Proyek Kampus Cacat Dokumen

Reporter

Editor

Senin, 29 April 2013 11:20 WIB

Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggaran pembangunan kampus Institut Teknologi Sumatera (Itera) dan Institut Teknologi Kalimantan (ITK) ternyata tanpa dilengkapi sejumlah dokumen. Akibatnya, Kementerian Keuangan tak akan membuka blokir anggaran untuk proyek itu bila tak dilengkapi persyaratannya.


“Yakni dokumen grand design proyek, dokumen feasibility study, serta hasil perhitungan dan analisis anggaran secara keseluruhan,” ujar Direktur Anggaran II Kementerian Keuangan, Dwi Pujiastuti Handayani, kepada Tempo kemarin.


Menurut Dwi, dalam proyek pendidikan tinggi yang tertuang dalam rencana kerja dan anggaran (RKA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2013 tak disebutkan alokasi anggaran untuk kedua kampus tersebut. "Padahal RKA ini menjadi dasar pembuatan Keputusan Presiden tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat 2013," katanya.


Anggaran pendidikan tinggi itu sebesar Rp 39,5 triliun. Belakangan diketahui, anggaran tersebut diblokir Kementerian Keuangan karena ada lonjakan Rp 8,5 triliun dari Rp 30,9 triliun. Kenaikan tersebut dinilai menyalahi keputusan presiden (keppres) lantaran tak masuk daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA). Lagi pula tambahan anggaran telah dibahas Kementerian Pendidikan bersama Komisi Pendidikan Dewan Perwakilan Rakyat setelah DIPA ditetapkan pada Desember 2012.


Dwi mengatakan, selain karena masalah dokumen, pemblokiran dilakukan lantaran ada kelemahan dalam memilah proyek prioritas. Hasil keputusan Komisi Pendidikan menyebutkan, Kementerian meminta anggaran untuk pembangunan pagar, pintu gerbang, dan jalan hotmix kampus. "Menurut kami, yang prioritas dalam pembangunan adalah gedungnya dulu," ujarnya.


Advertising
Advertising

Menteri Pendidikan Mohammad Nuh membantah tudingan bahwa pembangunan dua kampus di Lampung dan Balikpapan tersebut tak masuk pagu anggaran. "Itu bahasa yang enggak mungkin. Namanya DIPA, ya, pagu anggaran," kata dia kemarin.


Nuh yakin pencairan anggaran segera tuntas. Pasalnya, pelaksana tugas Menteri Keuangan, Hatta Rajasa, sudah turun tangan. "Sudah tinggal kolonel, bintangnya kan sudah. Sekarang sudah proses (pencairan)," ujarnya.


Adapun Hatta menyatakan Kementerian Keuangan akan membuka blokir anggaran apabila persyaratan sudah dipenuhi. “Yang dibuka adalah sudah memenuhi governance yang benar dan telah dibahas bersama DPR,” ujarnya kepada Tempo kemarin. “Kalau belum memenuhi tidak bisa.”


ALI NUR YASIN | AYU PRIMA SANDI | AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita terkait

BPKD DKI Tepis Isu Heru Budi Pangkas Penerima KJMU untuk Potong Anggaran Pendidikan

50 hari lalu

BPKD DKI Tepis Isu Heru Budi Pangkas Penerima KJMU untuk Potong Anggaran Pendidikan

Kepala BPKD DKI Jakarta membantah adanya instruksi Heru Budi untuk memotong anggaran pendidikan karena ada kebijakan baru pemadanan penerima KJMU.

Baca Selengkapnya

JPPI Minta Anggaran Program Makan Siang Gratis Tak Ambil dari Alokasi untuk Pendidikan

5 Maret 2024

JPPI Minta Anggaran Program Makan Siang Gratis Tak Ambil dari Alokasi untuk Pendidikan

JPPI mengatakan program makan siang gratis tidak boleh mengambil anggaran pendidikan yang saat ini sudah sangat terbebani.

Baca Selengkapnya

Janji Anies Baswedan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

24 Januari 2024

Janji Anies Baswedan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

Anies Baswedan Komitmen akan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

Baca Selengkapnya

Jokowi Soroti Perlunya Kenaikan Anggaran Pendidikan untuk Hadapi Bonus Demografi

16 Januari 2024

Jokowi Soroti Perlunya Kenaikan Anggaran Pendidikan untuk Hadapi Bonus Demografi

Jokowi menyatakan bahwa Indonesia harus mengejar ketimpangan pendidikan dengan negara lain.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Anggaran dan Jumlah Penerima LPDP Ditambah hingga 5 Kali Lipat

16 Januari 2024

Jokowi Ingin Anggaran dan Jumlah Penerima LPDP Ditambah hingga 5 Kali Lipat

Jokowi mengatakan anggaran untuk pendidikan perlu ditambah, termasuk untuk Beasiswa LPDP.

Baca Selengkapnya

Untuk Apa Saja Anggaran Pendidikan RAPBN 2024 Rp 660,8 Triliun?

17 Agustus 2023

Untuk Apa Saja Anggaran Pendidikan RAPBN 2024 Rp 660,8 Triliun?

Presiden Joko Widodo mengatakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 menganggarkan dana pendidikan sebesar Rp 660,8 triliun.

Baca Selengkapnya

APBN 2023 Rp3.061,2 Triliun, Anggaran Ketahanan Pangan Terkecil

1 Desember 2022

APBN 2023 Rp3.061,2 Triliun, Anggaran Ketahanan Pangan Terkecil

Alokasi APBN 2023 itu terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp2.246,5 triliun rupiah, dan transfer ke daerah sebesar Rp814,7 triliun.

Baca Selengkapnya

Komisi VIII DPR Sepakat Perjuangkan Aspirasi Madrasah dan Pesantren

23 September 2022

Komisi VIII DPR Sepakat Perjuangkan Aspirasi Madrasah dan Pesantren

HNW meminta agar Pesantren menjadi Direktorat Jenderal, serta proporsionalitas anggaran bagi madrasah swasta, evaluasi sistem pengangkatan guru madrasah, sosialisasi UU Pesantren, dan realisasi Dana Abadi Pesantren.

Baca Selengkapnya

Perkuat Dana Abadi, Alumni ITS Sumbang Rp 1 Miliar

17 Agustus 2022

Perkuat Dana Abadi, Alumni ITS Sumbang Rp 1 Miliar

Ikatan Alumni ITS menyumbang Rp 1 miliar untuk dana abadi. Dana tersebut digunakan untuk mendukung kegiatan Tri Dharma kampus.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Anggaran Pendidikan 2023 Direncanakan Rp 608,3 Triliun

16 Agustus 2022

Jokowi: Anggaran Pendidikan 2023 Direncanakan Rp 608,3 Triliun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pemerintah menyiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp 608,3 triliun.

Baca Selengkapnya