Ketika Gebrakan Wali Kota Risma Usik Pengusaha

Reporter

Editor

Selasa, 18 Februari 2014 12:27 WIB

Tri Rismaharini. TEMPO/Ijar Karim

TEMPO.CO, Jakarta -Hampir empat tahun menjabat Wali Kota Surabaya, banyak gebrakan yang dibuat Tri Rismaharini. Tidak hanya berkutat di balik meja, mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surabaya itu rajin ke lapangan. Hasilnya nyata, birokrat yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menguasai medan dan mampu mengeksekusi program kerjanya.

Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Jawa Timur Ismail Nachu berpendapat, Risma sukses membawa perubahan bagi Kota Pahlawan. Di bawah kepemimpinannya, Surabaya meraih banyak prestasi. “Kemajuan kota ini tidak hanya diapresiasi dengan penghargaan berskala nasional, tapi juga pengakuan dunia,” ujarnya kemarin.

Gebrakan Risma yang bikin geger adalah menolak proyek jalan tol tengah kota sepanjang 25 kilometer. Ia memilih melebarkan jalan lingkar luar dan membangun trem serta monorel sebagai sarana transportasi publik. Konsorsium proyek disebut-sebut berupaya menemui Risma untuk menyerahkan uang pelicin Rp 8 miliar.

Melihat gawatnya persoalan, Risma lalu melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Konon, hasil penyadapan atas laporan Risma justru mengungkap kasus penyuapan dan korupsi Wisma Atlet SEA Games XXVI Palembang. Majalah Tempo edisi pekan ini melaporkan, dari sinilah terbongkar jaringan terpidana korupsi M. Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat.

Dudung Purwadi, Direktur Utama Duta Graha Indah, perusahaan anggota konsorsium proyek jalan tol, membantah berusaha menyuap Risma. “Sepanjang yang saya ketahui, semuanya tidak benar,” kata dia saat dikonfirmasi Tempo.

Dalam upayanya mencegah banjir, Risma membeli 23 alat berat—dari hanya dua alat di zaman wali kota sebelumnya—untuk mengeruk tanah dan sampah di saluran air dan sungai. Risma juga berhasil menata wajah Surabaya menjadi sejuk karena membangun 9 jalur hijau, 54 taman, dan 8 hutan kota. Di taman-taman itu, selain tersedia jaringan Internet gratis, ada perpustakaan.

Namun, kerja Risma bukan tanpa kritik. Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Kota Surabaya, Jamhadi, menganggap Risma telah menghambat investasi lantaran menolak pembangunan jalan tol tengah kota. “Proyek itu terkatung-katung. Padahal pembangunan bahwa tol ini bagian dari MP3EI 2000-2025,” tuturnya.

Jamhadi mengatakan jalan alternatif pengganti jalan yang diajukan Risma berupa frontage road, ring road, inner ring road, serta sarana transportasi trem dan monorel hanya untuk angkutan orang. Sedangkan infrastruktur angkutan barang belum ada. Ia menilai jalan tol tengah kota tetap penting karena akan menghubungkan Waru dengan Pelabuhan Tanjung Perak.

“Kami berharap ada keterbukaan bagi Pemerintah Kota untuk menerima investasi infrastruktur jalan,” kata dia. Jamhadi berharap duet Risma dan Wisnu Sakti Buana bisa menghadirkan solusi. Sebagai informasi, Jamhadi juga menjabat Direktur Utama PT Tata Bumi Raya, perusahaan kontraktor milik Sutjipto, ayah Wisnu.

AGUS SUPRIYANTO | AGITA SUKMA LISTYNATI | DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

4 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

5 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

11 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

11 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

12 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

15 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

15 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

17 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

17 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

18 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.

Baca Selengkapnya