Korupsi Politikus, Partai Cuci Tangan

Reporter

Editor

Rabu, 4 Desember 2013 10:26 WIB

Ilustrasi korupsi

TEMPO.CO, Jakarta--Sejumlah pengurus partai politik menyatakan kasus korupsi yang menjerat kader mereka tak berhubungan dengan partai. Hasil polling yang diadakan Tempo menunjukkan para petinggi partai menilai korupsi itu dilakukan secara pribadi dan bukan untuk kepentingan partai.

“Korupsi lebih untuk kepentingan pribadi. Saya kira tak ada partai yang menugaskan kadernya untuk korupsi,” kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, saat dihubungi Selasa 3 Desember 2013.

Ketua Partai Golkar Aziz Syamsuddin Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Mindo Sianipar, dan Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional Tjatur Sapto Edy juga berpendapat sama. “Itu oknum, jangan dilibatkan secara institusi partai,” kata Aziz yang juga Wakil Ketua Komisi Hukum DPR.

Hanya Bendahara Umum Partai Keadilan Sejahtera, Mahfudz Abdurrahman, yang menilai korupsi terjadi karena partai membutuhkan duit. Menurut Mahfudz, sistem pemilihan umum saat ini, yaitu suara terbanyak, mengakibatkan persaingan tinggi sehingga biaya yang dikeluarkan partai pun besar. “Korupsi terjadi karena pembiayaan partai,” katanya.

Polling ini dilakukan terhadap lima petinggi partai terbesar di Dewan Perwakilan Rakyat. Sejumlah kader lima partai itu terjerat korupsi, ada yang menjadi tersangka, ada pula yang sudah terpidana. Anggota DPR dari Golkar, Chairun Nisa, misalnya, menjadi tersangka kasus suap bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar—juga bekas kader partai beringin. Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan PDIP, Emir Moeis, kini sedang diadili dalam kasus suap proyek Pembakit Listrik Tenaga Uap Tarahan, Lampung.

Bekas Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, juga sedang diadili dalam kasus suap penambahan kuota impor daging sapi dan pencucian uang. Sedangkan bekas anggota Badan Anggaran DPR dari PAN, Wa Ode Nurhayati, mendekam di penjara karena divonis bersalah dalam kasus suap dana infrastruktur daerah.

Peneliti Indonesia Corruption Watch, Abdullah Dahlan, menilai partai cuci tangan atas kader mereka yang tersangkut korupsi. Menurut dia, korupsi kader tak bisa dipisahkan dari partainya. “Partai kerap mewajibkan kadernya menyetor duit,” katanya. Abdullah menilai partai justru mendukung kadernya yang terjerat korupsi. Misalnya, dengan menyiapkan bantuan hukum bagi kader yang menjadi tersangka.

TRI SUHARMAN | WAYAN AGUS PURNOMO | AMRI MAHBUB | PRAM

Berita terkait:
Kasus SKK Migas, KPK Kontak Aparat Singapura

Anny: Anggaran Hambalang Selesaikan, Kata Menteri

KPK Minta Bankir Tak Bobol Bank untuk Pemilu 2014

Moeldoko Akui Pernah Bertemu Rudi Rubiandini

Berita terkait

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

7 jam lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

21 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

2 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

3 hari lalu

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

KPK menyita aset yang diduga milik bekas Bupati Labuhanbatu, Erik Atrada Ritonga, di Kota Medan

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

3 hari lalu

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

Bekas Bupati Muna, La Ode Muhammad Rusman Emba, divonis tiga tahun penjara dalam kasus suap dana PEN (pemulihan ekonomi nasional)

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

3 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya