Janjikan Soeharto Pahlawan, Prabowo Dicap Tak Reformis

Reporter

Editor

Kamis, 5 Juni 2014 06:26 WIB

Calon Presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto tiba menghadiri Deklarasi Pemilu Berintegritas dan Damai KPU di Hotel Bidakara, Jakarta (3/6). Deklarasi ini mengharapkan masa kampanye Capres dan Cawapres berlangsung tertib dan aman seperti tertuang dalam peraturan KPU nomor 16 tahun 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta- Calon presiden dari poros Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto, akan menjadikan mantan presiden Soeharto sebagai pahlawan nasional. Ia menjanjikan status pahlawan untuk penguasa Orde Baru itu ketika berpidato dalam acara Rapat Pimpinan Nasional Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI Polri (FKPPI), Selasa malam lalu.

Rapat itu dihadiri putri Soeharto, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto, mantan istri Prabowo. Ketua FKPPI Bahriun Sucipto mengatakan FKPPI memberikan dukungan kepada Prabowo sebagai calon presiden. Setelah memberikan dukungan, FKPPI memberi kesempatan kepada Prabowo untuk berpidato. "Jika terpilih sebagai presiden, saya akan perjuangkan Soeharto menjadi pahlawan nasional," kata Bahriun, mengutip pidato Prabowo kemarin.

Direktur Strategi Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta, Rully Chaeri Azwar, mengatakan pidato Prabowo tentang memperjuangkan Soeharto menjadi pahlawan nasional tak direncanakan tim kampanye. Rully hadir dalam acara yang digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta, itu. Ia duduk di sebelah Titiek Soeharto. Politikus Partai Golkar ini mengatakan pidato Prabowo bertujuan meraup dukungan, terutama di kalangan keluarga TNI Polri.

Menurut Rully, Prabowo memiliki latar belakang tentara seperti Soeharto. Rully mengatakan Prabowo ingin menegaskan bahwa dia dari golongan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian. "Ia spontan menyampaikan pemikiran itu untuk memberikan penghargaan kepada Soeharto," katanya kemarin.


Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Mahfud Md., mengatakan tak ada pembicaraan di lingkup internal tim ihwal wacana Prabowo akan memperjuangkan Soeharto menjadi pahlawan nasional jika terpilih. "Itu haknya Pak Prabowo kalau menyebut begitu," kata Mahfud ketika dihubungi Tempo kemarin.

Pidato Prabowo yang mengusung Soeharto ini mendapat sorotan. Direktur Eksekutif Imparsial, Poengky Indarti, mengatakan Soeharto bertanggung jawab atas terjadinya pelanggaran berat hak asasi manusia, seperti penembakan misterius, penculikan, dan penghilangan manusia. Soeharto, kata dia, tak layak menerima gelar pahlawan. Bila ada calon presiden memperjuangkan gelar pahlawan untuk Soeharto, Poengky mengatakan calon tersebut tak layak dipilih karena bukan orang yang reformis, demokratis, dan menghormati HAM.

Direktur Riset Saiful Mujani Research & Consulting, Djayadi Hanan, mengatakan, dengan membawa Soeharto dalam retorika, Prabowo bisa dianggap tidak menyetujui reformasi dan bermaksud menjadikan Indonesia kembali seperti zaman Orde Baru. Keuntungannya, Djayadi mengatakan, Prabowo dapat mengambil suara dari pihak yang berpendapat masa Soeharto lebih baik, meskipun tidak banyak. "Pertarungan saat ini ketat. Sekecil apa pun dukungan yang bisa digalang, akan sangat berpengaruh," kata Djayadi.

SAID HELABY | WAYAN AGUS PURNOMO | NURUL MAHMUDAH | TIKA PRIMANDARI


Berita Terpopuler:
Gelar 'Revolusi Wangi' Trio Lestari tanpa Jokowi
Scout Willis Unggah Foto Topless Gadis Bali Kuno
Sistem Cerdas ITB Urai Kemacetan Panjang
Ponsel Android Nokia XL Harga Promo di ICS 2014
Tertangkap Kamera, Harimau Jawa Belum Punah?



Advertising
Advertising

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.

Baca Selengkapnya

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya