Partai Saling Curi Suara

Reporter

Editor

Sabtu, 29 Maret 2014 10:38 WIB

Pemilu (Pemilihan Umum) 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Serang -– Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga Wakil Gubernur Banten, Rano Karno, optimistis partainya bakal mendulang suara lebih banyak di Banten dalam pemilihan legislator 9 April 2014 mendatang. Rano yakin PDIP bisa meraup 20 persen, lebih tinggi 4 persen ketimbang Pemilu 2009.

Menurut Rano, kunjungan calon presiden dari partai banteng Joko Widodo ke Serang dan Cilegon bakal membuat dukungan terhadap Partai Demokrat dan Golkar—partai yang cukup menguasai daerah tersebut—beralih ke PDIP. “Kunjungan Jokowi untuk mendukung kami,” kata Rano di rumah salah satu tokoh masyarakat Banten kemarin.

Pada 2009, PDIP hanya meraih tiga kursi Dewan Perwakilan Rakyat dari tiga daerah pemilihan di Banten. Golkar memperoleh empat kursi, dan Demokrat enam kursi. Pelaksana tugas Ketua PDIP Banten, Ribka Tjiptaning, yakin partainya bisa meningkatkan perolehan kursi menjadi dua kali lipat. (Baca: Jokowi: Bahaya Jika PDIP Merasa Sudah Menang)

Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Bambang Wuryanto, mengatakan Jokowi membuat suara yang diambil sejumlah partai lain pada 2009 kembali ke partainya. “Bahkan dalam jumlah lebih besar,” katanya. Sebelum ke Banten, Jokowi berkunjung ke Sukabumi. Daerah ini bukan merupakan basis suara PDIP, melainkan lumbung suara Demokrat, Golkar, dan Partai Keadilan Sejahtera.

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Syamsuddin Haris menilai fenomena partai mencuri suara partai lain telah berlaku sejak lama. Menurut Syamsuddin, partai kini mengerahkan tokoh-tokohnya ke daerah yang bukan merupakan basis pemilihnya untuk menggalang dukungan. Salah satunya dengan menghadirkan wajah baru seperti yang dilakukan PDIP. “Megawati tak terlalu laku di Banten. Maka Jokowi yang berkampanye di sana.” (Baca juga: Tak Ada Jagoan Top, Partai Islam Redup)


<!--more-->

Kamis 27 Maret 2014 lalu, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie berkampanye di Malang, Jawa Timur. Pada 2009, Jawa Timur dikuasai Demokrat yang mendapat 21 kursi DPR dan PDIP dengan 17 kursi. Golkar hanya mendapat 11 kursi. Aburizal dalam orasinya menyatakan perolehan kursi Golkar harus meningkat dari satu menjadi tiga kursi.

Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Suhardi mengatakan Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto berkampanye di Magelang, Jawa Tengah, yang merupakan basis massa PDIP, Jumat 28 Maret 2014. Menurut Suhardi, partainya memang berupaya mengambil suara partai lain. “Ada peralihan suara dari partai lain.” (Baca: Prabowo Batal ke Padang, Kader Gerindra Kecewa)

Demokrat agaknya berupaya mengamankan perolehan suara mereka di sejumlah daerah. Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berkampanye di Medan, Sumatera Utara, Jumat 28 Maret 2014. Pada 2009, partai pemenang pemilu ini memperoleh 10 kursi dari tiga daerah pemilihan. SBY ditemani istrinya Kristiani Herawati dan para petinggi partai seperti Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua Harian Sjarifuddin Hasan, dan sejumlah calon legislator dari Sumatera Utara seperti Ruhut Sitompul dan Sutan Bhatoegana. (Baca:Gara-gara Korupsi, Pamor Demokrat Paling Terpuruk)

Dalam orasinya, SBY mengklaim keberhasilan pembangunan selama dia memerintah. “Di bidang pendidikan ada peningkatan anggaran. Di semua bidang ada peningkatan pembangunan,” katanya. SBY juga menyanyikan lagu Rumah Kita dan menekankan kepada yang hadir supaya tetap di rumah mereka, yaitu Demokrat. (Baca berita Pemilu lengkapnya di http://pemilu.tempo.co/)

ANANDA TERESIA | KHAIRUL ANAM | SAHAT SIMATUPANG | EKO WIDIANTO



Berita Lainnya:
Penculik Bayi Bandung Sempat Mau Bunuh Diri
Anas Mengaku Tahu Kasus Videotron Anak Syarief
Kapolda Jabar: Penculik Bayi Ada yang Bantu
Alasan Pemilih Perempuan Tak Suka Rhoma Irama

Berita terkait

Angka Keramat Nawacita

28 April 2015

Angka Keramat Nawacita

Pemilihan Presiden Juli 2014 lalu menjadi etos baru bagi rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya. Bagi saya dan sebagian pemilih Jokowi, yang untuk pertama kalinya memilih dalam pemilihan, karena sebelumnya golongan putih, ada motif yang menggerakkan kami. Salah satu motif itu adalah janji kampanye Jokowi yang bertitel Nawacita.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

17 Desember 2014

Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

Kemitraan menemukan suap dalam pemungutan suara.

Baca Selengkapnya

Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

5 Agustus 2014

Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

Keterangan Jokowi diperlukan agar kasus pengaduan tabloid Obor Rakyat dapat diproses lebih lanjut

Baca Selengkapnya

Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

9 Juli 2014

Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

Dengan memilih, Ahok berujar, kemungkinan warga merasakan penyesalan jauh lebih kecil ketimbang mengabaikan haknya.

Baca Selengkapnya

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

8 Juli 2014

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

Setiap kelurahan terdapat sekitar 100 DPT ganda.

Baca Selengkapnya

Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

6 Juli 2014

Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

Secara keseluruhan, Jokowi-Kalla dipercakapkan hingga 64.297 kali, jauh mengungguli Prabowo-Hatta.

Baca Selengkapnya

Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

5 Juli 2014

Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

Hatta hanya tersenyum pahit dan enggan melanjutkan pertanyaan.

Baca Selengkapnya

Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

5 Juli 2014

Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

Selain tabloid, mereka juga membagikan jadwal puasa Ramadan dan pin bergambar Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

5 Juli 2014

Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

Sapujagat sebenarnya bukan media baru. Tabloid 16 halaman yang berkantor di Jalan Makam Peneleh Nomor 39, Surabaya, itu sudah muncul sejak awal 2000.

Baca Selengkapnya

Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

5 Juli 2014

Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

Dukungan warga terbelah diantara dua calon presiden di sejumlah sudut Jakarta.

Baca Selengkapnya