Jokowi-Prabowo 'Berperang' Lewat Media  

Reporter

Editor

Senin, 26 Mei 2014 06:23 WIB

Ilustrasi: TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia mencatat stasiun televisi milik petinggi partai politik menunjukkan keberpihakan kepada pasangan calon-calon presiden tertentu. Wakil Ketua Komisi Penyiaran, Idy Muzayyat, menyatakan keberpihakan itu terlihat dari penayangan iklan dan berita.

“Ada kecenderungan media punya setting-an isu terhadap calon presiden dan wakil presiden tertentu,” kata Idy, pekan lalu.

Sejumlah pemilik media terafiliasi pada masing-masing pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Bos Metro TV yang juga Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mendukung Jokowi. Sedangkan pemilik TV One dan ANTV sekaligus Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie, serta bos Media Nusantara Citra, Hary Tanoesoedibjo, menyokong Prabowo.

Data Komisi Penyiaran menunjukkan, Metro TV menayangkan berita soal Jokowi sebanyak 62 kali pada 6-15 Mei. “Metro TV cukup banyak memberitakan keberhasilan Jokowi selama menjadi Gubernur DKI Jakarta,” kata Kepala Sub-Bagian Pemantauan dan Pengaduan Isi Siaran Televisi dan Radio Komisi Penyiaran, Heryadi Purnama. Pada periode yang sama, iklan kampanye Jokowi di Metro TV mencapai 96 kali.

Sebaliknya, pemberitaan soal Prabowo di Metro TV hanya 22 kali. Adapun iklan kampanye Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya tersebut nihil. Menurut Heryadi, Metro TV pada 8 dan 10 Mei lalu menayangkan soal pelanggaran hak asasi manusia dan penculikan aktivis 1998. Ini, kata Heryadi, cenderung menjelekkan Prabowo yang dipecat dari TNI karena terlibat penculikan aktivis.

Keberpihakan televisi, kata Heryadi, kian menguat setelah pasangan Jokowi-Kalla dan Prabowo-Hatta dideklarasikan. Tapi Komisi Penyiaran belum akan mempublikasikan datanya. Sumber Tempo di Komisi Penyiaran mengatakan pemberitaan soal Jokowi di Metro TV bisa mencapai lebih dari 15 kali tiap hari seusai deklarasi, melenceng dari aturan maksimal 10 kali per hari dengan durasi masing-masing paling lama 30 detik.

Menurut sumber yang sama, TV One lebih banyak menayangkan berita Prabowo-Hatta. Berdasarkan data Komisi Penyiaran, TV One pada 10 Mei lalu juga menayangkan berita negatif soal kasus korupsi bus Transjakarta dan mengaitkannya dengan Jokowi.

Direktur Pemberitaan Metro TV, Suryopratomo, membantah anggapan bahwa medianya tak berimbang. Meskipun dimiliki Surya Paloh, kata Suryopratomo, Metro TV tak memihak pasangan Jokowi-Kalla.

“Kami bukan politikus, bukan corong, dan bukan media terafiliasi,” katanya. Sedangkan Wakil Pemimpin Redaksi TV One, Totok Suryanto, enggan berkomentar. “Saya belum dengar langsung dari Komisi Penyiaran, jadi belum bisa jawab,” katanya.

IRA GUSLINA SUFA | NUR ALFIYAH


Berita terkait

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

10 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

12 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

12 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

13 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

14 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

20 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

21 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

22 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

1 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya