TEMPO.CO, Jakarta-–Presiden Barack Obama kembali muncul sebagai pemenang dalam pemilihan presiden Amerika Serikat, Selasa, 6 November 2012. Unggul dengan 303 suara, Obama menang telak dari lawannya, Mitt Romney yang mengantongi 206 suara dalam pemungutan elektronik. Dengan kemenangan ini, Obama bakal memimpin Amerika dalam empat tahun ke depan.
"Four more years," tulis Obama dalam akun Twitter-nya @barackobama. Presiden kulit hitam pertama itu juga mengunggah fotonya memeluk tengah memeluk sang istri, Michelle Obama. Adapun Mitt Romney tidak menuliskan cuitan di akun @mittromney, selama waktu perhitungan suara.
Ia hanya menuliskan pesan pada pemilih, "Dengan bantuan Anda, masyarakat Amerika, kami akan kembalikan negara ini ke kehidupan yang sejahtera." Kicauan itu tercatat sekitar lima jam lalu sebelum perhitungan cepat.
Obama pun mengucapkan pidato kemenangan di depan pendukungnya. "Saya kembali ke Gedung Putih dengan lebih bersemangat dan lebih terinspirasi," ujar pria berusia 51 tahun itu. "Hari ini kalian telah memilih untuk aksi bukan sekedar politik seperti biasanya," kata dia ke pemilihnya.
Menurut ayah dua anak ini, Amerika memang belum lepas dari bencana. Baik dari bencana alam yang baru saja melanda lewat topan Sandy, maupun bencana perekonomian berbentuk pertumbuhan ekonomi dan pengangguran. "Namun saya percaya pada Amerika, saya percaya orang-orang Amerika, karena saya peduli pada Amerika," ujar dia.
Romney sendiri langsung memberikan ucapan selamat bagi Obama. Ungkapan itu ia sampaikan dalam pidatonya di Boston. Kata Romney, sebelum berbicara di depan publik, ia telah menghubungi Obama.
"Ini adalah tantangan terbesar untuk bangsa kita," ujar Romney. "Saya berdoa bahwa Presiden akan sukses dalam memimpin bangsa Amerika."
Pengamat dari Institute for Development of Economics and Finance, Aviliani mengatakan kemenangan Barrack Obama merupakan sesuatu yang baik. Kandidat dari Partai Demokrat ini dinilai pro rakyat sehingga tidak menimbulkan efek negatif pada dunia internasional.
"Sedangkan Romney cenderung tidak akur dengan negara-negara Timur Tengah," ujarnya. Padahal Timur Tengah memberi efek pada dunia, terutama soal harga minyak. "Dengan kemengan Obama, bisa jadi harga minyak tidak bergejolak."
Di pasar saham, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Ito Warsito, berharap kemenangan Obama dapat mendorong transaksi ekonomi antara Indonesia dan Amerika selama empat tahun mendatang. Bila transaksi terus positif, dan ekspor ke Negeri Abang Sam meningkat, Ito yakin pelaku dalam negeri bakal semakin untung. "Selama empat tahun ini kecenderungannya positif,” kata Ito, “Jadi kami berharap hal sama terjadi di empat tahun ke depan.”
Pernyatan berbeda datang dari Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, Mahfud Siddiq. Menurut dia, kemenangan Obama tidak bakal berpengaruh signifikan terhadap pemerintahan Indonesia. Sebab tak ada kebijakan khusus yang signifikan bagi Indonesia. “Bahkan secara umum kebijakan politik luar negeri Amerika masih tetap sama,” kata Mahfud.
Selama masa kampanye, Mahfud melanjutkan, Obama hanya menyinggung urusan dalam negerinya saja. Sedangkan perhatian Indonesia hanya satu akibat dari fokusnya Amerika ke Asia Pasifik dan Asia Timur. Yang dikhawatirkan Mahfud akan mengancam keamanan Indonesia. “Kehadiran militer Amerika di kawasan ini bisa berdampak serius bagi keamanan, politik dan ekonomi, termasuk di Indonesia," kata dia.
WAYAN AGUS PURNOMO | GUSTIDHA BUDIARTIE | DIANING SARI | AYU PRIMA SANDI | CORNILA DESYANA
Baca juga:
Perbedaan Suara Obama-Romney Setipis Silet
Kicau Kemenangan Obama Terpopuler Sepanjang Masa
Menang di Pilpres AS, Obama: "Four More Years"
Begini Peta Pemilu Amerika
Akui Kekalahan, Romney Ucapkan Selamat pada Obama
Meramal Pemenang Pilpres AS di Kedai Kopi
Berita terkait
Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika
12 Februari 2024
Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaCapres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden
26 Mei 2023
Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaKanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika
23 Mei 2023
Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika
Baca SelengkapnyaTuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara
19 April 2023
Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun
Baca SelengkapnyaYevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina
30 November 2022
Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.
Baca SelengkapnyaKecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024
27 November 2022
Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaElon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya
8 November 2022
Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden
Baca SelengkapnyaBos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika
7 November 2022
Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.
Baca SelengkapnyaIni Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk
5 November 2022
Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.
Baca SelengkapnyaApa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia
3 November 2020
Apakah itu Joe Biden atau Donald Trump yang akan memenangkan pemilu Amerika, sama-sama menguntungkan Indonesia selama situasi domestik mendukung.
Baca Selengkapnya