Densus 88 Kejar Penyerbu Lapas Cebongan

Reporter

Editor

Rabu, 27 Maret 2013 05:32 WIB

Petugas Brimob bersenjata laras panjang berjaga di depan Lapas IIB Cebongan, kabupaten Sleman, Yogyakarta (23/3). Segerombolan orang bersenjata laras panjang telah menyerbu Lapas Cebongan dan membunuh 4 orang tersangka pembunuhan Sertu Santoso. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menerjunkan Detasemen Khusus 88 Antiteror guna mengungkap kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu pekan lalu. “Semua sumber daya di Polri dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk melakukan pengungkapan (kasus itu),” kata juru bicara Markas Besar Polri, Boy Rafli Amar, di Jakarta Selasa 26 Maret 2013.

Menurut Boy, polisi akan bekerja maksimal dalam pengungkapan kasus yang menewaskan empat tahanan itu. Mereka akan berupaya keras mengumpulkan fakta yang lebih akurat. “Pekerjaan ini tidak mudah,” kata Boy. “Bisa saja informasi akurat didapat di tempat lain, yang katakanlah terkait dengan orang-orang yang mirip dengan yang dijelaskan di TKP.”

Penyidik Polri, ujar Boy, masih menyelidiki insiden penyerangan LP Cebongan tersebut dengan mengumpulkan barang bukti. Mereka juga memeriksa puluhan saksi, baik narapidana maupun sipir. Tim Laboratorium Forensik juga sedang mengidentifikasi peluru yang ditemukan di lokasi.

“Kami masih mempelajari temuan-temuan yang diperoleh,” ucapnya. “Pelakunya masih gelap, belum diketahui. Kami ingin kerja profesional didasarkan bukti scientific,” tuturnya.

Kepolisian, Boy mengatakan, juga berharap dukungan dan bantuan informasi dari masyarakat. “Barangkali ada masyarakat yang menyimpan info, jangan sampai info itu tidak digunakan,” ucapnya.

Pada Sabtu dinihari pekan lalu, sekitar 17 orang menyerbu LP Cebongan dengan menggunakan senjata laras panjang, pistol, dan granat. Mereka menembak hingga tewas para tersangka penganiayaan dan pembunuhan anggota Kopassus, Sersan Satu Santoso, di Hugo’s Cafe, Jalan Adisutjipto Km 8,5 Maguwoharjo, Sleman, pada Selasa pekan lalu.

Keempat tersangka pembunuh tentara itu adalah Hendrik Angel Sahetapy alias Deki, 31 tahun, Yohanis Juan Manbait (38), Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu alias Adi (29), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33). Mereka tewas tertembak dengan 31 peluru di tubuhnya.

Selasa 26 Maret 2013, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia juga memulai penyelidikan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman. Mereka menemukan kesaksian yang mengejutkan dalam eksekusi empat tahanan yang tewas Sabtu pekan lalu. Sebanyak 31 tahanan di blok A5 (Anggrek Nomor 5) yang menyaksikan eksekusi itu dipaksa tepuk tangan oleh penembak.

“Ya, mereka dipaksa eksekutor itu untuk bertepuk tangan setelah ia menembak mati empat tahanan,” kata penyidik Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Mimin Dwi Hartono, di Cebongan.

Sumber Tempo di Cebongan menyebutkan, saat tepuk tangan, ada salah satu tahanan yang berteriak, “Hidup Kopassus!” Teriakan itu membuat eksekutor marah. “Siapa yang teriak? Saya tembak kamu!” kata sumber, menirukan ucapan eksekutor. Untunglah itu hanya gertakan.

Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila juga mengungkapkan, berdasarkan keterangan saksi, Komisi menyimpulkan pelaku sangat terlatih dan profesional. Ia menyebutkan, setiap personel kawanan itu membawa senjata laras panjang dan pistol di kiri dan kanan pinggang serta memakai rompi dan zebo (penutup muka) yang seragam. Mereka juga mengenakan rompi yang diduga rompi antipeluru. Sedangkan pakaian yang dikenakan ada yang berupa kemeja lengan pendek ataupun panjang. Celana yang dikenakan bukan seragam, tapi postur tubuhnya tegap dengan tinggi yang hampir sama. “Bergerak dengan singkat, cepat, terencana,” kata Laila.

Sebelumnya, Kepala Penerangan Kopassus Mayor Susilo menyatakan pihaknya akan menindak tegas anggotanya jika terlibat kasus penyerangan ke Lapas Cebongan. Hingga kini, Kopassus mengklaim belum ada bukti keterlibatan mereka. “Kami masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian,” kata Susilo.

TIM TEMPO

Berita Terpopuler:
Tahanan LP Sleman Sempat Dianiaya Sebelum Ditembak

Asal-usul Peluru di Penjara Cebongan Sleman

Profil Eyang Subur: Penjahit Jadi Kolektor Kristal

Drama 14 Jam Serangan Penjara Cebongan Sleman

Gara-gara Eyang Subur, Adi Bing Slamet Dimusuhi

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

18 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

18 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

20 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

20 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

20 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

20 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

20 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

20 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

21 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

21 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya