Pemilih Demokrat Condong ke Jokowi Ketimbang Prabowo

Reporter

Editor

Kamis, 19 Juni 2014 05:59 WIB

Calon Presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto (tengah) berfoto bersama anggota DPR RI Partai Demokrat dalam deklarasi dukungan untuk pasangan Capres dan Cawapres, Prabowo-Hatta di Hotel Crown, Jakarta, 16 juni 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta-Dukungan elite Partai Demokrat terhadap calon presiden Prabowo Subianto dinilai tidak mencerminkan suara kalangan bawah partai itu. Awal pekan ini, 115 anggota Fraksi Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat dan 54 pengurus harian Partai Demokrat mendeklarasikan dukungan mereka terhadap calon presiden yang diusung Koalisi Partai Gerindra itu.


Dukungan itu bertolak belakang dengan hasil survei terhadap pemilih Partai Demokrat dalam pemilihan umum legislatif yang digelar Indo Barometer pada awal Juni lalu. Sebanyak 46 persen konstituen Demokrat menjatuhkan pilihan pada calon presiden Joko Widodo, lebih banyak 10 persen dibanding pendukung Prabowo. Dalam survei yang digelar Pol-Tracking Institute, jumlah pendukung Prabowo dan Joko Widodo yang berasal dari Demokrat hampir sama, berkisar pada angka 46 persen.


Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, menganggap deklarasi dukungan anggota Fraksi Demokrat kepada Prabowo sebagai upaya menggiring suara pemilih partai. "Jika cara penggiringan ini belum juga berhasil, mungkin nanti Susilo Bambang Yudhoyono (Ketua Umum Demokrat) turun tangan menyampaikan dukungan secara terbuka," ujarnya kemarin.


Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Suaidi Marasabessy, mengakui dukungan Fraksi Demokrat tidak mewakili suara pemilih di kalangan bawah. Namun, menurut dia, karakter konstituen dalam pemilu legislatif berbeda dengan pemilihan presiden. “Pada pemilu legislatif, konstituen melihat partai. Tapi, pada pemilu presiden, (konstituen) memandang figur,” katanya.


Suaidi menambahkan, dukungan sejumlah peserta konvensi calon presiden Demokrat, seperti Dahlan Iskan, Anies Baswedan, dan Sinyo Harry Sarundajang terhadap Jokowi ikut berpengaruh terhadap pemilih Demokrat. “Perolehan suara Demokrat pada pemilu legislatif yang mencapai sekitar 12,7 juta tak lepas dari kontribusi peserta konvensi,” katanya.


Advertising
Advertising

Dukungan terhadap Jokowi kembali didengungkan Ketua Demokrat Kalimantan Timur, Isran Noor. Jauh sebelum pendeklarasian calon presiden pada 19 Mei lalu, peserta konvensi ini sudah berikrar menyokong Jokowi.


Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, mengakui baik kalangan bawah maupun elite partai memiliki sikap politik berbeda-beda. Demokrat memang memilih netral, tapi dia mengingatkan bahwa kader dan pengurus tetap bisa menyalurkan pandangan politik. “Sikap partai tak bisa mengendalikan sikap politik personal anggota,” ujarnya.


Anggota tim juru debat Prabowo, Martin Hutabarat, mengatakan masih ada waktu untuk menjaring massa pendukung. “Kami yakin di sisa waktu menjelang pencoblosan, suara kami akan solid,” kata Martin. Adapun Jokowi tak mempersoalkan dukungan elite Demokrat untuk Prabowo. “Dukungan dari elite bukan berarti dukungan dari akar rumput," ujar Jokowi.


PRIHANDOKO | ANANDA TERSESIA | WAYAN AGUS | IRA GUSLINA | BOBBY CHANDRA


Berita Terpopuler:
Olga Dikabarkan Mengidap Kanker Stadium 4
Cak Lontong: Saya Tidak Merasa Lucu
Elektabilitas Jokowi Turun di DKI, Ini Kata Ahok





Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

4 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

14 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

15 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

16 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

20 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

21 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya