Hilangnya Nama 15 Anggota DPR Mencurigakan

Reporter

Editor

Kamis, 29 Agustus 2013 12:37 WIB

Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menerima hasil audit investigasi Hambalang dari Ketua Badan pemeriksa Keuangan Hadi Purnomo (kiri) dalam rapat konsultasi, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (31/10). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan audit investigasi tahap II Hambalang yang diserahkan Badan Pemeriksa Keuangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat pada 23 Agustus lalu berbeda dengan draf audit. Beda yang paling kentara adalah hilangnya temuan ihwal dugaan penyimpangan dalam proses persetujuan anggaran di Dewan.


Dalam draf audit disebutkan, terdapat 15 anggota Komisi Olahraga yang diduga terlibat dalam penyimpangan persetujuan anggaran 2010 dan 2011. Di antaranya, Mahyuddin N.S., yang kala itu menjabat Ketua Komisi; dan Wayan Koster (lihat halaman A2: “Proses Penganggaran Hambalang”). Bersama anggota Komisi lainnya, mereka meneken persetujuan alokasi anggaran pada APBN Perubahan 2010, meskipun tambahan anggaran optimalisasi Rp 600 miliar belum dibahas dalam rapat kerja antara Komisi dan Kementerian Olahraga.


Hal lain yang juga hilang dalam laporan kepada Dewan adalah fakta dan proses kejadian perihal persetujuan anggaran dalam APBN dan APBN Perubahan 2010, 2011, serta 2012.


Direktur Advokasi Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada, Oce Madril, mempertanyakan hilangnya nama-nama politikus yang diduga memuluskan penganggaran Hambalang. Ia curiga, BPK telah diintervensi. “Komisioner BPK dipilih secara politik di DPR sehingga mudah mendapatkan tekanan,” ujarnya.


Direktur Anti-Corruption Committee Abdul Muthalib meminta Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut peran 15 politikus itu. Ia yakin intervensi terhadap BPK akan terlihat bila para politikus itu diusut. "KPK sudah memanggil sebagian dari mereka, tentu publik berharap penelusuran dipertajam," ucap dia.


Advertising
Advertising

Anggota BPK, Bahrullah Akbar, membantah tudingan para pegiat antikorupsi. Ia berujar, tidak adanya nama-nama anggota parlemen dalam audit tahap II bukan hasil lobi BPK dan DPR. "Kami memang memeriksa anggota DPR. Namun tidak ada rekayasa dalam hasil audit BPK. Hasil audit yang benar adalah yang diserahkan kepada DPR pada 23 Agustus lalu," katanya.


Wayan Koster menuturkan, anggota Komisi Olahraga kecewa atas kabar keterlibatan mereka dalam memuluskan anggaran Hambalang dengan cara yang tidak sesuai prosedur. Koster berucap, dia dan rekan-rekannya tidak pernah memberikan persetujuan anggaran tahun jamak, namun membenarkan ada penandatanganan APBN Perubahan 2010 dan 2011.


"Tapi itu sudah sesuai prosedur, sudah melalui raker bersama seluruh anggota Komisi dan Kemenpora, meskipun sekali," katanya. Rapat Kerja membahas anggaran perubahan Kementerian Olahraga 2010 dan 2011 ini memberikan mandat kepada kelompok kerja anggaran dan pimpinan untuk melakukan pembahasan lebih lanjut. Karena mendapatkan mandat, kata Koster, semua yang diputuskan dalam pokja anggaran juga menjadi bagian dari keputusan raker.


TRI SUHARMAN | SUNDARI | ANGGA SUKMA | EFRI RITONGA

Berita terkait

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

2 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

37 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

40 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

41 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

41 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

41 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

41 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

41 hari lalu

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

42 hari lalu

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap

Baca Selengkapnya

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

45 hari lalu

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.

Baca Selengkapnya