Melengserkan Anas Bermodalkan Hasil Survei?

Reporter

Editor

Selasa, 5 Februari 2013 09:42 WIB

Ketua umum partai demokrat Anas Urbaningrum (kanan) dan Sekjen partai demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono (kiri) menunjukkan nomor 7 saat pengundian nomor urut partai politik peserta Pemilu 2014 di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin (14/1). ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - Internal Partai Demokrat kembali memanas. Sebagian kader partai yang dikenal dekat dengan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono menuntut Anas Urbaningrum mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum.

Desakan itu muncul setelah hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting menyebutkan elektabilitas Partai Demokrat melorot. Anas dianggap sebagai penyebab kemerosotan suara partai. Lembaga survei ini menyatakan tingkat keterpilihan Partai Demokrat kini hanya sebesar 8 persen. Angka ini merosot drastis dibandingkan hasil Pemilu 2009 yang mencapai angka 20 persen.

Hasil survei ini dengan cepat ditanggapi Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Jero Wacik. Bahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini meminta Komisi Pemberantasan Korupsi memperjelas status keterlibatan Anas dalam perkara korupsi Hambalang, apa benar terlibat atau tidak. Karena menurut dia, jika dibiarkan berlarut-larut partai yang didirikan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, yang juga merupakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bisa hancur.

"Partai ini terpuruk dan di bawah ekspektasi. Kami minta Pak SBY turun tangan menyelamatkan Demokrat," kata Jero Senin, 4 Februari 2013.

Tak hanya Jero, bahkan kali ini Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, yang dikenal cukup dekat dengan Anas, pun angkat bicara. Serupa dengan pernyataan Jero, pria yang akrab disapa Ibas itu juga mendesak KPK memastikan status kader Demokrat yang diduga terlibat korupsi. “Kalau salah, ya, salah; kalau tidak, ya, tidak,” kata dia dalam keterangan tertulisnya.

Ibas mensinyalir merosotnya citra partai disebabkan oleh kasus korupsi yang melibatkan sejumlah kader. Putra bungsu Yudhoyono itu juga menilai hasil survei tersebut menjadi lampu merah bagi partai untuk berbenah dan introspeksi. " Partai Demokrat harus diselamatkan," kata dia.

Kubu Anas jelas tak terima dan membela habis-habisan sang ketum. Wakil Direktur Eksekutif Bidang Pembinaan Sumber Daya Manusia Dewan Pengurus Pusat Demokrat, M. Rahmad, menyebutkan bahwa langkah Jero meminta Anas mundur berisiko menghancurkan partai. “Anas mundur, ribuan kader Demokrat hengkang,” ujarnya.

Adapun Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat, Saan Mustopa, berpendapat seharusnya kader bersinergi menyikapi hasil survei. Dia pun menegaskan bahwa keterlibatan Anas dalam perkara Hambalang belum jelas. “Jika berstatus tersangka, kader Demokrat pasti mundur dari jabatannya.”

Polemik ini kembali memicu perbedaan pendapat di daerah. Sejumlah pengurus mendesak Anas untuk mundur, sebagian lain menyatakan tak perlu. Wakil Ketua Partai Demokrat Jawa Tengah, Prajoko Haryanto, menyatakan harus ada keputusan politik terkait dengan masalah Anas yang selalu dikaitkan dengan kasus korupsi. “Kalau Anas merasa bersalah, ya, lebih baik menyerahkan jabatannya,” kata dia.

Sebaliknya, Wakil Ketua II Dewan Pimpinan Daerah Demokrat Yogyakarta, Putut Wiryawan, justru menyayangkan langkah Jero yang meminta Yudhoyono terlibat. Ia menafsirkan hal itu sebagai upaya melengserkan Anas. “Pemilu tinggal 14 bulan lagi. Tak ada waktu untuk Kongres Luar Biasa,” katanya.

