TEMPO.CO, Jakarta-–Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqqodas mengakui lembaganya masih belum menyentuh pihak-pihak yang diduga menjadi calo atau makelar dalam kasus suap penambahan kuota impor daging sapi. “Sejauh ini kami masih mengumpulkan bukti, termasuk mengungkap siapa Bunda Putri dan perannya dalam kasus itu,” kata Busyro kepada Tempo Ahad, 15 September 2013.
Busyro berharap sidang lanjutan dua terdakwa kasus itu, yaitu Ahmad Fathanah dan bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq, akan semakin memperlihatkan peran nama-nama yang diduga menjadi calo. “Kalau ada dua alat bukti yang cukup, kami jelas akan menjerat mereka.”
Dalam persidangan Fathanah, Kamis tiga pekan lalu, yang menghadirkan saksi Ridwan Hakim—putra keempat Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin—jaksa memutar rekaman percakapan telepon antara Luthfi, Ridwan, dan seseorang bernama Bunda Putri. Dalam percakapan tertanggal 28 Januari 2013 atau sehari sebelum Fathanah ditangkap karena menerima suap Rp 1 miliar dari PT Indoguna Utama, perusahaan pengimpor daging sapi itu, Luthfi menyebut Putri sebagai pengatur para pembuat kebijakan.
Fathanah membantah mengenal Putri, sedangkan Ridwan mengatakan perempuan itu dikenalnya tiga tahun lalu. “Dia pengusaha perkebunan, mentor bisnis saya.”
Pengacara Luthfi, Muhammad Assegaf, mengatakan kliennya belum menjelaskan ihwal Bunda Putri. “Saya tidak punya pengetahuan soal itu,” kata Assegaf. Tempo sudah mencoba menemui Putri di kediamannya di Pondok Indah. Tapi penjaga rumah mengatakan tak ada penghuni bernama Putri tinggal di rumah itu.
Wakil Ketua KPK Zulkarnain mengatakan lembaganya akan mengusut Bunda Putri dan tokoh lain yang muncul dalam sidang. Zulkarnain menduga keberadaan mereka merupakan pertanda kasus ini menyeret pihak lain yang lebih besar. “Mereka berintelektual tinggi, tapi integritasnya dipertanyakan.”
Berdasarkan penelusuran majalah Tempo, Bunda Putri adalah nama lain Non Saputri, pengusaha sekaligus istri ketiga Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanuddin Ibrahim. Bernaldi Djemat, pengusaha, memastikan suara yang disebut sebagai Bunda Putri itu tak lain Non Saputri. “Seratus sembilan puluh persen itu suara Non Saputri,” kata mantan suami Peni Fernita, anak tunggal Non Saputri, ini. “Suara Ibu serak karena dia perokok berat.”
Bernaldi membenarkan kedekatan Saputri dengan Hasanuddin. Tapi Hasanuddin tak menyangkal atau membenarkan saat wartawan menyodorkan foto Saputri seusai rapat kerja dengan Komisi Pertanian DPR, Kamis dua pekan lalu. “Saya tak mau ditanya soal rumah tangga,” katanya.
ANTON APRIANTO | BAGJA HIDAYAT | TRI SUHARMAN | NUR ALFIYAH | PRAM
Berita terkait:
Bunda Putri Masih Misteri di KPK
Bunda Putri Berpengaruh di Kementerian Pertanian
Bunda Putri di Kasus Sapi Adalah Istri Pejabat?
Berita terkait
Hari Pertama Puasa, Harga Daging Sapi di Pasar Palmerah Naik jadi Rp 145 Ribu per Kilogram
53 hari lalu
Sejumlah pedagang di Pasal Pamerah, Jakarta Barat, menyebutkan harga daging sapi naik di hari pertama di bulan puasa.
Baca SelengkapnyaMau Bikin Steak di Rumah? Chef Bagi Saran Pemilihan Daging Sapi
17 Juni 2023
Chef membagi tips memilih bagian daging sapi seperti sirloin atau tenderloin untuk memasak steak di rumah. Ketahui juga merek daging.
Baca SelengkapnyaKenali 4 Ciri Daging Sapi Giling yang Sudah Busuk
10 Juli 2022
Daging sapi giling dapat ditemukan di berbagai supermarket atau toko terdekat, namun tak jarang juga banyak daging yang tidak fresh atau sudah busuk.
Baca SelengkapnyaStok Terbatas, Harga Daging Sapi di Sumut Kini Rp 160 Ribu Per Kilo
24 April 2022
Harga daging sapi segar akhir pekan ini bergerak naik lagi di pasar Sumatera Utara atau Rp140. 000- Rp160. 000 per kg.
Baca SelengkapnyaKetua JAPPDI Sebut Kenaikan Harga Daging Sapi karena Pasokan Australia Berkurang
1 Maret 2022
Kenaikan harga daging sapi sudah terjadi sejak hulu karena persaingan dengan Cina dan Vietnam.
Baca SelengkapnyaPengusaha Minta Pemerintah Buka Jalur Impor Sapi Bakalan dari Brazil
7 Mei 2021
Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Daging dan Feedlot Indonesia Joni Liano mengatakan impor sapi bakalan dari Australia menurun sejak Covid-19.
Baca SelengkapnyaImpor Daging Sapi dari Australia Belum Stabil Jadi Penyebab Harganya Tinggi
7 Mei 2021
Oke Nurwan mengatakan harga daging sapi impor dari Australia terus mengalami kenaikan sejak akhir 2020..
Baca Selengkapnya420 Ton Daging Sapi Impor dari Brasil Mulai Datang di Indonesia Secara Bertahap
3 Mei 2021
PT RNI dan PT Berdikari (Persero) mendatangkan daging sapi beku boneless asal Brasil sebanyak 420 ton secara bertahap ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaSusi Pudjiastuti Heran Daging Sapi Impor Australia di Vietnam Bisa Lebih Murah
23 Februari 2021
Susi Pudjiastuti heran harga daging sapi di Vietnam bisa lebih murah dibanding di Indonesia padahal sama-sama impor dari Australia.
Baca SelengkapnyaIA-CEPA berlaku, 575 Ribu Sapi Bebas Bea Masuk ke RI
6 Juli 2020
Australia bisa mengekspor 575.000 sapi ke Indonesia tanpa dikenakan bea masuk seiring diimplementasikannya IA-CEPA.
Baca Selengkapnya