Publik Australia Desak Abbott Minta Maaf

Reporter

Editor

Rabu, 20 November 2013 08:39 WIB

Tony Abbott. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

TEMPO.CO, Jakarta-Terbukanya kasus penyadapan dinas intelijen Australia terhadap komunikasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan orang-orang dekatnya, memicu ketegangan politik. Publik Australia, termasuk mantan pejabat dan akademisi, berpendapat Perdana Menteri Tony Abbott seharusnya meminta maaf kepada Indonesia untuk menjaga hubungan baik kedua negara.

Dalam sebuah polling yang dilakukan media Australia, Sydney Morning Herald, mayoritas (63 persen) responden menginginkan pemerintah di Canberra memohon maaf kepada Indonesia. Hanya 38 persen dari 5.648 responden yang mengikuti polling itu hingga kemarin malam, mengatakan tidak harus minta maaf. (Baca: Australia Tanggapi Serius Kemarahan Indonesia)

Mantan Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr menggambarkan, pertikaian diplomatik ini sebagai "bencana". Dia mendesak pemerintah Abbott segera meminta maaf. Ia juga menyarankan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop “menemukan kata-kata yang tepat untuk meminta maaf.” (Baca: DPR Nilai Australia Tak Serius Sikapi Penyadapan)

Profesor Damien Kingsbury, ahli Indonesia dari Deakin University Damien, mengakui hubungan dua negara ini dalam krisis. ''Ini bencana," kata Kingsbury. Ia setuju dengan pandangan Carr bahwa Bishop seharusnya meminta maaf kepada Indonesia. (Baca: Panas-Dingin Australia dan Indonesia)

Perdana Menteri Tony Abbott kemarin menyatakan tetap tidak akan meminta maaf. "Australia tidak bisa diharapkan untuk meminta maaf atas langkah-langkah yang kami ambil untuk melindungi negara kami saat ini atau di masa lalu," kata Abbott di depan parlemen Australia di Canberra. (Baca: Isu Penyadapan, SBY-Abbott Belum Saling Kontak)

SBY dalam akun twitternya mengatakan, "Juga menyesalkan pernyataan Perdana Menteri Australia yang meremehkan soal penyadapan terhadap Indonesia, tanpa adanya penyesalan." (Baca:Kicauan Lengkap SBY di Twitter Soal Penyadapan)

Skandal penyadapan ini terkuak kepada publik setelah Guardian dan Kelompok Fairfak Media, Senin lalu, melansir berita bahwa Australian Signal Directorate menyadap percakapan telepon Yudhoyono. Informasi ini berdasarkan dokumen yang dibocorkan mantan analis badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), Edward Snowden. (Baca: Negara-negara Ini Juga Disadap Amerika)

SYDNEY MORNING HERALD | ABC.NET.AU | ABDUL MANAN

Berita terkait

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

5 Maret 2024

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu terakhir Moskow mengecam apa yang mereka lihat sebagai bukti niat Barat untuk menyerang Rusia secara langsung.

Baca Selengkapnya

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

4 Maret 2024

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

21 Desember 2023

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

Salah satu ancaman yang dihadapi pengguna ponsel pintar atau HP adalah penyadapan. Berikut tanda-tanda HP disadap dan cara mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

3 Agustus 2023

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

Kesepakatan mencurigakan soal transfer Emilio Audero Mulyadi terungkap lewat penyadapan.

Baca Selengkapnya

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

20 Juni 2023

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto, mengatakan penyalahgunaan perangkat spyware Pegasus oleh aparat merupakan unlawful surveillance

Baca Selengkapnya

Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

17 Juni 2023

Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

Pegasus sempat menggemparkan dunia karena digunakan untuk menyadap tokoh dunia, aktivis hak asasi manusia, jurnalis, bahkan lawan politik.

Baca Selengkapnya

Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

28 Maret 2023

Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

Pangeran Harry secara mengejutkan hadir di Pengadilan Tinggi London yang menyidangkan pemilik harian Daily Mail

Baca Selengkapnya

6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

1 Maret 2023

6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meredam kekhawatiran terhadap ancaman penyadapan akun WhatsApp. Berikut tips yang bisa Anda lakukan.

Baca Selengkapnya

Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

28 Desember 2022

Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

Komisi Yudisial mengatakan meski punya kewenangan penyadapan, namun hal itu tak mudah untuk dilakukan. Harus kerja sama dengan penegak hukum lain.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif

30 September 2022

Pengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif

Pada kasus Social Spy WhatsApp, puluhan domain Indonesia .id, .co.id dan .or.id secara serentak menyebarkan disinformasi.

Baca Selengkapnya