Ramai internal Demokrat meminta kejelasan nasib Anas, akhirnya ditanggapi KPK. Ketua KPK Abraham Samad yakin para pimpinan komisi segera bersepakat soal status Anas dalam kasus dugaan korupsi proyek pusat sarana olahraga Hambalang. Tapi Abraham mengatakan pimpinan belum membahas bukti keterlibatan Anas dalam kasus itu. “Belum sampai ke situ, tapi saya yakin akan ditemukan kesepakatan,” kata Abraham melalui pesan pendek kepada Tempo, kemarin.

WAYAN AGUS PURNOMO | ANANDA BADUDU | BERNADETTE CHRISTINA | PRIHANDOKO | SATWIKA | EFRI R | MUNAWWAROH


Berita Terkini:
Habis Umrah, SBY Akan Panggil Menteri Suswono

Diminta Mundur, Anas Urbaningrum Tak Terpengaruh

Kubu SBY Bermanuver, Anas Terdesak?

Miranda dan Neneng Balik ke Rutan KPK

Berita terkait

Ini Alasan Anas Urbaningrum Belum Tentukan Dukungan ke Salah Satu Capres-Cawapres

23 Desember 2023

Ini Alasan Anas Urbaningrum Belum Tentukan Dukungan ke Salah Satu Capres-Cawapres

Ketum Partai Kebangkitan Nusantara Anas Urbaningrum ungkap alasan partainya belum tentukan arah dukungan ke pasangan capres-cawapres pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Belum Tentukan Arah Mendukung Pasangan Capres, Inilah Profil PKN

30 Oktober 2023

Belum Tentukan Arah Mendukung Pasangan Capres, Inilah Profil PKN

Soal dukungan capres dan cawapres di Pilpres 2024 akan dibahas di Majelis Agung PKN.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Bicara Drama Bacapres: Pada Waktunya PKN Bersikap

10 September 2023

Anas Urbaningrum Bicara Drama Bacapres: Pada Waktunya PKN Bersikap

Anas Urbaningrum memastikan PKN akan mendukung salah satu capres. Namun belum saat ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan dan Anas Urbaningrum Dijadwalkan Berkunjung ke Sumatera Selatan

7 September 2023

Anies Baswedan dan Anas Urbaningrum Dijadwalkan Berkunjung ke Sumatera Selatan

Anies Baswedan bakal berakhir pekan di Palembang. Di hari yang sama, Anas Urbaningrum juga dijadwalkan ke Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Hadiri Deklarasi Prabowo Subianto oleh PBB, Ini Profil Cak Imin, Anis Matta, dan Anas Urbaningrum

31 Juli 2023

Hadiri Deklarasi Prabowo Subianto oleh PBB, Ini Profil Cak Imin, Anis Matta, dan Anas Urbaningrum

Cak Imin, Anas Urbaningrum, dan Anis Matta hadiri deklarasi Prabowo Subianto sebagai Capres 2024 oleh PBB. Ini profil ketiga ketua umum partai itu.

Baca Selengkapnya

Profil Partai Kebangkitan Nusantara, Eks Sayap Partai Demokrat yang Disebut Anas Urbaningrum Bukan Partai Keluarga

16 Juli 2023

Profil Partai Kebangkitan Nusantara, Eks Sayap Partai Demokrat yang Disebut Anas Urbaningrum Bukan Partai Keluarga

Anas Urbaningrum sebut Partai Kebangkitan Nusantara bukan partai keluarga yang ekslusif. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat

16 Juli 2023

Anas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat

Anas Urbaningrum kembali terjun ke dunia politik setelah bebas. Gede Pasek sempat singgung hak berserikat.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Bilang PKN Bukan Partai Keluarga

16 Juli 2023

Anas Urbaningrum Bilang PKN Bukan Partai Keluarga

Anas Urbaningrum optimistis partai ini akan menjadi magnet bagi hadirnya calon kader baru yang ingin bergabung.

Baca Selengkapnya

Profil Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara

15 Juli 2023

Profil Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara

Anas Urbaningrum terpilih sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara yang baru. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya