Menguak Pelaku Penyerangan Penjara Cebongan Sleman

Reporter

Editor

Senin, 1 April 2013 08:31 WIB

Ratusan warga menjemput peti jenazah berisi korban penyerangan LP Cebongan. TEMPO/Jhon Seo

TEMPO.CO, Yogyakarta--Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta mulai menemukan titik terang dalam mengungkap siapa pelaku penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Dalam waktu dekat, polisi akan menyebar satu atau dua sketsa wajah pelaku penyerangan.

"Ada satu atau dua sketsa wajah yang akan disebar, yaitu pelaku yang membuka penutup kepala ketika menunjukkan surat," kata Komisaris Besar Kris Erlangga, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Yogyakarta, Ahad 31 Maret 2013.

Menurut Kris, sketsa itu dibuat berdasarkan keterangan sejumlah saksi. Seorang penjaga LP Cebongan memang sempat mengintip dari lubang pintu utama penjara ketika pintu itu digedor dari luar oleh salah seorang anggota gerombolan penyerang. Saat itu, penjaga LP melihat jelas wajah si pelaku karena penutup wajahnya dibuka dan digulung hingga jidat. Si pelaku mengaku sebagai petugas Polda Yogyakarta yang hendak "meminjam" empat tahanan. Dia lalu menunjukkan sebuah surat berkop Polda Yogya.

Sebelum sketsa itu disebarkan kepada publik, Kris memastikan akan menunjukkannya kepada semua saksi di penjara Sleman. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, polisi menduga ada dua pelaku yang tidak menggunakan penutup wajah. Tapi, menurut Ketua LP Sleman Sukamto, ada empat pelaku yang tidak memakai penutup wajah.

Akibat penyerangan oleh gerombolan bersenjata laras panjang itu, empat tahanan tewas ditembak. Para korban adalah Hendrik Angel Sahetapy (Deki), Adrianus Candra Galaja (Dedi), Yohanis Juan Manbait, dan Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu. Keempatnya adalah tahanan titipan Polda Yogya dalam kasus pengeroyokan anggota Komando Pasukan Khusus, Sersan Satu Santoso, di Hugo’s Cafe, Yogya, tiga hari sebelumnya.

Polisi juga memastikan penyerang menggunakan 13 senjata api laras panjang dan satu senjata laras pendek. Berdasarkan senjata yang dibawa, menurut Kris, mereka merupakan orang yang mempunyai akses ke tempat penyimpanan senjata dalam jumlah banyak. "Bisa tentara, bisa juga polisi," ujarnya.

Pernyataan Kris ini menguatkan indikasi keterlibatan personel TNI Angkatan Darat dalam peristiwa penyerangan LP Sleman. Indikasi ini sudah diakui Kepala Staf TNI AD Jenderal Pramono Edhie Wibowo kepada wartawan, akhir pekan lalu. "Hasil temuan sementara tim investigasi kepolisian memperlihatkan keterlibatan atau peran oknum TNI AD yang bertugas di Jawa Tengah," katanya. Cek info seputar serangan profesional di Penjara Cebongan Sleman di sini.

MUH SYAIFULLAH I MUHAMMAD RIZKI

Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas

Berita Terkait:

Kasus Cebongan, Ketika Detektif Dunia Maya Beraksi

Malam Jahanam di Cebongan
Sketsa Wajah Penyerang LP Cebongan Segera Disebar

Berita terkait

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

39 menit lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

2 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

3 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

4 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya