KPK Periksa Bos Proyek E-KTP di Singapura

Reporter

Editor

Kamis, 26 September 2013 09:03 WIB

Petugas mendata KTP Elektronik di Kantor RW 04, Kelurahan Johar Baru, Jakarta Pusat, Minggu 12 Agustus 2012. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta-Bos PT Sandipala Arthaputra, Paulus Tannos, menuding Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Diah Anggraeni merekayasa rapat pembahasan proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP. Dalam rapat itu, menurut Paulus, pihak Kementerian mengeluarkan kebijakan yang merugikan perusahaannya sebagai anggota konsorsium pelaksana proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut.

”Porsi pekerjaan Sandipala diturunkan, sementara porsi pekerjaan PNRI (Percetakan Negara Republik Indonesia) ditambah,” ujar Paulus saat dihubungi Rabu 5 September 2013. “Itu keputusan rapat sepihak.”

Ironisnya, kata Paulus, perwakilan Sandipala disebut hadir, dan tertuang dalam notulen rapat. Padahal, kata dia, tak ada pihak Sandipala yang ikut rapat pada 19 Desember 2011 itu. ”Kami bahkan tak diberi tahu ada rapat,” kata dia.

Proyek e-KTP digarap lima perusahaan yang tergabung dalam konsorsium: PT PNRI (pencetakan), LEN Industri (alih teknologi, AFIS), Quadra Solution (hardware dan software), Sucofindo (bimbingan teknis), dan Sandipala yang kebagian porsi pencetakan.

Menurut Paulus, kecuali Sandipala, rapat yang berlangsung di ruang kerja Sekretaris Jenderal Kementerian itu dihadiri Isnu Edhi Wijaya (PNRI), Anang Sudihardjo (Quadra Solutions), Wahyuddin (LEN Industri), dan Arief Safari (Sucofindo).

Dalam rapat, kata Paulus, porsi pekerjaan Sandipala dalam pencetakan diturunkan menjadi 60 juta kartu atau sekitar 34 persen, sedangkan porsi PNRI bertambah menjadi 112 juta keping. Pengurangan kuota pekerjaan berdampak berkurangnya nilai kontrak. ”Sandipala seharusnya dapat Rp 1,63 triliun. Tapi, gara-gara porsi pekerjaan dikurangi, cuma terima Rp 950 miliar,” ujar pria yang kini menetap di Singapura itu.

Tempo belum berhasil meminta konfirmasi Diah Anggraeni. Adapun Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi memastikan jajarannya tak mengintervensi proyek e-KTP. Dia menegaskan, pejabat, termasuk Sekretaris Jenderal Diah Anggraeni, tidak akan melakukan hal tersebut. ”Saya pastikan tidak seperti itu,” kata Gamawan melalui pesan pendek kemarin.

Proyek e-KTP belakangan ditengarai bermasalah dan diduga ada rasuah. Informasi ini bermula dari ”nyanyian” M. Nazaruddin, bekas Bendahara Partai Demokrat. Kepada penyidik KPK, dia mengaku bersama Setya Novanto, Bendahara Umum Golkar, merancang penggelembungan nilai proyek e-KTP hingga Rp 2,5 triliun. Setya sendiri membantah disebut terlibat proyek e-KTP. ”Saya tidak pernah rapat soal e-KTP atau bertemu Nazaruddin.”

Ketua KPK Abraham Samad memastikan lembaganya terus menelusuri kebenaran laporan Nazaruddin. KPK sudah memeriksa Paulus di Singapura pada 22 Agustus 2013. Pemeriksaan itu berkaitan dengan perusahaannya selaku anggota konsorsium proyek e-KTP. ”KPK ingin mengetahui detail proyek e-KTP dan latar belakang masuknya Sandipala di proyek e-KTP.”

MUHAMAD RIZKI | TRI SUHARMAN | GALVAN YUDISTIRA | SUKMA

Berita terkait

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

5 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

8 jam lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

23 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

2 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

3 hari lalu

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

KPK menyita aset yang diduga milik bekas Bupati Labuhanbatu, Erik Atrada Ritonga, di Kota Medan

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

3 hari lalu

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

Bekas Bupati Muna, La Ode Muhammad Rusman Emba, divonis tiga tahun penjara dalam kasus suap dana PEN (pemulihan ekonomi nasional)

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

3 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya