022

Daftar Buku yang Membedah Peristiwa G30S

Banyak buku yang diterbitkan dalam beragam versi membahas peristiwa G30S. Di antara buku itu ada Gestapu 65 PKI, Sjam, Bung Karno Nawaksara dan G30S.

Baca Selengkapnya