Adik Atut Diduga Kutip Komisi Proyek Masjid RP 94 Miliar

Reporter

Editor

Senin, 21 Oktober 2013 08:54 WIB

Pengusaha, Chaeri Wardana atau Wawan. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

TEMPO.CO, Bandung-Tubagus Chaeri Wardana, adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, diduga mengambil fee dari proyek pembangunan Masjid Al-Bantani, Serang, berbiaya Rp 94,3 miliar. Dalam proyek yang dimulai pada 2008 dan selesai pada 2010 ini, Chaeri disebut mengubah nomor rekening penampung uang pembayaran dari PT Gunakarya Nusantara selaku kontraktor menjadi rekening pribadinya. (Baca: Adik Atut Diduga Kutip Komisi Proyek Masjid)

Penyimpangan itu, menurut Direktur Utama PT Gunakarya, Nila Suprapto, dipergoki tatkala uang pembayaran termin pertama dari Provinsi Banten sebesar Rp 10 miliar tak masuk ke rekening perusahaan. Ia lalu meminta Chaeri membuat rekening penampung baru atas nama perusahaan. Namun permintaan itu tak kunjung dipenuhi hingga pembangunan masjid rampung. (Baca:Chaeri Dituduh Palsukan Paraf dalam Proyek Masjid)

"Saya tidak memberikan fee (komisi), Wawan (panggilan Chaeri) yang potong sendiri duit itu," tuturnya kepada Tempo, Kamis pekan lalu. Sejak kejadian tersebut, Nila marah dan tak mau lagi mengurus proyek masjid. Walhasil, Gunakarya hanya mendapat untung Rp 530 juta atau sekitar 0,5 persen dari nilai kontrak. “Kalau jumlah komisi yang diterima Wawan saya tak tahu, soalnya hanya dia yang bisa melihat rekening itu,” kata Nila.

Ditangkap pada 3 Oktober 2013, Chaeri kini mendekam di ruang tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka penyuap Ketua Mahkamah Konstitusi (nonaktif) Akil Mochtar. Suap itu diberikan berkaitan dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Lebak, Banten. Pengacara Chaeri, Pia Akbar Nasution, hingga kemarin tidak bisa dihubungi.

Juru bicara KPK, Johan Budi, mengatakan penyidik telah menyita brankas dan sejumlah dokumen milik suami Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany itu. "Kemarin kan barang-barang itu disegel, sekarang disita. Chaeri diminta menyaksikan," kata dia pada Jumat pekan lalu.

Koordinator Jaringan Warga untuk Reformasi Banten, Oman, mengatakan sudah melaporkan proyek-proyek yang berhubungan dengan Chaeri kepada KPK. Menurut dia, Chaeri menggunakan perusahaan-perusahaan kroninya untuk memenangi lelang di Banten. Salah satunya adalah PT Buana Wardana Utama. (Baca: Hendak Laporkan Korupsi Lebak, Aktivis Dirampok)

Buana terindikasi tak becus mengerjakan proyek Jalan Tanjung Lesung-Sumur di Kabupaten Pandeglang senilai Rp 19,5 miliar pada 2012. Laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Banten menyebutkan adanya dugaan kerugian negara senilai Rp 6 miliar dalam penggarapan proyek itu. “Kasus suap di Mahkamah Konstitusi bisa menjadi pintu masuk KPK untuk membongkar kejahatan Wawan,” ujar dia.

PERSIANA GALIH | MUHAMAD RIZKI | WASI’UL ULUM | EFRI R

Berita terkait

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

38 menit lalu

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

2 jam lalu

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

3 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

3 jam lalu

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

KPK memeriksa Direktur Utama PT Taspen Antonius N. S. Kosasih dalam kasus dugaan korupsi kegiatan investasi fiktif perusahaan pelat merah itu.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

4 jam lalu

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

7 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor memenuhi panggilan pemeriksaan penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Baca Selengkapnya

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

7 jam lalu

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

Jaksa KPK mengatakan eks Hakim Agung Gazalba Saleh berupaya menyembunyikan uang hasil korupsi dengan cara membeli mobil, rumah, hingga logam mulia.

Baca Selengkapnya

Pejabat Bea Cukai Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Kasus Gratifikasi dan TPPU di Tipikor Surabaya

10 jam lalu

Pejabat Bea Cukai Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Kasus Gratifikasi dan TPPU di Tipikor Surabaya

Jaksa KPK telah melimpahkan surat dakwaan dan berkas perkara dengan terdakwa Eko Darmanto ke Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

12 jam lalu

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

Dugaan pembelian senjata oleh ajudan itu diungkap ke persidangan oleh kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, namun jaksa KPK bilang tidak ada.

Baca Selengkapnya

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

18 jam lalu

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.

Baca Selengkapnya