TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, mengakui kondisi partainya kini semrawut. Selain karena adanya sejumlah kasus, Demokrat merupakan partai baru yang belum terorganisasi secara baik dibanding partai-partai besar lainnya. “Banyak kader yang tidak cerdas. Akibatnya, sulit bagi Demokrat menyampaikan visi dan misi,” ujar dia di Jakarta, Ahad, 9 Desember 2012.
Menurut dia, selain kecerdasan para kader, hal yang mempengaruhi sulitnya penyatuan tujuan partai adalah para anggota bukan murni berasal dari Demokrat. Dia mencontohkan M. Nazaruddin, bekas bendahara umum partai. “Dia kan awalnya dari PPP,” kata Mubarok.
Mubarok juga mengakui, ditetapkannya Andi Mallarangeng sebagai tersangka kasus Hambalang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi merupakan tamparan bagi Ketua Dewan Pembina Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. “Ya, karena Andi bisa disebut sebagai orang kepercayaan SBY,” katanya.
Meski begitu, dia memuji langkah Andi yang mundur dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga serta pengurus Demokrat setelah ditetapkan sebagai tersangka. “Ini bukti tidak adanya intervensi hukum bagi siapa pun.”
Demokrat, Mubarok melanjutkan, akan membahas ini dalam pertemuan tertutup dengan para pengurus partai di kediaman Yudhoyono di Cikeas, Bogor. Pertemuan itu juga untuk menyatukan pendapat, visi, dan misi partai. “Kami akan membahas konsolidasi di parlemen,” ujar dia.
Namun, menurut Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, pertemuan dengan Yudhoyono tidak membahas kasus Andi. Termasuk, pengganti Andi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. “Ini agenda rutin, yakni komunikasi DPP, Fraksi Partai Demokrat, dan Dewan Pembina,” kata dia seusai pertemuan, Ahad malam. “Penggantian itu hak prerogatif Presiden SBY.”
Dalam pertemuan, Nurhayati melanjutkan, Yudhoyono mengingatkan kader Demokrat bahwa dua tahun menjelang pemilihan umum ini dibutuhkan soliditas dan kekompakan dari setiap kader menuju persaingan di 2014. “Komunikasi yang baik dengan semua fraksi dengan berdasarkan politik bersih, cerdas, dan santun agar terus dilaksanakan.”
Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan bakal menguji sah-tidaknya keterangan saksi terkait dengan Anas Urbaningrum dalam kasus Hambalang. Soalnya, menurut juru bicara KPK, Johan Budi S.P., setiap pengakuan yang diungkapkan saksi atau tersangka terkait dengan pihak lain tentu harus didukung alat bukti lainnya. “Keterangan saksi, baik itu tahap penyidikan maupun di persidangan, tetap harus divalidasi lebih dulu,” ujar Johan saat dihubungi, Ahad, 9 November.
Karena itu, Johan meminta publik bersabar ihwal perkembangan penyidikan kasus Hambalang. Untuk saat ini, KPK berfokus pada penyidikan terhadap Andi Alifian Mallarangeng, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga.
Namun O.C. Kaligis, pengacara M. Nazaruddin, menilai KPK seharusnya sudah memiliki alat bukti untuk menjerat Anas dalam kasus Hambalang. Menurut dia, alat bukti itu adalah keterangan tujuh saksi dan sejumlah fakta sidang dalam kasus korupsi Wisma Atlet. “Keterangan saksi dalam kasus Wisma Atlet sangat jelas menceritakan peran Anas,” ujar dia kemarin.
SATWIKA MOVEMENTI | PRIHANDOKO |FEBRIYAN | TRI SUHARMAN | SUKMA
Berita terkait:
Andi Mallarangeng Terkenal Kikir
Abraham Sebut Andi Mallarangeng Kesatria Bugis
Rapat di Cikeas, SBY Tak Bahas Pengganti Andi
Pengacara Nazaruddin: Anas Jelas Terlibat
Berita terkait
Demokrat Kasihani Anas Urbaningrum, Sebut Jadi Korban Adu Domba Kubu Moeldoko dan PKN
13 April 2023
Politikus Demokrat Herman Khaeron menilai pidato Anas Urbaningrum lebih cenderung mengarahkan pada politik persahabatan, alih-alih politik permusuhan.
Baca SelengkapnyaPengembangan Kawasan Olahraga Hambalang Terganjal Masalah Hukum
17 Maret 2021
Menpora Zainuddin Amali merespons kemungkinan Kawasan Olahraga Hambalang sebagai lokasi pemusatan latihan nasional.
Baca SelengkapnyaKPK Beri Lampu Hijau Pembangunan Hambalang Dilanjutkan, tapi ...
21 Juli 2020
Pembangunan proyek Hambalang sebagai lokasi pelatnas sudah mendapat lampu hijau dari KPK untuk dilanjutkan, namun terkendala wabah Covid-19.
Baca SelengkapnyaMenpora Susun Grand Design Olahraga, Akan Lahirkan Zohri Baru
27 Mei 2020
Kemenpora sedang menyusun Grand Design Olahraga Nasional untuk menghasilkan atlet berprestasi secara sistematik
Baca SelengkapnyaSBY: Saya Menahan Emosi Difitnah Soal Century dan Hambalang
11 November 2018
Curahan hati ini diungkapkan SBY saat menutup pembekalan calon anggota legislatif Partai Demokrat yang sudah berlangsung sejak kemarin.
Baca SelengkapnyaAjukan PK, Anas Urbaningrum Minta Divonis Bebas
12 Juli 2018
Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta divonis bebas lewat permohonan PK dalam kasus Hambalang.
Baca SelengkapnyaAjukan PK, Anas Urbaningrum Gunakan Empat Novum Ini
24 Mei 2018
Dalam peninjauan kembali atau PK tersebut, Anas Urbaningrum mengajukan empat bukti baru atau novum.
Baca SelengkapnyaMuncul di SEA Games, Andi Mallarangeng Dukung Timnas U-22
22 Agustus 2017
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng muncul di
Kuala Lumpur mendukung timnas U-22 melawan Vietnam di SEA Games.
Jalani Hukuman 3,5 Tahun, Choel Dikirim ke Penjara Sukamiskin
21 Juli 2017
Choel Mallarangeng akan menjalani hukumannya selama 3,5 tahun penjara di Lapas Sukamiskin, Bandung.
Baca SelengkapnyaSetelah Bebas, Andi Mallarangeng Kembali ke Demokrat Bantu SBY
20 Juli 2017
Selain kembali bergabung dengan Partai Demokrat dan membantu SBY, Andi Mallarangeng berencana kembali mengajar di kampus.
Baca Selengkapnya