TEMPO.CO, Jakarta-Calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo optimistis elektabilitasnya kembali terdongkrak dalam tiga pekan terakhir, karena mesin partai pendukungnya sudah bergerak. Ia yakin dirinya dan Jusuf Kalla bakal menang melawan pasangan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, saat pemilihan digelar pada 9 Juli nanti.
“Mesin partai kan memang baru panas dalam tiga pekan terakhir. Kalau mesin partai sudah panas, dilihat saja,” kata Jokowi kepada Tempo di Karawang, Jawa Barat, kemarin.
Jokowi menganggap wajar elektabilitasnya di sejumlah provinsi sempat turun. Partai politik yang menopangnya, ujar dia, tak bisa jor-joran akibat dana yang terbatas. "Kalau dari jauh-jauh hari jor-joran, ya habis dana kami. Kan, sudah ada perhitungannya sendiri," kata dia. (Lihat pula: Sumbangan untuk Jokowi-JK Capai Rp 35 Miliar).
Seluruh ketua umum dan elite partai pendukung Jokowi-Kalla, kata dia, sudah bergerak di lapangan. Mereka telah menggerakkan mesin politik partainya masing-masing agar efektif mendulang suara. "Tapi, keterbatasan dana membuat mesin belum optimal dan baru gerak dalam tiga pekan terakhir," kata dia.
Hasil sigi sejumlah lembaga survei belakangan ini menempatkan elektabilitas Prabowo-Hatta hanya berjarak kurang dari 7 persen di bawah Jokowi-Kalla. Kemarin, lembaga survei yang tak terdaftar di Komisi Pemilihan Umum, Institut Survei Indonesia, bahkan mengeluarkan hasil sigi yang menyatakan elektabilitas Prabowo-Hatta di atas Jokowi-Kalla.
Lembaga ini mengklaim sebanyak 51,18 persen responden memilih Prabowo-Hatta dan 48,82 persen memilih Jokowi-Kalla. Survei terhadap 999 orang di 33 provinsi itu mengambil responden terbanyak di Jawa Barat yakni 175 orang, dan Papua Barat terkecil, 4 orang.
Ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD, optimistis akan mengalahkan Jokowi-Kalla pada 9 Juli nanti. "Secara psikologis dan empiris tak ada alasan bagi (Prabowo-Hatta) untuk tak menang," kata Mahfud di Hotel Bidakara, Jakarta, kemarin. (Baca juga: Debat Capres Naikkan Elektabilitas Prabowo-Hatta).
Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, bahkan mengklaim, Prabowo-Hatta sudah mengantongi 63 persen suara. "Ini survei yang valid, yang dilakukan dengan metodologi mendekati 100 persen suara sah," kata Suhardi di tempat yang sama.
SINGGIH SOARES | IRA GUSLINA SUFA | SUNDARI | ANANDA TERESIA
Terpopuler
Kejanggalan Pembunuhan di Rumah Tentara Bandung
Rapor APBD DKI Merah, Ahok Bela Jokowi
Akil Mochtar Minta Kewarganegaraan Dicabut
Berita terkait
Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM
51 menit lalu
Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.
Baca SelengkapnyaLuhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun
9 jam lalu
Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.
Baca SelengkapnyaKhawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
10 jam lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaDapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut
10 jam lalu
Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaRespons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden
12 jam lalu
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.
Baca SelengkapnyaRumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
12 jam lalu
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.
Baca SelengkapnyaKritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno
14 jam lalu
Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI
17 jam lalu
Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
18 jam lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
19 jam lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca Selengkapnya