TEMPO.CO, Jakarta -Pakar politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bhakti, mengatakan debat antara calon wakil presiden Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla nanti malam bakal efektif mempengaruhi massa mengambang, yaitu para pemilih yang belum memutuskan bakal memilih siapa sebagai presiden dan wakilnya. Sedangkan bagi pemilih yang sudah punya pilihan kandidat, debat ini sulit memberi pengaruh.
"Kalau sudah punya pilihan, hasil debat calon wakil presiden justru akan membuatnya semakin mantap memilih calon presidennya," kata dia kepada Tempo kemarin, mengomentari sesi debat para calon wakil presiden yang bakal berlangsung malam ini. Meski Hatta pernah menjabat Menteri Riset dan Teknologi, menurut Ikrar, belum tentu dia bisa mengungguli Jusuf Kalla. "Selama dia Menristek, belum ada kebijakan nyata," katanya.
Sedangkan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyarankan agar kedua calon tidak hanya memaparkan visi dan misi. “Mereka harus menjabarkan apa yang sudah dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia dan teknologi di Indonesia," katanya.
Adapun Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Kuskridho Ambardi, menilai Hatta akan lebih unggul pada penguasaan materi karena pernah menjabat Menristek. Namun Kalla akan lebih luwes menjelaskan program dibanding Hatta yang cenderung normatif. Dia mengusulkan agar kedua calon berbicara soal, misalnya, pengembangan teknologi otomotif listrik dan digital.
Menurut survei Lembaga Survei Nasional, ada sekitar 14,9 persen massa mengambang hingga awal bulan ini. Sedangkan Lingkaran Survei Indonesia, memperkirakan jumlahnya lebih banyak, yaitu sekitar 16,3 persen. Jumlah ini signifikan untuk mengunci kemenangan karena selisih suara di antara kedua pasangan diperkirakan di bawah 10 persen.
Untuk persiapan debat, Jusuf Kalla membaca kembali visi dan misi, selain membawa buku mengenai cara mengelola sumber daya manusia dan kebijakan teknologi. Ini dilakukan dalam penerbangan di sela-sela kampanye dari Aceh ke Jakarta kemarin. “Bapak membawa dua-tiga buku, lalu membuat catatan sehabis membaca,” kata Husein Abdullah, juru bicara Kalla.
Menurut Anies Baswedan, anggota tim sukses, Kalla memiliki keunikan dalam cara bicara dan bahasa tubuh untuk memikat para calon pemilih.”Ini kekuatan yang otentik,” kata dia.
Sedangkan Hatta Rajasa dibantu ekonom Didik J. Rachbini dan politikus Partai Amanat Nasional, Drajad Wibowo, menyiapkan materi. “Dia berlatih di rumah di daerah Fatmawati,” kata Bima Arya Sugiarto, politikus PAN.
Politikus PAN, Tjatur Sapto Edy, mengatakan Hatta tidak akan agresif terhadap Kalla pada debat malam nanti. "Jadi, bagi kami, Pak Hatta tak akan menyerang jika Pak JK tak menyerang lebih dulu," kata dia.
SUNDARI | SINGGIH SOARES | PRIO HARI KRISTANTO | REZA ADITYA | INDRA WIJAYA
Berita Terpopuler:
Kalah Taruhan Piala Dunia, Astronot NASA Dibotaki
6 Fakta Menarik dari Simpanse
PM Belgia Ajak Obama Taruhan Piala Dunia
Usai Piala Dunia, Xavi Bingung Masa Depan
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaSetya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019
27 Maret 2017
Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019
22 Maret 2017
Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini
Baca SelengkapnyaTiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses
16 Januari 2017
RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?
10 September 2015
Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaJokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri
28 Oktober 2014
Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi
13 Oktober 2014
Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.
Baca SelengkapnyaFahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR
9 Oktober 2014
"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata
Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari
langsung menjadi lewat MPR.
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi
30 September 2014
Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.
Baca Selengkapnya