Prabowo dan Jokowi Bidik Massa Islam

Reporter

Editor

Jumat, 4 April 2014 11:20 WIB

Prabowo bersama Jokowi. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Suara kalangan Islam menjadi incaran calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi). Prabowo menjadi pembicara Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan, di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Jakarta Selatan, Rabu malam 4 April 2014. "Saya tentara dan setiap prajurit pasti dekat dengan kiai. Prajurit muda dikirim ke daerah perang kalau mau berangkat, mesti datang ke kiai," kata Prabowo.

Prabowo disambut pimpinan Miftahul Ulum, Muhiddin Ishaq dan Abdullah Rasyid. Prabowo dan para kiai mengadakan pertemuan tertutup 30 menit. Terlihat Menteri Perumahan Rakyat dan Wakil Dewan Pakar PPP Djan Faridz dan mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi. Pada kampanye di Gelora Bung Karno akhir Maret 2014 lalu, Djan muncul dengan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali di kampanye Gerindra mendukung orasi Prabowo. "Saya diundang Hasyim Muzadi, jadi harus hadir," kata Prabowo. (Baca:PPP: Prabowo Disukai Kiai dan Suryadharma Ali: Saya Jatuh Cinta pada Prabowo)

Prabowo mengatakan, penting menghadiri undangan tokoh Islam karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Sebelum memenuhi undangan Hasyim, Prabowo hadir di kantor Muhammadiyah. NU dan Muhammadiyah, kata Prabowo, merupakan soko guru umat Islam di Indonesia. Untuk itu, Prabowo membatalkan acara kampanye terbuka di Makassar. "Kalau diundang NU dan Muhammadiyah, sangat salah kalau tak berusaha hadir," ujarnya. (Baca juga: Diam-diam Jokowi Incar Massa Islam)

Hasyim mengatakan tak ada pembicaraan khusus mengenai dukungannya terhadap Prabowo calon presiden. "Tadi yang datang banyak," kata Hasyim. Ia mengatakan pesan kepada calon pemimpin agar berhati-hati setelah terpilih menjadi pemimpin Indonesia.

Hasyim mengatakan tak mengarahkan kaum nahdliyin mencoblos partai dan calon presiden tertentu. Anggota NU, kata Hasyim, sudah memiliki pilihan masing-masing. "Diimbau juga tak bakalan mau," ujarnya. (Baca juga: Pemilih Partai Islam 'Mengungsi' ke PDI Perjuangan)

<!--more-->

Sebelum Prabowo bertemu dengan petinggi tokoh Islam, Jokowi telah lebih dulu menggarap massa Islam. Jokowi mengaku telah bertemu dengan tokoh partai Islam sebagai upaya partainya menjajaki kemungkinan koalisi. Pada akhir Maret lalu, Jokowi sowan ke keluarga mendiang Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid yang didampingi Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid. Sebelum mengunjungi keluarga Gus Dur, Jokowi mengunjungi Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah dan mendatangi kediaman sesepuh NU, Mustofa Bisri di Rembang, Jawa Tengah. (Baca: Jokowi Akui Gencar Dekati Tokoh Islam)

Hasil sigi lembaga survei menunjukkan elektabilitas partai Islam pada Pemilu tahun ini rendah.Pada pemilu 1999, jumlah suara partai Islam seperti PKB, PPP, PAN, PK dan PKNU mencapai 36,8 persen. Pada pemilu 2004 lalu total suara menjadi 38,3 persen dan pemilu 2009 anjlok menjadi 29,2 persen.

Direktur Eskekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya memprediksi partai Islam turun drastis pada Pemilu 2014 karena dianggap tak punya figur penarik suara. “Ketergantungan partai terhadap sosok penarik suara semakin besar. Mana ada partai Islam punya sosok kunci?” kata Yunarto. (Baca: PDIP Menang, NU dan Muhamadiyah Dapat Peran)

Yunarto menambahkan, partai nasionalis punya figur kuat seperti Jokowi dari PDI Perjuangan dan Prabowo dari Gerindra. Figur ini, kata Yunarto, akan menyedot suara partai Islam. “Pada Pemilu 2009 suara total partai berbasis Islam tinggal 29 persen dan survei terakhir Maret lalu, tinggal 20 persen. Pada 2009 lalu, suara muslim perkotaan banyak beralih ke Demokrat,” kata Yunarto.

Ketua Fraksi PKB, Marwan Ja'far tak gentar suara nahdliyin bakal tergerus karena gerilya Jokowi dan Prabowo. "Saya yakin massa nahdliyin punya semangat ke-NU-an mendarah daging untuk PKB". (Baca: Tak Ada Jagoan Top, Partai Islam Redup)

LINDA TRIANITA | KHAIRUL ANAM | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.

Baca Selengkapnya

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Ketika Megawati dan Prabowo Kompak Ingatkan KPU Soal Pemilu 2019

19 Februari 2018

Ketika Megawati dan Prabowo Kompak Ingatkan KPU Soal Pemilu 2019

Megawati dan Prabowo meminta KPU mengelar Pemilu 2019 dengan adil.

Baca Selengkapnya

Anies Diprediksi Jadi Wakil Prabowo, Gerindra:Masih Fokus Jakarta

16 Februari 2018

Anies Diprediksi Jadi Wakil Prabowo, Gerindra:Masih Fokus Jakarta

Jika Prabowo Subianto tidak mengikuti pencalonan presiden di Pilpres 2019, Anies Baswedan berpeluang besar menjadi rival kuat Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya