Pesan Antikorupsi Buat Yogyakarta

Reporter

Editor

Rabu, 10 Oktober 2012 14:33 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuono X dan Wakil Gubernur Pakualam IX di Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung di Yoguakarta, DIY, Rabu (10/10). ANTARA/Setpres-Abror

TEMPO.CO, Jakarta - Istana Gedung Agung Daerah Istimewa Yogyakarta diserbu banyak orang Rabu, 10 Oktober 2012. Mereka datang bukan untuk berorasi, melainkan menonton pelantikan Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan Paku Alam IX menjadi wakilnya. Tidak seperti kepala daerah di provinsi lain, pelantik pasangan gubernur serta wakilnya ini dilakukan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Di sana, Presiden Yudhoyono tak cuma mengesahkan jabatan kedua pemimpin Yogyakarta itu saja. Ia juga memberikan wejangan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X. Yakni giat memerangi kejahatan korupsi dan penyimpangan anggaran daerah menggunakan Undang-Undang Keistimewaan yang telah disahkan.

Dalam UU Keistimewaan Nomor 13 Tahun 2012, Yogyakarta memiliki kewenangan menata daerah secara khusus dengan dana keistimewaan. “Jangan sampai ada kebocoran anggaran. Karena setiap rupiah dana negara merupakan uang rakyat dan harus digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.” kata SBY. (Baca: Pidato Pelantikan SBY Ajak Sultan Hapus Korupsi)

Harapan pemberantasan korupsi oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X tidak hanya diungkapkan Presiden. Pusat Kajian Anti-Korupsi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta juga menaruh asa agar Sultan mampu menjadikan Yogyakarta beristimewa dalam menghapus korupsi. Kata peneliti Pukat UGM Hifdzil Alim, Gubernur DIY harus menjamin bila tidak ada usaha penyulitan dalam pengusutan kasus korupsi yang melibatkan pejabat lokal maupun eks-pejabat.

Kata dia, selama ini banyak perkara korupsi yang dilaporkan warga ke kejaksaan atau berinformasi dari media massa. Tapi semua itu lenyap begitu saja. “Selepas pelantikan ini, Gubernur mestinya menginstruksikan transparansi itu," kata Hifdzil.

Di pihak lain, Direktur Indonesian Court Monitoring Yogyakarta Tri Wahyu meminta Sultan membuka ruang partisipasi publik. Gunanya untuk menyampaikan kritik dan pendapat. Tak hanya itu, dengan adanya UU Keistimewaan DIY, pemerintah DIY dan kabupaten/kota juga harus siap menerima suara masyarakat."Termasuk mengkritisi kinerja pemerintah agar lebih baik, transparan, dan bersih," kata Tri Wahyu. (Baca: Pukat UGM: SUltan Harus Istimewa Berantas Korupsi)

Bagi masyarakat Yogyakarta, pelantikan Sultan sebagai Gubernur DIY merupakan hal istimewa. Sampai-sampai pedagang kaki lima sepanjang Jalan Malioboro libur berjualan. Preinya 2.500 PKL di selasar Jalan Malioboro membuat kawasan belanja wisata itu lengang dari aktivitas perdagangan. Pedagang yang ada di sana tidaklah membawa barang jualannya, melainkan memboyong nasi tumpeng ke delapan titik kawasan Malioboro. Yang semuanya merupakan hasil sumbangan para pedagang.

“Libur dan bertumpeng ria ini sebagai bentuk rasa syukur dan dukungan kepada Sultan dan Paku Alam,” kata Rudianto, Ketua Lembaga Pemberdayaan Komunitas Kawasan Malioboro. “Sumbangannya ada yang Rp 5 ribu ada yang Rp 10 ribu per orang.”

Di Istana Gedung Agung, tamu pelantikan tidak hanya datang dari kalangan pejabat saja. Ada juga Sawung Jabo, seniman dan musikus; serta pemeran Sentilan-Sentilun, Slamet Rahardjo dan Butet Kertaredjasa. Mereka turut duduk lesehan di lantai ditemani hidangan pisang, ubi, kacang rebus lengkap dengan teh hangat. Di situ Butet ungkapkan harapannya. Dengan pelantikan Sri Sultan sebagai Gubenur, pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta harus lebih transparan dan akuntable.

“Sikap anti-korupsi mesti menjadi komitmen Sultan dalam menjalankan pemerintahan. Dan rakyat Jogja harus ikut mengontrol fasilitas keistimewaan," kata dia.

MUH SYAIFULLAH | PRIBADI WICAKSONO | ANANG ZAKARIA | PITO AGUSTIN RUDIANA | CORNILA DESYANA

Berita Terkait
Presiden SBY Beri Sambutan dalam Pelantikan Sultan
Sultan Dilantik, Hotel Sekitar Malioboro Penuh

Pedagang Malioboro Libur di Hari Pelantikan Sultan

Pukat UGM: Sultan Harus Istimewa Berantas Korupsi

Ratu Hemas Minta Pelantikan Sultan Tak Dikepung




Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

15 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

22 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

49 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

54 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

56 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

26 Februari 2024

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.

Baca Selengkapnya

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

14 Februari 2024

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.

Baca Selengkapnya

Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

13 Februari 2024

Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi terbuka bertemu Megawati untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.

Baca Selengkapnya

Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

12 Februari 2024

Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

Gerakan menjaga Yogyakarta damai dalam Pemilu 2024 telah dirintis Sultan Hamengku Buwono X sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya